WIKEN.ID - Aksi kejahatan berupa perampokan motor oleh kawanan begal kembali terjadi.
Kini, korbannya adalah dua orang,Kusumawati (18) dan Adetia Febika Sari (18), seorang guru di pesantren di Bengkulu.
Keduaya dirampok oleh kawanan begal di kawasan Lokasi Diklat, Danau Mas Harun Bestari (DMHB), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu,Minggu (29/12/2019) sore.
Adetia berboncengan bersama Kusmawati sedang jalan-jalan sore sekitar pukul 17.45 WIB.
Saat melintas di jalan kawasan DMBH, mereka langsung dicegat.
Kusmawati pun turun, sementara Adetia mencoba mempertahankan motornya.
Kusumawati sempat merekam aksi begal ini dari videonya beredar viral.
Dalam video itu tampak dua lelaki merebut sepeda motor pelat BD 4574 NP dari pemiliknya seorang perempuan.
Korban bersama rekannya berboncengan.
Baca Juga: Video Anjing yang Diadopsi SPBU, Balas Budi dengan Jadi Pahlawan Saat Ada Perampokan Bersenjata
Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika melalui Kapolsek Curup Iptu Untoro membenarkan kejadian itu.
"Korban saat ini sudah datang ke Polsek Curup melaporkan kejadian pembegalan," jelas Untoro.
Aksi begal melibatkan 5 orang.
Dua orang terlibat langsung merampas motor korban, sedangkan 3 orang pelaku lain menunggu di atas motor.
Baca Juga: Setelah Video Aksi Perampokan Emas 6 Kg Viral, Inilah Nasib Pelakunya yang Diburu Hingga Luar Negeri
Tak sampai 24 jam, Tim Polres Rejang Lebong, Bengkulu, menemukan motor korban yang dirampok oleh kawanan begal.
Motor korban begal bernomor polisi BD-4574-NP ini ditemukan di perkebunan.
Polisi memeriksa nomor rangka dan mesin motor warna putih ini yang dicocokkan dengan surat-surat kendaraan milik korban
Rencananya, motor korban yang sudah ditemukan ini dan akan dibawa ke Polres untuk diserahkan ke korban.
Sementara itu, Kusumawati menceritakan bahwa sebelum kejadian, ia dibonceng oleh rekannya, Adetya Febika.
Keduanya hendak berjalan-jalan sambil menikmati wisata setempat.
Sampai di sekitar Danau Mas Harun Bestari, Kusumawati curiga ada lima orang datang menggunakan tiga Sepeda Motor.
Ketiga motor tersebut tidak menggunakan pelat nomor polisi.
"Mereka berhenti sekitar 200 meter dari lokasi kami dan saya melihat ada gelagat tidak baik. Saya mendengar mereka berbicara dengan bahasa yang saya tidak paham. Saya pikir bahasa Lembak atau bahas Rejang,” kata Kusmawati yang dikutip dari Kompas.com.
Kusumawati mengajak rekannya meninggalkan lokasi.
Namun, tiba-tiba mereka dipepet oleh pelaku menggunakan motor. Pelaku menarik kunci motor korban.
Kusumawati mengaku dirinya nekat dan pasrah saat merekam aksi pembegal.
Ia berpikiran ia harus mendokumentasikan aksi pelaku.
Motor dilarikan kelima pelaku.
Korban mengaku mengenali ciri-ciri pelaku termasuk logat bahasa yang digunakan pelaku. (*)