Kulit Kepala Terasa Terbakar dan Wajahnya Bengkak Dua Kali Ukuran Normal, Wanita Ini Hampir Meninggal Setelah Mewarnai Rambutnya

Senin, 06 Januari 2020 | 16:20
Kolase wiken.id

Kulit Kepala Terasa Terbakar dan Wajahnya Bengkak Dua Kali Ukuran Normal, Wanita Ini Hampir Meninggal Setelah Mewarnai Rambutnya

WIKEN.ID -Seorang wanita bernama Robyn Cherry menderita selama hampir sepuluh tahun setelah mewarnai rambutnya.

Mirisnya, hal itu tak hanya membuatnya menderita tapi juga hampir membunuhnya!

Kisah Robyn berawalpada tahun 2010 ketika ia pergi ke salon rambut untuk mewarnai rambutnya menjadi coklat.

Wanita berusia 29 tahun ini menggambarkan hal tersebut sebagai "kesalahan terburuk dalam hidupnya".

Robynmengatakan bahwa dia biasanya akan mewarnai rambutnya dua kali sebulan.

Baca Juga: Tak Mau Makan Sampai Sakit-sakitan Setelah Pemiliknya Meninggal, Kucing Oren Ini Mulai Pulih Setelah Diajak Ziarah ke Makam

Dia akan melakukan patch test dan menunggu 48 jam sebelum melanjutkan.

"Aku selalu melakukan patch test dan menunggu 48 jam. Tetapi setelah bertahun-tahun,aku memutuskan untuk kembali ke rambut cokelat alamiku," katanya.

"Salon memberi saya patch test sehari sebelum janji temu dantidak mengungkapkan reaksi apa pun."

Patch test adalah tes menggunakan produk tertentu untuk mengetahui reaksi kulit terhadap produk tersebut.

"Hari berikutnya penata rambut memintaku untuk datang dan mereka mewarnai rambutku jadi cokelat," lanjut Robyn.

Beberapamenit setelah meninggalkan salon, Robyn mengaku kulit kepalanya mulai terbakar.

Namun, Robyn mengabaikan reaksi tersebut.

getty images

ilustrasu mewarnai rambut

Baca Juga: Seekor Paus Mati Setelah Tertabrak Kapal yang Sedang Mengangkut Pisang

Setelah bangun keesokan paginya, ia menyadari bahwa wajahnya telah membengkak dua kali ukuran biasanya.

"Kepalaku benar-benar terlihat seperti tomat, aku sangat takut. Dan rasa sakit itu menyiksa. Kepalaku terasa sangat panas hingga aku merasa seperti mau lepas," katanya.

"Ibuku membawaku ke dokter umum, tetapi resepsionis menyuruh kami segera pergi ke rumah sakit. Dia khawatir dan mengungkapkan bahwa wajahku bengkak, bahkan ketika kami sedang berkendara ke rumah sakit. "

Pada saat mereka tiba di rumah sakit, wajah Robyn telah membengkak sehingga saluran napasnya tersumbat, membuatnya sulit bernapas. Dia segera dibawa ke unit resusitasi.

"Aku bisa merasakan wajahku semakin besar dan mataku bengkak. Saya benar-benar buta, itu mengerikan," katanya.

"Aku mendengar dokter mengatakan rambutku rontok dan kulit kepala dipenuhi lecet yang terus-menerus pecah."

HotSpot Media

Kulit Kepala Terasa Terbakar dan Wajahnya Bengkak Dua Kali Ukuran Normal, Wanita Ini Hampir Meninggal Setelah Mewarnai Rambutnya

Baca Juga: Ditinggal Wafat Ibunya, Putri Delina Anak Sule Ungkap Pengakuan Mengejutkan Tentang Lina, 'Kita Nggak Tahu Kehendak Allah, Mah'

"Akupingsan setiap beberapa menit karena rasa sakit dan benar-benar histeris. Dokter memberiku suntikan adrenalin dan steroid."

Dokter kemudian menemukan bahwa Robyn memiliki reaksi mengerikan terhadap paraphenylenediamine (PPD), bahan umum dalam pewarna rambut.

Mereka mengatakan bahwa patch testyang diberikan oleh salon rambut padanya seharusnya dibiarkan selama 48 jam, bukan 24.

Napas Robyn kembali normal dalam waktu 16 jam dan ia dibolehkan keluar dari rumah sakit.

Tetapi setelah enam jam berada di rumah, dia berhenti bernapas ketika saluran udara tertutup kembali dan dilarikan kembali ke rumah sakit.

Robyn masuk dan keluar dari ruang gawat darurat setiap empat hari menderita reaksi alergi.

Dia menyadari bahwa dia tidak pernah bereaksi terhadap pewarna rambut sebelumnya karena tidak ada PPD dalam pemutih rambut.

"Aku menjadi alergi terhadap sebagian besar makanan, rempah-rempah, kacang-kacangan, alkohol, dan pakaian. Aku tidak bisa makan di restoran, memakai pakaian bagus atau pergi minum-minum dengan teman-teman. Hidupku menjadi neraka," katanya.

Pelepasan PPD telah menyebabkan tubuh Robyn mengalami syok, yang berarti dia mengalami reaksi alergi parah terhadap barang sehari-hari.

Ini termasuk alergi terhadap sinar matahari. Setiap kali terkena sinar matahari, kulitnya akan ditutupi lepuh yang diisi dengan nanah.

HotSpot Media

Kulit Kepala Terasa Terbakar dan Wajahnya Bengkak Dua Kali Ukuran Normal, Wanita Ini Hampir Meninggal Setelah Mewarnai Rambutnya

Baca Juga: Nikahi Duda dan Tak Undang Mantan Istri Suami, Tangis Artis Ini Pecah Lihat Anak Tiri Datang di Pelaminan

Dia juga akan memiliki gatal-gatal di sekujur tubuhnya dan akan merasa pingsan.

Robyn kemudian didiagnosis dengan erupsi cahaya polumorfik dan solar urticaria pada tahun 2011 sebagai akibat dari reaksi, suatu kondisi langka yang membuatnya sensitif terhadap sinar matahari.

"Akuakan menggunakan antihistamin dan steroid yang sangat kuat selama sisa hidupku. Selama musim panasaku tidak dapat menikmati liburan pantai atau bahkan menghabiskan hari di taman pub. "

"Pergi ke penata rambut hari itu adalah keputusan terburuk yang perna aku buat, tetapi sayangnyaaku tidak bisa mengambilnya kembali. Sekarang,aku ingin memperingatkan orang lain tentang bahaya mewarnai rambut mereka. ”

"Tolong selalu lakukan patch tes dan, jika kamu pergi ke penata rambut, pastikan mereka menunggu 48 jam." (*)

Editor : Rebi

Baca Lainnya