Setia Mendatangi Gereja Tempat Pemiliknya Disemayamkan, Begini Nasib Anjing Malang Ini Setelah Pemiliknya Meninggal
WIKEN.ID -Anjing dikenal sebagai sahabat sejati manusia karena kesetiaannya yang tak tertandingi.
Selain itu, hewan ini dikenal sebagai hewan yang memiliki emosi yang hampir serupa dengan manusia.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa hewan ini bahkan bisa berduka dengan cara yang sama seperti manusia.
Hal ini biasanya bisa terlihat ketika hewan ini kehilangan pemiliknya atau temannya.
Kita tentu tahu soal anjing Hachiko yang sangat setia sekaligus patah hati yang menunggu pemiliknya di stasiun kereta Shibuya Tokyo.
Baca Juga: Sempat Pacaran Jarak Jauh Indonesia-Jerman Padahal Baru 2 Minggu Jadian, Pasangan Artis Ini Ternyata Sudah Jalin Hubungan Selama 20 Tahun dan Selalu Harmonis
Anjing itu melakukannya setiap hari selama sembilan tahun setelah kematian pemiliknya.
Kisah serupa ditemukan di San Donaci, sebuah komune atau wilayah administrasi terkecil di Italia.
Di sana, Tommy, seekor anjingGerman Shepherd atau Gembala Jermenyang patah hati, terus muncul di gereja tempat pemiliknyadisemayamkan sebelum dikuburkan.
Tommy tampak begitu kehilangan pemiliknya, Maria Margherita Lochi.
Maria sendiri menmukan Tommy saat hewan malang itu ditelantarkan di ladang dekat rumahnya.
Maria kemudian mengadopsi Tommy dan beberapa hewan terlantar lainnya.
Wanita berusia 57 tahun itu biasa berjalan kaki setiap hari dari rumahnya ke geraja bersama Tommy.
Setia Mendatangi Gereja Tempat Pemiliknya Disemayamkan, Begini Nasib Anjing Malang Ini Setelah Pemiliknya Meninggal
Setelah kematian Maria, Tommy hadir secara rutin di gereja itu dan tiba tepat waktu saat lonceng tanda masa dimulai berbunyi.
Misa khusus untuk orang meninggal digelar di gereja tersebut dan Tommy selalu bergabung dengan para pelayat.
Dikutip Mail Online, Pastor Donato Panna mengatakan, "Anjing itu berada di sana setiap kali saya merayakan misa dan selalu berperilaku baik. Anjing tersebut tidak berisik. Saya tidak mendengar sekali pun anjing itu mengonggong sepanjang berada di dalam (gereja). Anjing itu dulu biasa datang misa bersama Maria dan anjing itu jelas berbakti padanya."
"Saya membolehkannya tinggal di dalam (gereja) karena anjing itu selalu berperilaku sangat baik dan tidak ada umat lain yang mengeluh kepada saya. Anjing itu masih datang misa bahkan setelah pemakaman Maria, anjing tersebut menunggu dengan sabar di sisi altar dan hanya duduk tenang di sana. Saya tidak tega mengusirnya," ungkap sang pastor.
Kesetiaan Tommy menginspirasi banyak orang dan hal ini membuktikan bahwa anjing benar-benar sahabat manusia.
Tommy akhirnya diadopsi oleh semua orang di desa dan anjing itu menjadi teman semua orang.
Semua orang memperhatikanTommydan memberinya makan.
Sayangnya, semua orang yang begitu peduli pada Tommy tidak bisa memperbaiki hatinya yang hancur.
Dia meninggal hanya beberapa bulan kemudian karena faktor-faktor yang, seperti yang dipercaya dokter hewan yang merawatnya, berkaitan dengan usianya dan seberapa banyak kematian Lochi telah memengaruhinya. (*)