WIKEN.ID -Manohara Odelia Pinot sudah jarang terdengar.
Namanya sempat mencuat sejak kasus dengan mantan suami, putra ketiga Raja Kelantan, Tengku Temenggong Muhammad Fakhry pada 2009 silam.
Nama Manohara Odelia Pinot seolah hilang dari industri hiburan Tanah Air.
Sejak kasus penganiayaan yang menimpanya pada 2009 lalu, wanita 27 tahun itu jarang terdengar kabarnya.
Rupanya, dia masih aktif berpose di depan kamera sebagai model cantik.
Manohara juga sempat membintangi beberapa judul film layar kaca hingga layar lebar.
Terakhir, Manohara sempat berperan dalam sinetron Anugerah Cinta yang tayang pada 2016 lalu.
Dilihat dari akun Instagramnya, Manohara lebih memilih untuk menyertakan diri dalam kegiatan sosial.
Ia terlihat menyukai kegiatan untuk senantiasa melindungi hewan.
Namun, Manohara kembali diisukan pindah agama.
Ini terjadi ketikaberedar kabar kalau Manohara hanya memperdalam Kitab Injil dan Tripitaka, tapi masih rajin salat dan puasa.
Namun, lewat Instagram pribadinya, Manohara menyatakan bahwa pihak yang mengaku sebagai anggota keluarganya itu memberikan pernyataan palsu.
Dia juga dengan tegas membenarkan isu pindah agama hingga bicara Bhinneka Tunggal Ika
“Beberapa orang yang mengaku sebagai anggota keluarga di luar sana mengeluarkan pernyataan palsu atas nama aku mengenai keyakinanku.
Aku tidak pernah membahas hal ini ke publikkarena agama adalah masalah yang sangat pribadi antara diri sendiri dan Tuhan,”ungkap Manohara.
Selain itu, mantananggota keluarga Kerajaan Kelantanini membenarkan soal isu pindah agama.
Dia mengaku tak lagi memeluk agama Islam dan berpindah ke Kristen sejak beberapa tahun lalu.
Dia menyebutmasih belum percaya diri untuk membagikan soal keyakinannya karena merasa bukan urusan pihak lain.
“Aku seorang Kristen dan telah bertahun-tahun. Sesederhana itu.
Sementara saat menulis pernyataan ini, aku masih berkonflik dengan diri sendiri karena aku gagal memastikan kalau agamaku bukan urusan siapapun atau harus membuat perbedaan dengan cara apapun,” ujarnya.
Meski begitu, Manohara menjelaskan bahwa kita semua adalah orang Indonesia yang mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika.
Dia memberi pesan kepada para pengikut media sosialnya untuk tidak menyimpang dari lambang nasional.
Berbeda-beda tapi tetap satu jua.
“Bagaimanapun, kita orang Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, Bersatu dalam perbedaan.
Itu tertulis dalam lambang nasional kita. Jangan menyimpang jauh dari itu,”tegas Manohara.(*)