WIKEN.ID -Korea Selatan mengkonfirmasi 70 kasus COVID-19 lagi pada hari Senin (24 Februari 2020) sore.
Total kasus COVID-19 berjumlah 833, hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbesar di luar China.
Angka-angka yang diperbarui di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) memperlihatkan lonjakan COVID-19 dalam satu hari mencapai 231, rekor tertinggi sejak kasus ini dikonfrimasi di Korea Selatan.
Dua orang lagi telah meninggal pada hari Senin akibat virus korona, sehingga jumlah kematian menjadi tujuh orang.
Menurut KCDC, dari kasus-kasus baru, 115 dikaitkan dengan sebuah gereja di kota selatan Daegu setelah seorang wanita berusia 61 tahun yang dikenal sebagai "Pasien ke-31" yang menghadiri layanan di sana dinyatakan positif.
Wanita tuatersebut secara tidak sengaja menyebarkanCOVID-19 ketika menghadiri layanan di sebuah sekte agama (Shincheonji) di Kota Daegu.
Sekitar 1.000 anggota gereja dilaporkan hadir ketika wanita itu menghadiri kebaktian.
Hal ini menyebabkan meningkatkannya jumlah orang yang terinfeksi di Korea Selatan naik secara dramatis.
Baca Juga:Wanita Ini Lumpuh Setelah Gunakan Alat Makeup Milik Teman, Akhirnya Terungkap Begini Penyebabnya!
Wanita itu dirawat di rumah sakit pada 7 Februari setelah kecelakaan mobil dan mengalami demam tiga hari kemudian.
Pada 18 Februari, dokter melakukan tes terhadapnya dan memastikan bahwa ia terkena COVID-19.
Tidak jelas bagaimana wanita itu tertular virus karena dia tidak melakukan perjalanan ke Cina selama wabah.
Ia juga mengatakan tidak pernah mengetahui adanya kontak dengan pasien yang terinfeksi.
Presiden Moon Jae-in pada hari Minggu mengatakan bahwa pemerintah akan meningkatkanstatus siaga ke status tertinggi dalam menghadapioutbreak ini.
Dia juga mendesak para pejabat untuk tidak ragu-ragu mengambil keputusan untuk mengatasi wabah tersebut.
Korea Selatan telah melihat peningkatan pesat dalam jumlah kasus virus corona dalam beberapa hari terakhir setelah infeksi muncul dari sekelompok sekte agama (Shincheonji) di kota Daegu selatan pekan lalu.
Walikota Daegu Kwon Young-jin mengatakan 85 persen dari 292 kasus kota itu terkait dengan Shincheonji.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 9.300 anggota Shincheonji di Daegu telah dikarantina atau diminta untuk tinggal di rumah, tetapi ratusan masih belum dijangkau.
Sedangkan dalam sebuah pernyataan video yang dibacakan oleh juru bicaranya pada hari Minggu (24/2/2020).
Shincheonji meminta maaf karena telah menyebabkan kekhawatiran, dan bersikeras bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk penghentian awal dari situasi tersebut.
Juru bicara itu juga menolak kritik publik yang menyalahkan gerejanya atas lonjakan jumlah infeksi.
Baca Juga: Kekeh Nikah dan Pertahankan Agama Masing-masing, Tengok Harmonisnya Keluarga Pesepakbola Tampan Ini
Wabah ini membuat pemerintah Korea Selatan memerintahkan penutupan sementara sekolah-sekolah dan membatasi aktivitas di ruang publik.
Alhasil Kota Daegu sekarang layaknya kota mati seperti Kota Wuhan.(*)