WIKEN.ID -Seorang wanita bernama Marianna bercerita tentang anjing peliharaanya, yang bertingkah aneh dan tidak responsif terhadap namanya sendiri.
Namun, ketika dia mematikan diffuser minyak atsiri atau yang dikenal dengan Essential Oil Diffuser, anjingnya membaik.
Marianna tidak menyadari hubungan antara difuser itu dengan tingkah aneh anjingnya sampai suatu hari ia pergi ke dokter.
Baca Juga: Anjing yang Kurus Kering Kembali Pulih, Sekarang Miliki Berat 50 Kg
Saat itu, anak anjingnya harus dibawa ke dokter hewan, di mana mereka memberi tahu dia betapa umumnya masalah ini.
Minyak atsiri dapat sangat berbahaya bagi kucing dan anjing.
Itu juga tergantung pada minyak yang digunakan, namun, dapat secara serius mempengaruhi hati mereka.
Dokter hewan, Zoe Costigan, dari perusahaan spesialis kesehatan hewan peliharaan Itchpet.com, mengatakan kepada Metro.co.uk, kita harus berhati-hati dalam menjaga minyak esensial di rumah.
Hal tersebut sebagai kekhawatiran karena banyak minyak yang berpotensi beracun bagi hewan peliharaan.
Baca Juga: Wanita ini Sulap Ruang Kecil Bawah Tangga Rumahnya Jadi Rumah Anjing yang Super Mewah!
Minyak atsiri yang juga digunakan dalam difuser ruangan ditemukan di banyak produk seperti sampo, penyegar udara, penolak serangga.
Tidak memungkinkan benda-benda tersebut dapat secara tidak sengaja tertelan, diserap di kulit atau dihirup oleh hewan.
Sama seperti lampu garam, yang populer belakangan ini, diffuser minyak atsiri adalah produk yang populer seiring dengan berjalannya industri kesehatan.
Juga, sama halnya dengan lampu garam, Anda harus sangat menyadari bagaimana mereka dapat mempengaruhi hewan peliharaan.
Beberapa jenis minyak atsiri yang mungkin berbahaya bagi kucing dan anjing antara lain Kayu Manis, Cengkeh, Citrus (d-limonene), Eucalyptus, Pennyroyal, Peppermint, Pine, Sweet Birch, Pohon teh (melaleuca), Wintergreen, Ylang ylang, dan Thyme.
Baca Juga: Terbiasa Bermain di Toko Dekat Rumah, Tiba-Tiba Saja Kucing Lucu Ini Diusir Keluar
Menurut Zoe, gejala keracunan minyak esensial ditandai dengan toksisitas bervariasi tergantung pada jenis minyak, konsentrasi minyak, dan bagaimana hewan peliharaan telah terpapar.
Tanda-tanda awal umum dari suatu masalah yang mungkin terjadi, yaitu, iritasi pada wajah, cakar atau area aplikasi, kerontokan rambut, kulit yang terbakar, hipersalivasi, retching atau batuk.
Dalam kasus yang lebih parah, hewan mungkin mengalami perubahan perilaku seperti ataxia (hilangnya kendali penuh atas gerakan tubuh), depresi, menggigil, kejang-kejang, dan kesulitan bernafas.
Lalu, Apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan Anda menunjukkan gejala?
Baca Juga: Terkena Jilatan Anjing Peliharaannya, Pria ini Alami Infeksi Bakteri Langka
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memanggil dokter hewan segera setelah Anda berpikir hewan peliharaan Anda mungkin telah diracuni oleh minyak esensial.
Jika Anda masih ingin menggunakan minyak atsiri di rumah tetapi menjaga hewan peliharaan Anda aman, Anda harus memilih diffuser pasif.
Baca Juga: Seekor Anjing dan Enam Anaknya Ditinggal Sendirian di Ladang Kosong
Tidak seperti yang umum terjadi di pasar saat ini yang menggunakan listrik dan getaran untuk meredakan minyak (penyebar aktif), difuser pasif tidak akan menggunakan stimulus apa pun karena itu membuatnya kurang kuat.
Anda mungkin telah melihat diffusers pasif di toko-toko, karena mereka dapat menyertakan reed diffusers yang mudah tersedia di setiap toko peralatan rumah tangga.
Baca Juga: Dua Anjing yang Ditemukan di Hutan dalam Keadaan Terikat Membutuhkan Pemilik Baru
Penting juga untuk tetap mengetahui kebiasaan hewan peliharaan Anda sebelum memilih minyak untuk rumah Anda.
Sebagai contoh, kata Zoe, kucing bahkan lebih sensitif terhadap efek minyak esensial dan meskipun mereka jarang menelannya langsung seperti anjing, mereka dapat menelannya saat dia berada di rumah sendiri.
Jadi, jika Anda memiliki kucing, atau anjing yang lebih cenderung menjilati diri sendiri atau barang-barang di rumah, yang terbaik adalah menghindarinya menggunakan difuser ini. (*) (Mega Khaerani)