WIKEN.ID -Pada umumnya, kepergian atau kematian orang yang dicintai merupakan kesedihan.
Namun, ada hal yang berbeda di Ghana, Afrika Barat, mereka tidak sedih dengan kematian.
Karena orang Ghana percaya bahwa kematian adalah sebagian kehidupan manusia, bahkan hal yang paling penting.
Penduduk setempat percaya bahwa almarhum akan melihat leluhurnya di dunia lain, dan kehidupan mereka selanjutnya akan menjadi reinkarnasi.
Karena itu siapapun di komunitas Ghana selalu membuat pemakaman yang bermartabat, dan karena itu Ghana juga dikenal sebagai "Ibukota pemakaman dunia."
Menurut New York Times setelah kematian, anggota keluarga tidak langsung melaporkan berita kematian, tetapi mereka berkomunikasi dengan keluarga almarhum.
Kemudian mereka baru membuat berita ke seluruh suku, tapi menghindari pemberitaan "kematian" secara langsung, diganti dengan metafor seperti, "perpisahan dengan makanan." atau lainnya.
Kemudian, mereka akan mengatur hari dengan baik dan biasanya pemakaman akan dilangsungkan pada akhir pekan, Sabtu atau Minggu.
Misalnya di Accra, ibukota Ghana, saat pemakaman gereja atau taman akan ramai apada akhir pekan, mereka para pelayat mengenakan pakaian hitam dan merah, dan merayakannya dengan sukacita.
Acara ini juga dijadikan sebagai pertemuan keluarga, dan pengaturan pesta ini adalah sebuah proyek besar.
Keluarga yang berduka juga mengiklankan pemakaman di papan besar, dengan harga yang tak murah.
Menurut funeralguide, pemakaman di Ghana bisa menghabiskan uang sekitar 16.000 pound atau sekitar Rp200 jutaan.
Jumlah yang luar biasa hanya untuk prosesi kematian, pejabat, pemimpin agama sebenarnya telah memohon pada warga Ghana untuk menginvestasikan uangnya untuk hidup daripada mati.
Baca Juga: Arsy Hermansyah Nangis Kejer Setelah Lihat Millen Cyrus, Ashanty Justru Sebut: Kamu Tuh Jelek!
Namun, ritual pemakaman mewah adalah sesuatu yang populer di Ghana.
Kemudian saat pesta digelar, akan ada makanan, minuman, musik, nyanyian, tarian dan penari tradisional, hingga DJ.
Para pelayat juga diharapkan untuk berdansa pada acara ini, suasana riuh dan ketika acara puncak tiba yaitu pemakaman, peti mati yang mewah diangkat oleh kelompok khusus.
Mereka adalah orang-orang yang melakukan tarian sambil membawa peti mati jenazah.
Saat penari itu mulai menari, seringkali penonti antusias dan serempak memberikan penghormatan terakhir pada orang yang dicintai.
Namun, ada catatan khusus bahwa sebelum pemakaman dilangsungkan pemimpin suku akan membentuk komite pemakaman.
Dia meninjau urusan kredit dan hutang almarhum selama hidupnya, dan diharapkan alamrhum sudah menyelesaikan semua urusan sebelum dimakamkan.
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Bukan Berkabung, di Ghana Kematian Justru Dirayakan dengan Pesta Pora, Bahkan Sampai Habiskan Biaya Ratusan Juta