Mantan Istri Sule Meninggal Dunia Diduga karena Sakit Lambung, Gejalanya Mirip Dengan Sakit Jantung

Sabtu, 04 Januari 2020 | 18:50
YouTube.com/Putri Delina

Lina dan Rizky Febian sedang bernyanyi untuk Bintang

WIKEN.ID - Sempat beredar kabar jika mantan istri Sule, Lina, meninggal dunia karena sakit jantung, Sabtu (4/1/2020).

Menanggapai kabar ini, Kuasa hukum Lina, Abdurrahman T Pratomo mengungkapkan bahwa mantan istri komedian Sule mempunyai riwayat sakit lambung dan darah tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, kuasa hukum mantan istri Sule juga membantah bahwa Lina meninggal dunia lantaran penyakit jantung yang diidapnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Lina sempat dilarikan ke rumah sakit sekitar satu bulan yang lalu lantaran sakit Lambung.

Baca Juga: Permintaan Mantan Istri Sule Sebelum Meninggal Dunia ke Rizky Febrian, Anaknya Pun Kaget

Pengacara mantan istri Sule menduga bahwa Lina kelelahan setelah menghabiskan liburan.

Ia pun menduga bahwa penyakit Lambung dan darah tinggi Lina kemudian kumat.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, mantan istri Sule sempat pingsan sekitar pukul 04.00 WIB dan langsung dilarikan ke rumah sakit Al Islam.

Namun nyawanya tak tertolong setelah mendapatkan perawatan.

Dokter menyatakan Lina meninggal dunia sekitar pukul 05.30 WIB.

Kuasa hukum mantan istri Sule juga mengatakan jika Lina sempat masuk rumah sakit karena sakit lambung.

"Sebulan yang lalu sempat dirawat di Rumah Sakit Sentosa karena lambung, makanya keluarganya ceritakan karena sakit lambung," ucapnya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Lina Mantan Istri Sule Meninggal Dunia, Kuasa Hukumnya Ungkap Riwayat Penyakit yang Diderita Serta Kronologi Meninggalnya

Lalu apakah sakit lambung bisa berbahaya?

Nyeri dada ternyata tidak hanya disebabkan kelainan jantung, tetapi juga dapat disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan yang disebut gastroesofagheal reflux disease (GERD).

Pasien dengan GERD bisa datang karena nyeri dada dan bisa merasakan rasa panas di dada seperti terbakar (heart burn).

Biasanya, nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi).

Dari hasil survei yang dilakukan melalui media sosial dengan menggunakan kuesioner GERD (GERD-Q), terungkap bahwa antara 20 sampai 30 persen responden kemungkinan mengalami GERD.

Baca Juga: Detik-detik Tangisan Sule Pun Pecah Usai Angkat Keranda Jenazah Mantan Istrinya

GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan awalnya hanya perlukaan.

Luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah.

Bahkan, GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra-kanker.

Baca Juga: Diterpa Isu Perselingkuhan Hingga Menikah Tanpa Diketahui Keempat Anaknya, Asisten Pribadi Sule Ungkap Sifat Asli Lina Sang Mantan Istri

Di luar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernapasan bawah (asma), bahkan sampai paru-paru (fibrosis paru idiopatik).

Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi.

Tata laksana penyakit GERD berupa tata laksana non-obat/perubahan gaya hidup dan tata laksana obat-obatan.

Tatalaksana non obat yaitu perubahan gaya hidup.

Baca Juga: Sedih dan Merasa Usahanya Sia-sia Saat Kedua Orangtua Bercerai, Ini yang Membuat Rizky Febian Tegar Saat Sule dan Lina Berpisah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengania pasien GERD non-obat.

Pertama, menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

Kedua, menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dan jeroan, seperti usus, otak, hati, paru, atau limpa.

Ketiga, jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan.

Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung, termasuk asam lambung, akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.

Baca Juga: Anak BJ Habibie Ungkap Ayahnya Punya Masalah Jantung Sejak Muda, Ciri-ciri Awal Ini Wajib Diwaspadai dan Tak Mengenal Usia

Keempat, hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

Kelima, hindari minum kopi, alkohol, atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.

Keenam, jindari makanan yang mengandung cokelat dan keju.

Ketujuh, menghindari stres dan mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.

Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang memang sudah mengalami GERD jika mengonsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD. (*)

Baca Juga: Pekerjakan Pramusaji yang Mengenakan Celemek dan Pakaian Dalam, Nasib Akhir Restoran Ini Berakhir Tragis

Editor : Alfa