WIKEN.ID -Seorang wanita menyelamatkan seekor anak anjing yang tersesat.
Wanita itu berpikir bahwa hewan itu adalah rubah atau seekor anjing.
Namun, setelah diberitahu ternyata hewan itu sebenarnya adalah jenis dingo yang terancam punah.
Wanita itu kemudian mencari bantuan di sebuah grup Facebook setelah menemukan hewan itu di tanah miliknya di Bright, Australia.
Lokasi ini berada di sekitar 320 km timur laut Melbourne, Australia.
"Saya bangun pagi, lalu mendengar rengekan di semak-semak rumah saya. Saya tidak tahu apakah itu rubah atau anjing," tulisnya.
Baca Juga: Tak Perlu Pakai Pensil Alis, Anjing Ini Menyita Perhatian Lantaran Alisnya yang Tebal!
Setelah beberapa netizen memberi komentar dan memberikan jawaban yang jelas, ia akhirnya membawa hewan yang mirip anak anjing itu ke Rumah Sakit Hewan Alpine.
Staf mengirim sampel untuk pengujian DNA dan menyimpan anjing yang bernama Wandi di tempat kediaman Yayasan Dingo Australia.
Mereka menunggu hasilnya dan hewan ini dititipan di yayasan ini.
Baca Juga: Tak Diketahui Penyebabnya, Tiba-Tiba Saja Anjing ini Menyerang Bayi Majikannya, Sang Ibu Histeris
Seorang dokter hewan curiga hewan itu telah dijatuhkan di area kebun milik wanita itu.
Mengenai siapa yang menjatuhkannya, dokter menduga yang menjatuhkan justri sesama hewan yaitu elang.
Hal ini bisa dilihat dari tanda cakar yang ditemukan di punggung hewan itu.
Para dokter hewan mengkonfirmasi bahwa hewan Wandi adalah dingo murni.
Baca Juga: Rayakan Festival Kukur Tihar, Anjing-anjing di Nepal Berkalung Bunga dan Dapat Perlakuan Khusus
Hewan itu akan menghabiskan hari-harinya di cagar alam untuk mengikuti program pemuliaan mereka.
Dokter Hewan Alpine menulis di Facebook dan mengatakan jika mereka senang dan kagum bahwa mereka bisa memiliki dingo murni.
Pemilik tempat Yayasan Dingo Australia mengatakan mereka sangat senang menerima Wandi karena ia termasuk dalam jenis dingo alpine yang langka.
Direktur Australian Dingo Foundation, Lynn Watson, mengatakan jenis ini, alpine dingo, tinggal di daerah pesisir timur.
"Di mana 80 persen populasi mereka tinggal." ucapnya.
Jadi, tidak hanya habitat alpine dingo yang berkurang, tetapi penganiayaan dan pemburuan terhadap hewan ini mendorong dingo alpine yang indah ini terancam kepunahan.
Dingo dipercaya telah tiba di Australia sebagai sahabat peliharaan dengan kedatangan manusia pertama sekitar empat ribu tahun lalu.
Mereka pun dan kembali ke alam liar di sana.
Dingo murni menjadi semakin langka selama beberapa dekade terakhir karena kawin campur dengan anjing peliharaan. (*) (Mega Khaerani)