WIKEN.ID-Seorang wanita hamil berusia 39 tahun dari Tiongkok meninggal setelah sebuah rumah sakit menolak untuk menerimanya dengan alasan yang membuat geram.
Alasannya adalah karena rumah sakit tersebut tidak memiliki tempat tidur.
Menurut China Press, seorang pria membawa istrinya yang sedang hamil ke rumah sakit pada pagi hari tanggal 30 Oktober.
Saat itu sang istri menderita pembengkakan wajah.
Setelah dokter memeriksanya, sang suami akhirnya diberitahu bahwa istrinya perlu dirawat di rumah sakit.
Saat itu dokter sama sekali tidak menyebutkan alasannya.
Namun, rumah sakit mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak dapat menerimanya dengan alasan bahwa mereka tidak memiliki cukup tempat tidur.
Bahkan pihak rumah sakit menyuruhnya untuk mencari rumah sakit lain.
Tetapi karena semua pemeriksaan wanita itu sebelumnya selalu dilakukan di rumah sakit ini, ia dan suami akhirnya memutuskan untuk menunggu di ruang tunggu.
Mereka berharap dokter akan berubah pikiran dan tidak menyuruh untuk menginap.
Atau mereka berharap akan ada tempat tidur dan kamar kosong untuknya.
Pada jam 1 siang, mereka memutuskan untuk pulang tetapi saat mereka dalam perjalanan, air ketuban wanita itu pecah.
Mereka kembali ke rumah sakit dan wanita itu dibawa menggunakan kursi roda.
Namun, meskipun wanita itu mulai berdarah di kursi roda, tidak ada dokter yang memperhatikan mereka.
Hanya setelah 30 menit seorang dokter membuka ruang bagi wanita tersebut untuk dirawat di rumah sakit.
Wanita itu dibawa ke ruang operasi jam 2 siang di mana mereka melakukan operasi caesar.
Baca Juga: Mengerikan! Dokter Ini Kaget Setelah Temukan 4 Lebah Hidup di Kelopak Mata Wanita Ini
Dokter mengatakan bahwa bayi yang baru lahir menderita infeksi paru-paru dan kesulitan bernapas.
Wanita itu dipindahkan ke unit perawatan intensif di mana suaminya diberitahu bahwa istrinya harus sangat diperhatikan karena dia memiliki tekanan darah tinggi dan pendarahan rahim.
Selama enam hari berikutnya, keluarga itu bahkan tidak bisa melihat anak mereka yang baru lahir.
Namun mereka harus tetap mengeluarkan uang untuk membayar biaya perawatan medis.
Sayangnya pada tanggal 5 November, wanita itu menyerah pada kondisinya dan meninggal.
Tubuhnya dikremasi pada 7 November dans ampai saat itu pihak rumah sakit tetap tidak mengumumkan penyebab kematiannya.
Baca Juga: Terkenal sebagai Gunung Paling Ekstrem, Inilah 3 Kisah Tragis Mayat di Everest yang Bikin Merinding
Pihak keluarga akhirnya menuduh rumah sakit karena keterlambatan dan perawatan yang telah menyebabkan kematian pada wanita itu.
Tetapi mereka tidak juga ditanggapi.
Otoritas terkait bahkan sudah menyelidiki kasus ini dan akan segera mengumumkan hasil dari penyelidikan.(*)