Suami Dalangi Pembunuhan Istri Tua yang Merasa Dinomorduakan, Bukti Tak Selama Poligami akan Bahagia

Senin, 10 Februari 2020 | 18:05
India Today

Ilustrasi pembunuhan

Wiken id - Belum lama dihebohkan viralnya sebuah video seorang suami nikah lagi di media sosial.

Nampak begitu bahagia istri pertama yang kedapatan suamnya nikah lagi.

Berbeda dengan kasus yang menggegerkan warga Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Berpoligami tak seindah dan senikmat dalam video atau tayangan-tayangan yang beredar di media sosial.

Kali ini datang sebuah kabar seorang suami membunuh istri tuanya.

Baca Juga: Sosok Istri Pertama yang Viral Setelah Antar Suami yang Berusia 28 Tahun Nikah Lagi, Ternyata Kisah Cintanya Berawal dari Ranjang Rumah Sakit

Korban bernama Anis Suningsih, warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang itu ditemukan terkapar dengan kondisi mengenaskan sebelum meninggal dunia di RS Airan, Kecamatan Jati Agung.

Meninggaldunia dengan lima luka tusuk di perut.

Anis Suningsih ditemukan bersimbah darah di areal perkebunan jagung di Desa Sindang Sari, Tanjung Bintang.

Awalnya korban diduga menjadi korban pembegalan.

Modus ini dikuatkan dengan hilangnya sepeda dan barang berharga milik korban.

Belakangan diketahui pelaku bernama Handoko yang merupakan suami korban.

Pelaku Handoko bahkan ikut datang RS Airan, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan saat korban ditemukan oleh warga setempat.

Baca Juga: Bukan Hoax, Inilah Fakta Penting Virus Corna yang Tak Diketahui, Tak Hanya Menular Lewat Hewan

Ketika berada di RS Airan, Handokosempat berakting syok dan menangis histeris ketika melihat jasad Anis Suningsih terbujur kaku.

Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani mengatakan, pembunuhan disamarkan dengan Anis menjadi pembegalan sepeda motor.

“Dugaan kuat pelaku telah merencanakan pembunuhan korban. Modusnya korban pura-pura dibegal,” kata Barly, Minggu (9/2/2020).

Latar belakangan pembunuhan itu terjadi karena masalah poligami.

Semenjak berpoligami, rumah tangga pelaku dan korban selalu diwarnai cekcok karena masalah ekonomi.

Baca Juga: Kisah Tiga Siswa SD Lolos Percobaan Penculikan Berkat Sering Lihat Youtube, Awalnya Dicegat Hingga Dikasih Rp 1 Juta

Menjadi istri pertama membuat hidup Anis Suningsih serba pas-pasan dengan tanggungan tiga anak.

Sementara kehidupan istri kedua jauh lebih mapan, terlebih lagi istri kedua Handoko belum memiliki anak.

Dilansir dari Kompas.com, Barly mengatakan, permasalahan dipicu tentang masalah ekonomi.

“Selain masalahpoligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak sedangkan istrikedua hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Baca Juga: Kesaksian Mantan Ekstrimis Mengenai Pemulangan Eks WNI Pendukung ISIS : Mereka Tidak Bisa Dipercaya

Pembunuhan berawal ketika terjadi keributan besar di rumah dan terlontarnya pertanyaan dari istri pertama Handoko.

Korban menyuruh Handoko untuk memilih antara dia atau istri mudanya. Saat itu, pelaku Handoko baru pulang dari Aceh, menemui istri muda.

Pertanyaan yang dilontarkan korban membuat Handoko gelap mata dan merencanakan skenario pembunuhan dengan modus pembegalan.

Untuk melancarkan aksinya, Handoko tidak melakukan sendirian. Ia dibantu dengan dua orang lain, yang juga mengenal korban.

“Pelaku melakukan pembunuhan dengan dua orang lain. Pelaku Handoko terlibat langsung, menusuk korban menggunakan pisau,” kata Barly.

Baca Juga: The Power of Emak-emak, Video Viral Ibu-ibu Ngamuk dan Ngomelin Maling Sambil Membawa Kayu

Ditkrimum Polda Lampung masih menyelidiki keterlibatanistrimuda pelaku pembunuhan Anis Suningsih.

“Pendalaman masih terus dilakukan, termasuk adanya kemungkinan keterlibatan istri muda pelaku Handoko, masih kami selidiki,” kata Barly.Darihasil penyelidikan sementara Handoko adalah seorang residivis yang pernah terlibat kasus pembunuhan anggota Polda Lampung bernama Wiyono.

“Pernah terlibat, kasus Wiyono yang namanya kini diabadikan menjadi Graha Wiyono Siregar di Mapolda Lampung,” kata Barly.

Baca Juga: Malu Karena Melahirkan Bayi Tanpa Sosok Ayah, Ibu Tega Bunuh Bayinya yang Menangis Dengan Cara Disiram Air

Kapolsek Blambangan Umpu AKP Wiyono (45) tewas tertembak perampok, 11 April 2008 dini hari pukul 04.00 di Talang Baru, Ogan Lama, Lampung Utara.

Wiyono tertembak di bagian perut sebelah kanan dan langsung tewas di tempat.

Tewasnya Wiyono terjadi saat ia bertugas mencegat kawanan perampok.

AKP Wiyono dimintai bantuan untuk mengejar dan menghentikan pelaku perampokan di Talang Baru, Ogan Lama, Lampung Utara.

Baca Juga: Jumlah Korban Bertambah, Hongkong Mulai Selektif Turis dan Warga yang Datang dari Daratan China

Perampok diduga menggunakan pikap Daihatsu Espass warna hitam dan sepeda motor Honda Mega Pro.

Wiyono kemudian meluncur bersama tiga anak buahnya.

Sayang ketika tiba di Talang Baru dan Wiyono berupaya menghentikan Daihatsu Espass hitam pikap, mobil yang diduga sebagai mobil yang dipakai pelaku perampokan lepas.

Sementara pelaku perampok yang mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro berhenti dan menembak Wiyono.(*)

Baca Juga: Berawal dari Sebuah Unggahan di Twitter, Kasus Penipuan Berkedok Wedding Organizer Terbongkar dan Pelaku Berhasil Meraup Rp 2,5 Milliar

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com