WIKEN.ID -Seorang pemilik hewan peliharaan mati karena infeksi bakteri langka yang membusuk di kulitnya.
Infeksi itu terjadi setelah ia dijilat oleh anjing peliharaanya.
Pria berusia 63 tahun yang sebelumnya sehat ini menghabiskan lebih dari dua minggu di rumah sakit ketika ia menderita beberapa gangguan kesehatan.
Baca Juga: Seekor Anjing dan Enam Anaknya Ditinggal Sendirian di Ladang Kosong
Gejala tersebut berupa infeksi pneumonia, gangren, dan jamur di paru-parunya, yang disebabkan oleh bakteri yang ada air liur anjing.
Dilansir dari Metro.co.uk, pria itu terinfeksi bakteri Capnocytophaga canimorsus.
Bakteri ini biasanya ditularkan melalui gigitan anjing.
Baca Juga: Dua Anjing yang Ditemukan di Hutan dalam Keadaan Terikat Membutuhkan Pemilik Baru
Melihat kasus baru yang diakibatkan karena terkena jilatan anjing, hal itu malah membingungkan dokter.
Menurut dugaan dokter, dia sudah mengalami sepsis parah sebelum memulai perawatan medis.
Kematian yang mengejutkan membuat dokter untuk menyarankan pemilik hewan peliharaan yang mengalami gejala seperti flu yang melebihi infeksi virus sederhana untuk mencari bantuan segera.
Penyakitnya, pertama kali dilaporkan dalam jurnal medis oleh dokter dari Rote Kreuz Krankenhaus di Bremen.
Laporan itu telah menimbulkan kejutan karena tidak ada tanda luka terbuka yang diperkirakan akan menyebabkan terjadinya infeksi serius.
Menurut sebuah penelitian di Belanda, terkena jilatan hewan hanya akan dapat menularkan sejumlah kecil bakteri dan menyerang satu dari setiap 1,5 juta orang.
Ini membunuh sekitar sepertiga dari mereka yang terinfeksi.
Kondisi pria itu memburuk di rumah sakit.
Pertama dengan timbulnya ruam kemudian disusul dengan sakit saraf dan memar.
Organ-organnya segera mulai menutup, darahnya membeku dan kulit membusuk, sebelum ia akhirnya menderita serangan jantung.
Dia telah diresusitasi tetapi mengalami infeksi jamur di paru-parunya dan melepuh di seluruh tubuhnya.
Hasil scan menemukan cairan telah menumpuk di otaknya.
Ia telah dirawat selama enam belas hari di rumah sakit.
Dokter dan keluarga akhirnya memutuskan mematikan semua bantuan hidupnya. (*) (Mega Khaerani)
Baca Juga: Koma Akibat Diabetes, Anjing Ini Berhasil Selamatkan Pemiliknya dari Bahaya Kematian