WIKEN.ID -Seekor kucing bernama Reed mengidap sindrom Ehlers-Danlos.
Sindrom itu yang merupakan suatu kondisi kronis yang terjadi salah satu tandanya kucing sering lelah, tidak bisa melompat setinggi kucing normal, dan memiliki kulit rapuh yang dapat memotong dan memar dengan mudah.
Itulah yang membuat kucing itu berbeda dan tak seperti kucing yang lain.
Tetapi hal itu membuatnya cocok dengan Abby McElroy, seorang dokter hewan dan peneliti yang memiliki penyakit yang sama dan mempelajarinya juga.
Abby, yang juga memiliki dua anjing ras Basset Hounds yang diselamatkan bernama Mollie dan Owen dan seekor kucing berusia sembilan tahun bernama Elphie, tidak berencana mengadopsi hewan peliharaan lain.
Tetapi ketika seseorang mengatakan kepadanya ada kucing dengan sindrom Ehlers-Danlos di tempat penampungan di Connecticut, Abby tahu dia ingin membantunya menemukan rumah.
Baca Juga: Kucing Berusia Tujuh Tahun Mati Secara Tragis, Pemicunya Tradisi Pemburuan oleh Anjing
Dia pergi menemui kucing itu dan langsung jatuh cinta.
Abby (28) dari New England, didiagnosis dengan EDS pada 2010.
Ia juga menjalani operasi untuk sindrom sumhered tethered cord (ketika jaringan sumsum tulang belakang menempel secara tidak normal ke tulang belakang) pada 2015, yang memicu minatnya mempelajari bidang itu.
Dokter hewan dan peneliti itu sekarang bekerja untuk mengeksplorasi EDS pada hewan dan manusia serta mendorong kolaborasi antara dokter dan dokter hewan.
Tetapi sementara sindrom Ehlers-Danlos adalah fokus kehidupan profesional Abby, dia tidak ingin itu memainkan peran besar dalam kehidupan pribadinya sehari-hari.
"Saya mencoba untuk tidak membiarkan EDS membatasi saya," kata Abby kepada Metro.co.uk.
Abby merasa beruntung bisa melakukan semua hal yang ingin ia lakukan seperti bekerja penuh waktu, menunggang kuda, atau hal lainnya.
"Saya kadang-kadang harus membuat akomodasi seperti memiliki akses ke kursi ketika memberikan ceramah atau berdiri untuk waktu yang lama di laboratorium karena sindrom takikardia ortostatik postural (POTS) postural saya, yang dapat menyebabkan pusing dan pingsan," ucapnya.
Satu-satunya keterbatasan yang ia miliki sebenarnya merupakan hal sekunder dari sakit punggung kronisnya yang parah.
Baca Juga: Setahun Menghilang, Kucing ini Alami Petualangan Seru Sebelum Kembali Pada Pemiliknya
"Ini adalah bagian dari alasan mengapa saya melakukan penelitian daripada rencana awal saya mempraktikkan kedokteran kuda," ucapnya.
Punggung Abby membatasinya untuk berdiri diam dalam waktu yang lama dan dari mengangkat sesuatu yang terlalu berat.
Baca Juga: Dua Anak Kucing Ditemukan di Tempat Sampah, Salah Satunya Alami Patah Tulang Belakang
Reed si kucing menghadapi tantangan sendiri karena EDS.
Dia memiliki kulit yang sangat rapuh dan hiperekstensibel, yang berarti kulitnya terbuka dan mudah memar.
Dia mudah lelah, tidak bisa melompat setinggi kucing rata-rata, minum obat penghilang rasa sakit setiap hari karena kekakuan pada persendiannya, dan harus memakai pakaian khusus agar dia tidak melukai kulitnya.
Baca Juga: Sepasang Suami Istri di Parung Pelihara 250 Kucing, Habiskan 1 Juta Perbulan untuk Perawatannya
Reed tidak diizinkan untuk membersihkan dirinya sendiri, jadi Abby harus menggunakan tisu bayi untuk membersihkannya setiap hari serta memandikannya di bak mandi sebulan sekali.
Karena penyakitnya Reed membutuhkan banyak perawatan ekstra, yang, untungnya, Abby berkomitmen untuk memberikannya.
"Reed beruntung memiliki tim hebat yang bekerja untuk membuatnya tetap sehat," kata Abby.
Baca Juga: Foto Viral! Kucing Mirip Karakter Starwars Membutuhkan Rumah Baru
Hewan itu telah dilihat oleh ahli saraf hewan dan ahli jantung hewan, serta terapis fisik hewan kecil dan beberapa dokter umum yang hebat.
Reed memiliki rutinitas harian yang ketat untuk mencegah kecelakaan dan cedera.
"Kucing itu juga tidak pernah berada di dekat hewan-hewan lain saat tidak diawasi dan dia tinggal di kamar tamu “Reed-proofed” ketika saya sedang bekerja," ucap Abby.
Baca Juga: Terdampar di Kanal dalam Kondisi Memprihatinkan, Kucing Ini Buat Warga dan Pengantar Makanan Bersatu
Sementara Abby mendorong orang lain untuk memberi kesempatan pada hewan peliharaan dengan kebutuhan khusus, dia sangat ingin menekankan seberapa banyak waktu dan uang dapat digunakan untuk merawat hewan dengan kondisi kronis.
Dia berbagi kehidupan sehari-hari Reed di Instagram, baik saat-saat lucu dan perawatan medis mahal yang sering harus dijalaninya.
"Memiliki hewan peliharaan kebutuhan khusus bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga," kata Abby.
Terlepas dari semua dukungan tambahan yang dibutuhkan Reed, Abby sangat senang dia datang ke kehidupannya.
"Reed adalah teman yang hebat dan sangat senang untuk dimiliki," katanya.
Baca Juga: Jatuh dari Tebing Setinggi 65 Kaki, Anjing ini Berhasil Selamat!
(Mega Khaerani)