WIKEN.ID - Kepulan asap putih membuat warga panik.
Secara tiba-tiba muncul asap putih dari balik aspal jalan di bawah Flyover Pasopati, tepatnya di persimpangan Jalan Cipaganti-Pasteur, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Senin (13/1/2020) siang.
Salah seorang saksi yang juga pemilik kios kelontong berlokasi tidak jauh dari lokasi kejadian, Asep Mujahid (36) mengatakan jika ia semula tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.
Banyak warga yang merekam videonya dan beritanya pun beredar viral di media sosial salah satunya melalui akun Twitter @infobdg.
Akun itu menyebut, asap tersebut muncul di simpang Cipaganti-Pasteur di bawah Flyover Pasupati.
"#BreakingNews via @tct_bandung. Terima laporan Pengecekan Kepulan Asap Dibawah Aspal. Lokasi Simpang Cipaganti PAsteur (Dibawah Flyover)," tulis Twitter @infobdg.
Dalam video terlihat asap putih mengepul begitu tebal dan muncul tak hanya dari satu titik.
Terlihat, asap putih muncul di dekat zebra cross.
Warga yang melihat langsung berlarian dan menyebut fenomena itu diduga karena adanya kendaraan yang terbakar.
Ternyata, asap putih itu muncul dari balik aspal jalan.
Kejadian ini bukan kejadian mistis tetapi ada fakta lain dibalik munculnya asap putih ini.
Asap yang keluar dari bawah aspal di persimpangan Jalan Ciapaganti-Pasteur, Kota Bandung ternyata berasal dari lapisan cat karet yang melapisi aspal atau hotmix akibat terkena panas matahari serta tekanan dari kendaraan yang melintas.
Pembongkaran dilakukan UPT Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung menggunakan jackhammer, Selasa (14/1/2020) mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai pukul 10.00 WIB.
Saat proses pembongkaran, asap sempat beberapa kali muncul, namun tidak sebanyak kemarin.
Pada bagian yang dibongkar terlihat ada tiga lapisan, yakni aspal, cat merah, dan hitam.
Cat merah pelapis aspal merupakan marka jalan tanda pemberhentian kendaraan bermotor.
Cat merah tersebut kemudian dilapisi cat hitam lagi oleh Dinas Perhubungan (Dishub).
Dikutip dari Tribun Jabar, Asep Suryana, Pelaksana Pemeliharaan Jalan dan Saluran Dinas Pekerjaan Umum, mengatakan pihaknya sengaja melakukan pembongkaran pada bagian aspal jalan yang sempat mengeluarkan asap, Selasa (14/1/2020).
Setelah dilakukan pembongkaran, ujar Asep, ternyata penyebab keluarnya asap dari bawah aspal itu bukan dari kabel atau pipa.
"Pertama diperkirakan ada jalur kabel, ternyata setelah dikonfirmasi lapisan cat oven (pada aspal) ini yang jadi penyebabnya, kalau aspal kepanasan, kan, hanya menguap, naik ke atas. Tapi, ini aspalnya dilapisi lagi cat oven hitam sama (Dinas Perhubungan), jadi penyebabnya cat open," ujar Asep.
Saat melakukan pembongkaran, Asep bersama petugas dari Dinas Pekerjaan Umum tidak menemukan adanya jalur kabel atau pipa.
Ia pun sempat melakukan ujicoba, dengan membakar lapisan aspal yang materialnya menyerupai karet menggunakan korek, dan hasilnya memang mudah terbakar.
"Jadi tidak ada pipa dan kabel dari PLN atau Telkom, ada kabel PLN, tapi itu posisinya di pinggir, tidak ke tengah," ucapnya.
Asep mengaku tidak mengetahui jenis cat apa yang digunakan Dishub untuk melapisi aspal di persimpangan Jalan Cipaganti itu.
"Kami tidak punya cat seperti itu, ini yang punya Dishub. Sekarang akan langsung dibikin lagi (di hotmik) oleh pemelirahaan dari tim reaksi cepat, sehari juga beres," katanya.
Menurut Asep, selama ini baru dipersimpangan Jalan Cipaganti saja yang aspalnya mengeluarkan asap.
Kalaupun terkena panas matari, ujar Asep, yang terjadi hanya mengelupas bagian catnya atau retak-retak.
"Tidak ada di tempat lain, cuma ini terjadi di sini saja. Di Jalan Lembong dan jalan lainnya aman, hanya mengelupas saja aspalnya," ujarnya. (*)