WIKEN.ID-Nama Parto masuk dalam jajaran komedian terbaik di Indonesia.
Namanya meroket ketika tergabung dalam grup lawak Patrio.
Ia juga makin tenar ketika tampil dalam program Opera Van Java bersama dengan Andre Taulany, Sule, Azis Gagap dan Nunung.
Di luar karirnya sebagai seorang komedian, tak banyak yang tahu bahwa Parto memiliki putri yang telah beranjak remaja bernama Amanda Caesa.
Kini Amanda Caesa atau yang akrab disapa Caca mengikuti jejak sang ayah yang berkarir di dunia hiburan.
Namun Parto sempat membeberkan cerita saat kelahiran sang anak.
Kepada host Robert Harianto dalam acara Perspektif Metro TV, Parto menceritakan kisahnya melalui video yang diunggah di kanal Metro TV, Rabu (5/2/2020).
Parto mengatakan ia sempat mengasingkan sang anak setelah lahir.
Hal itu ia lakukan lantaran keluarganya masih memercayai tanggalan Jawa atau weton.
Meskipun dirinya dan sang istri tak terlalu mengerti tentang weton jawa.
"Saya orang Jawa. Tapi bukan jawa banget yang harus mengerti dengan adat yang gimana-gimana," terangnya.
Ia pun menjelaskan tentang apa itu weton jawa.
Yakni penanggalan jawa yang digunakan untuk menghitung hari kelahiran seseorang.
"Cuma kalau orang Jawa menikah itu kan ada itung-itungan harinya, ya kayak wage, pon, kliwon, pahing. Nah itu harus diitung gitu kan," ujarnya.
Weton tersebut yang menyebabkan dirinya harus mengasingkan Caca sebelum dapat membawanya pulang ke rumah.
Hal itu terkait dengan tanggal lahirnya dan sang putri pada tanggal yang sama di weton jawa.
"Nah ini juga satu kepercayaan yang boleh percaya boleh enggak, anak sama bapak wetonnya gak boleh (hari) sama.
Caca sama saya itu hari kelahirannya sama, Senin Pon.
Dalam adat Jawa, itu gak boleh," jelas Parto.
Sehingga seusai pulang dari rumah sakit Caca langsung diboyong dan dibawa pulang mertuanya.
Hal itu menjadi satu-satunya cara yang terlintas dibenaknya pada saat itu.
"Satu-satunya cara adalah begitu selesai melahirkan dan pulang dari rumah sakit bersalin,
Caca dibawa sama ibu mertua ke rumahnya," kenangnya.
Setalah Caca dibawa pulang oleh sang mertua dan berada di rumah mertua dalam beberapa waktu.
Tak lama, Parto memberikan sejumlah uang kepada sang mertua untuk menebus bayinya.
"Nah kita nyusul belakangan.
Sampai di sana, 'Assalamualaikum. Bu, anaknya boleh gak saya ambil?" cerita Parto.
Agar dapat membawa pulang anaknya, Parto tak hanya meminta dengan cuma-cuma.
Parto harus meninggalkan sejumlah uang untuk menebus Caca.
"Mertua memperbolehkan, akhirnya saya ganti dengan uang Rp 100 ribu atau berapa gitu saya lupa, baru saya bawa pulang," kenangnya.(*)