Heboh Isu Perempuan Bisa Hamil, Terkuak Fakta Seberapa Kotor Urin di Kolam Renang Umum yang Setara 20 Galon, Siap-siap Penyakit Ini Mengintai!

Rabu, 26 Februari 2020 | 18:40
Tribunnews

Ilsutrasi Kolam Renang

WIKEN.ID -Kolam renang umum sering didatangi saat seseorang atau sebuah keluarga yang tak memilikinya di rumah.

Sayangnya, laiknya tempat umum lainnya, kolam renang umum juga berarti digunakan banyak orang dan tentunya tidak bersih.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) belum memberikan sanksi kepada salah satu komisionernya, Sitty Hikmawatty, terkait pernyataannya bahwa perempuan dapat hamil di kolam renang.

Baca Juga: Jauh Sebelum Ariel NOAH Hingga Reino Barack, Anak Musisi Legendaris Ini Lebih Dulu Kepincut dan Sukses Taklukan Hati Luna Maya!

Ketua KPAI Susanto mengungkapkan, keputusan apakah Sitty dikenakan sanksi atau tidak didasarkan pada rekomendasi dari Dewan Etik KPAI.

"Prinsipnya, rekomendasi Dewan Etik itu akan menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memutuskan apa yang terbaik secara kelembagaan," kata Susanto di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).

Susanto menambahkan, Dewan Etik KPAI sendiri saat ini sedang mempersiapkan untuk meminta keterangan dari Sitty terkait pernyataan kontroversialnya itu.

Baca Juga: Tinggalkan Vokalis Hingga Pengusaha Kaya, Luna Maya Beberkan 32 Kriteria Pria yang Akan Menikah Dengannya, Ada yang Hampir Memenuhi?

Dewan Etik akan memanggil Sitty, meminta klarifikasi, kemudian mempelajari pernyataannya terlebih dahulu sebelum mengeluarkan rekomendasi kepada pimpinan KPAI.

"Nanti Dewan Etik yang akan mendiskusikan di ketiga anggota itu ya Dewan Etik baru kemudian rekomendasi itu disampaikan ke kami dan tentu diputuskan bersama," ungkap dia.

Walau petugas rutin membersihkan kolam renang, tak membuat kolam renang umum tersebut menjadi steril.

Baca Juga: Tangis Luna Maya Pecah Hingga Kabur ke Belakang Panggung saat Dengar Ini, Melaney Ricardo: Gara-gara Lo!

Salah satu hal yang sering dipermasalahkan soal kolam renang umum adalah urine.

Ya, terkadang ada saja orang yang buang air kecil di kolam renang umum.

Melihat hal ini, para peneliti dari Kanada melakukan sebuah penelitian untuk melihat berapa banyak kandungan urine dalam sebuah kolam renang.

Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Rabu (20/2/2019), para peneliti akan memanfaatkan pemanis buatan yang disebut acesulfame pottasium (ACE) yang terkandung dalm beragam produk makanan.

Baca Juga: Ditabrak saat Pergoki Suami Selingkuh, Penyanyi Dangdut Cantik Ini Ngaku Tak Trauma Hingga Beberkan Syarat Jadi Pendampingnya Kelak!

Menurut mereka, satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395 liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.

Baca Juga: Dianggap Lumrah, Makan Nasi Goreng Campur Timun Ternyata Bisa Timbulkan Senyawa Kimia yang Sebabkan Penyakit Saraf Hingga Kanker

Hasilnya, para peneliti menemukan rata-rata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.

Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.

Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.

Baca Juga: Blak-blakan Akhirnya Artis Cantik Ini Unggah Foto Dirinya Sebelum Lakukan Operasi, Netizen: Imutnya Gak Ketulungan!

Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti kaporit dan menyebabkan masalah kesehatan.

Diketahui kaporit ada di setiap kolam renang dan ia menghasilkan zat klorin, di mana senyawa kimia ini bertugas untuk membunuh bakteri sekaligus menjaga kadar pH air.

Pada kenyataannya, zat klorin tidak akan membuat air kolam renang bau menyengat.

Akan tetapi ketika klorin bercampur dengan keringat, minyak alami tubuh, hingga urine, terjadilah suatu reaksi kimia yang menghasilkan bau khas tersebut.

Baca Juga: Image Seksi Selalu Melekat dalam Diri Artis Cantik Ini, Unggah Foto Mesra dengan Seorang Pria Tampan, Netizen Tuding: Berondong Ya?

Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 2014 dalam jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa campuran antara klorin dan urine menghasilkan senyawa bernama cyanogen klorida.

Cyanogen klorida tergolong beracun. Hal ini dikarenakan ia dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.

Menurut WHO, kadar cyanogen klorida memang tak seberapa. Namun bukan berarti air kolam renang umum aman sepenuhnya.

Baca Juga: Lewat Tulisan Tangan, Pembaca Karakter Sebut Luna Maya Beruntung Tak Jadi Dinikahi Reino Barack, Ada Apa?

Kombinasi berbahaya dari kaporit dan urine di kolam renang berisiko menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan, apalagi pada orang yang mengidap penyakit asma.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda harus berenang memakai kacamata renang.

Sementara bagi mereka yang punya penyakit asma, sebaiknya jangan terlalu sering berenang di kolam renang umum yang memiliki bau menyengat.

Baca Juga:10 Tahun Pernah Jadi Menantu Cucu Presiden, Artis Cantik Ini Justru Dituding Telantarkan Sang Ayah Sebelum Meninggal, Tak Pernah Diurus?

Editor : Amel