WIKEN.ID -Megawati Mania (20), ibu muda yang mengakhiri hidupnya di depan buah hatinya, Senin 3 Februari 2020.
Jenazah korban baru saja dimakamkan di belakang rumah orangtuanya di Bungung Baddo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Selasa (4/2/2020) siang.
Megawati ditemukan oleh keponakannya bernama Nana sedang gantung diri di depan kesaksian bayinya yang baru berumur delapan bulan.
Isak tangis sang bayi seolah menyaksikan kepergian ibunya yang tidak wajar itu, membuat Nana bergegas ke atas rumah untuk memeriksa.
Megawati tewas dengan lilitan kain kerudung di lehernya yang dikaitkan pada tiang pasak rumah panggung orangtuanya.
Kepergian Megawati menyisahkan duka mendalam bagi keluarganya, terlebih untuk suami, Riswan (20).
Hal ini dikarenakan sebelumgantung diri, Megawati sempat video call dengan sang suami (Riswan) yang kala itu sedang menyetir mobil kanvas.
Lalu, hal apa yang membuat Megawati nekat mengakhiri hidupnya hingga meninggalkan suami tercinta dan bayinya yang berumur delapan bulan?
Dilansir Wiken.ID dari laman Tribunnews.com
Ditemukan tiga lembar surat yang ditulis tangan dengan huruf kapital.
Dan surat tersebut berisi hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga.
Dalam surat tersebut megawati menulis.
-Hari Pertama
"Suamiku
Maafkan aku
Aku sudah banyak membuatmu menderita, Aku wanita yang
tidak tahu terimakasih..Suamiku..
Maafkan aku, sering membuatmu menangis, kamu terluka olehku.
Maafkan aku yang sudah hadir dalam hidupmu membawa luka untukmu.
Maafkan aku.., maafkan aku.., maafkan aku..
Suamiku... Andaikan kamu mau carilah wanita yang lebih baik dari aku,
Aku ikhlas demi kebahagiaanmu. Maafkan aku, aku tidak bisa jadi istri
yang baik buat kamu dan ibu buat anak kita,"
-Hari Kedua
"Sakitnya dada dan air mataku pun jatuh berlinang. Aku tak tahu
apa yang harus aku lakukan, dan bagaimana lagi aku bicara yang sebenarnya.
Aku egois, aku pemarah, aku mudah menangis, aku cengeng.
Aku istri yang tidak berguna.
Suamiku...
Apa yang sedang kamu pikirkan, dan siapa yang kamu sayang.
Dan wanita siapa yang ada dalam hidupmu. Bicaralah...
Suamiku...,"
-Hari ketiga
"Suamiku...
Apa kamu bahagia punya anak, apa kamu bersyukur punya Wandi.
Apa kamu sangat menginginkan kehadiran anak kita.
Apa kamu sangat sayang sama anak kita. Tapi kurasa tidak.
Kamu tidak sayang sama Wandi. Kenapa?
Coba lihatlah anakmu yang masih kecil, polos, lucu. Anakmu butuh perhatian.
Butuh kasih sayang dari orangtuanya.
Lihatlah anakmu tataplah matanya, anakmu masih kecil tidak tahu apa-apa.
Kamu tega. Apa kamu tidak merasakan sakit, dia anakmu, dia darah dagingmu.
Sayangilah anakmu, cintailah anakmu, dia anakmu tetap anakmu,"
Selain ketiga lembar surat itu, terdapat selembar tulisan yang tidak berkop.
Tulisan itu sama, diduga tulisan tangan Megawati.
"Suamiku.. Aku akan melakukan apa saja yang bisa membuatmu bahagia,
Suamiku kamu jaga hati kamu.
Dan jika aku sudah tiada, aku mohon sayangilah anak kita.
Jangan sekali-kali kamu membuatnya menangis, cintailah anak kita.
Didiklah yang benar dan jaga anak kita baik-baik suamiku.
Mungkin waktu tidak lama lagi buatku,
Aku tidak bisa berlama-lama bersamamu...
Padahal, aku punya mimpi. Dan mimpiku itu selalu bersama kalian.
Punya anak tiga dan rumah sendiri hasil keringat sendiri.
Punya keluarga yang damai bahagia.
Tapi itu semua hanyalah mimpi, tidak bisa terwujud maafkan aku..,"
Hingga saat ini, belum dapat diketahui apa motif dari megawati yang menyebabkan ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar tersebut.
(*)