WIKEN.ID - Sungguh mulia niat baik anak yang membantunya ibunya untuk mencari nafkah.
Sang anak, Agung Budi Wibowo (18), membuat robot sederhana ini, agar ibunya tak kesulitan lagi dalam menggoreng telur dadar untuk pelanggan.
Pemuda lulusan SMK jurusan teknik kendaraan ringan di Purworejo ini mengetahui ibunya memiliki keterbatasan penglihatan sehingga sulit untuk menaruh telur-telur tersebut secara presisi.
Sang ibu, Praptining Utami, sehari-harinya mencari nafkah dengan berjualan telur dadar di beberapa Sekolah Dasar di Purworejo.
Praptining biasa berjualan telur dadar mini dengan sepeda ke sekolah-sekolah.
Pemuda lulusan SMK Teknik ini menjelaskan, komponen untuk membuat robot mini ini mudah didapatkan.
"Kalau alat-alatnya cuma yang casing saya cetak dari akrilik, kalau motor penggerak itu pakai motor serfo, dan otak menjalankan program pakai microcontroller," ujar Agung, dikutip dari kompas.com.
Pembuatan robot pembuat telur dadar ini menghabiskan biaya Rp 1,5 juta.
Sedangkan biaya untuk penggandaan robot sebesar Rp 250.000-Rp 300.000.
Karena matanya tak lagi jelas melihat, saat memasak, Praptining biasanya mendekatkan wajahnya ke arah wadah telur dadar.
Setelah menggunakan robot mini, kini Pratining hanya perlu menekan tombol.
Robot secara otomatis memasak sendiri telur dadar yang diinginkan pelanggan.
"Kalau beluma ada robot, saya pakai tangan. Terus mata saya enggak kelihatan, jadi dekat sekali. Kalau sekarang pencet sekali," ujar Praptining.
Cara kerja Robot mini buatan Agung bekerja secara sederhana.
Kuning telur dadar yang diletakkan di sebuah wadah, kemudian disalurkan ke robot mini melalui selang kecil.
Setelah tombol ditekan, tangan robot tersebut akan berkeliling memenuhi wadah untuk memasak telur dadar.
Keberadaan robot mini itu juga membuat kagum sejumlah pelanggan.
M Farzah, misalnya, siswa SMP ini sampai terheran-heran melihat kerja dari robot mini buatan Agung.
"Itu keren banget robotnya bisa kayak gitu," ujar Farzah. (*)