WIKEN.ID -Saat Natal, banyak anak yang tidak sabar menunggu waktu untuk membuka kado mereka.
Sayangnya, ada juga anak yang tidak akan menerima kado apapun.
Tidak semua anak memiliki kesempatan menerima dan membuka kado saat Natal tiba.
Karena tidak semua keluarga juga bisa menyediakan hadiah di bawah pohon Natal untuk anaknya.
Untungnya, ada banyak orang di masyarakat yang bersedia menyebarkan kebaikan dan membantu keluarga yang membutuhkan.
Baca Juga: Anak Anjing Nakal Membuat Rumah Berantakan Menjelang Perayaan Natal, Membuat Pemiliknya Kewalahan
Salah seorang yang baik hati ini adalah veteran tentara berusia 80 tahun, Jim Annis.
Pria itu membuat musim liburan menjadi tentang memberi kembali kepada mereka yang paling membutuhkannya.
Itu sebabnya selama 50 tahun terakhir, Jim Annis telah membuat mainan untuk anak-anak dari keluarga yang kesusahan.
"Ketika Salvation Army memberikan makanan dan pakaian kepada orang-orang di daerah ini, saya memberikan mainan saya," kata Annis.
Setiap tahun, ia membuat mainan kayu dengan tangannya sendiri.
Baca Juga: Robohkan Pohon Natal dan Makan Pernak-perniknya, Anjing Alami Keanehan, Kotorannya Jadi Berkilau!
Ia kemudian menyumbangkan sekitar 300 di antaranya kepada Salvation Army of Sanford.
Pria itu menerima beberapa potongan kayu dari tetangganya dan membayar sendiri bahan-bahan lainnya.
Baca Juga: Sambut Hari Natal, Sapi-Sapi di Peternakan Ini Gunakan Jumper Natal di Christmas Jumper Day
Ini menghabiskan biaya sebanyak $ 1000 atau sekitar Rp 13 juta setiap tahun.
Namun, baginya, ini bukan soal uang. Ia ingin membuat anak-anak merasa diperhatikan.
Annis sangat tahu bagaimana rasanya tidak menerima hadiah pada Natal.
"Ayahku, dia bekerja, tetapi tidak menghasilkan banyak uang. Sulit untukmerayakan Nataldengan lima anak, "katanya.
Beberapa mainan yang ia buat adalah truk pemadam kebakaran, boneka, dan bahkan celengan.
Pria itu berharap untuk terus melakukan ini selama dia bisa.
"Aku suka ketika orang bertanya kepadaku berapa banyak aku dibayar untuk membuat mainan ini.Aku memberi tahu mereka bahwa upahku adalah ketika aku melihat senyum di wajah anak-anak," kata Annis.
"Aku berharap bisa melakukan ini sampai jari kakiku meringkuk."
Karena perbuatan baik hatinya itu, Jim dijuluki The Real Santa Claus. (*)