Gara-gara Mendengar Sang Ibu Menginginkan Dirinya Mati, Pria yang Telah Koma Selama 12 Tahun Akhirnya Alami Keajaiban

Kamis, 05 Maret 2020 | 19:40
en.goodtimes.my

Martin Pistorius

WIKEN.ID - Sungguh malang nasib pria yang bernama Martin Pistorius.

Martin Pistorius pernah mengalami koma saat usianya 12 tahun.

Saat itu, hatinya hancur karena mendengar sang ibu menginginkan dia meninggal.

Bahkan, keluarga dan dokter yang merawatnya juga telah putus asa.

Namun, ternyata Martin yang sempat dijuluki 'ghost boy' karena penyakitnya bisa sembuh dan menceritakan kisah hidupnya.

Baca Juga: Lakukan Operasi Gara-gara Dihina 'Biji Ketumbar', Keponakan Ashanty Ini Kembali Ubah di Bagian Tubuhnya, Makin Cantik?

Melansir dari en.goodtimes.my, peristiwa tersebut terjadi pada 1987.

Saat itu Martin mengalami sakit tenggorokan sepulan dari sekolah.

Beberapa hari berikutnya, sakit tenggorokan yang dialami Martin semakin parah.

Ketika dibawa ke dokter, Martin didiagnosis menderita meningitis kriptokookus dan tuberkolosis otak.

Baca Juga: Keturunan Darah Biru Hingga Pernah 2 Hari Mati Suri, Artis Lawas Ini Miliki Rumah Bak Istana!

Dokter pun merasa Martin tidak memiki harapan hidup.

Dokter juga menyarankan agar Martin untuk dibawa pulang karena dianggap tidak ada harapan hidup.

Namun, Martin merasa masih memiliki harapan hidup.

Kemudian, Martin harus menghabiskan waktunya di rumah dan pusat penitipan anak selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Bikin Merinding, Sedang Patroli Malam di Rumah Sakit, Penjaga Ini Malah Lihat Kursi Roda yang Berjalan Sendiri

Orangtua Martin diberi tahu jika anaknya tidak sadar dengan kondisi sekelilingnya.

Namun, Martin mengaku jika ia telah terbangun dari koma.

"Selama bertahun-tahun, saya seperti hantu,"

"Aku bisa mendengar dan melihat semuanya, tapi sepertinya aku tidak ada di sana. Saya tidak terlihat,” kata Martin.

Baca Juga: Menggemaskan, Bukannya Anjing Atau Kucing, Bocah Ini Malah Menjalin Persahabatab Tak Lazim dengan Binatang Ini

Meskipun Martin terjaga, dia tidak bisa mengirim sinyal kepada siapa pun.

Terkadang, Martin merasa jika dia berhasil menggerakkan tubuhnya dan bisa memberi tanda.

Sayangnya, apa yang dia lalukan sebenarnya bukan gerakan dan tidak ada yang bisa melihatnya.

“Saya benar-benar tidak berdaya. Setiap aspek kehidupan saya dikendalikan dan ditentukan oleh orang lain,"

Baca Juga: Awalnya Dimarahi Bocah Kecil, Ikan Dalam Akuarium Ini Kesal dan Melawan Hingga Lakukan Hal Ini Pada Rumahnya!

"Mereka memutuskan di mana saya berada, apa yang saya makan, apakah saya duduk atau berbaring, dalam posisi apa saya berbaring, semuanya,” katanya.

Martin merasa terjebak dalam tubuhnya sendiri, tidak dapat bergerak dan berbicara.

Satu di antara kenangan paling menyakitkan adalah ketika Martin diposisikan di depan televisi menyaksikan episode demi episode 'Barney and Friends' selama berjam-jam.

Hal ini mengingatkannya pada betapa tidak berdayanya dan sakitnya dia pada waktu itu.

Baca Juga: Artis Wanita yang Kini Berhijab Jadi Korban Pedagang Spekulan, Beli Masker yang Harganya Naik 5 Kali Lipat

Saat itulah Martin mendengar ibunya menyuruh dirinya mati.

"Ini menghancurkan hati saya," kata Martin.

“Tetapi pada saat yang sama, saya merasakan cinta dan kasih sayang untuk ibu saya,"

"Ibu saya sering merasa bahwa dia bukan ibu yang baik dan tidak bisa merawat saya,"

Baca Juga: Harga Masker Melambung Tinggi, Pedagang yang Menimbun Bakal Diciduk, Siap-siap Dipenjara Tak Bertemu Keluarga

"Salah satu hal tersulit bagi saya adalah saya tidak bisa mengatakan itu kepadanya, 'Tidak, Anda hebat.'," katanya.

Penderitaan Martin pun berakhir pada tahun 2001.

Suatu hari ada seorang pekerja baru datang ke pusat perawatan dan mengetahui bahwa Martin sadar dengan sekelilingnya sepanjang waktu.

Pekerja baru tersebut yang mendesak orang tua Martin untuk mengirim Martin ke Pusat Komunikasi Augmentatif dan Alternatif untuk dievaluasi.

Baca Juga: Dua Warga Depok Positif Corona Usai Isi Acara Dansa yang Sudah Berjalan Selama 10 Tahun Lebih, Begini Penjelasan Manager Restoran

Di sana, Martin berhasil menunjukkan kepada orangtuanya bahwa ia dapat memahami semua yang mereka katakan kepadanya.

Sejak hari itu, Martin mulai pulih perlahan.

Martin bahkan harus mempelajari kembali segala sesuatu dari awal tetapi itu tidak melunturkan semangatnya.

Akhirnya, Martin mendapatkan kehidupan yang normal kembali.

Baca Juga: Baru Kenal Langsung Akrab, Lihat Persahabatan Menggemaskan Antara Seorang Balita dan Bapak Tua di Dalam Kereta Gara-gara Hal Ini

Sekarang Martin berbicara dengan menggunakan synthesizer suara dan bergerak dengan bantuan kursi roda.

Dia mengatakan bahwa ingin fokus pada masa depan dan melupakan masa lalu.

Martin juga mengatakan tidak membenci orang tuanya, terutama ibunya karena menginginkan dia meninggal beberapa tahun yang lalu.

“Perlakukan semua orang dengan kebaikan, martabat, kasih sayang, dan rasa hormat, terlepas dari apakah Anda pikir mereka mengerti atau tidak,"

"Jangan pernah meremehkan kekuatan pikiran, pentingnya cinta dan iman, dan jangan pernah berhenti bermimpi.” kata Martin.(*)

Baca Juga: Menyedihkan, Perawat di Wuhan ini Hanya Bisa Saksikan Ibunya Meninggal Melalui Video Call, Selesai Menangis Lalu Kerja Lagi

Editor : Alfa

Sumber : en.goodtimes.my