Gunakan Jarum Suntik dari Tempat Sampah, Dokter Ini Buat Hampir Seribu Anak Tertular HIV, Para Orang Tua Geram

Kamis, 31 Oktober 2019 | 18:00

WIKEN.ID-Kita semua tahu bahwa peralatan medis tidak bisa digunakan sembarangan.

Dan seharusnya dokter lebih tahu akan hal itu.

Tetapi nyatanya, hampir seribu nyawa sekarang terkena dampak karena dokter yang satu ini.

Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk selalu pergi ke klinik terpercaya terutama ketika hendak melakukan vaksinasi.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 28 Oktober lalu, seorang dokter anak dari Pakistan dilaporkan menulari hampir 900 anak-anak di bawah usia 12 tahun dengan HIV.

Baca Juga: Terbiasa Dipuji dan Disanjung, Nagita Slavina Justru Dibilang Sombong oleh Penggemarnya, Alasannya karena Ini

Penyebabnya karena ia menyuntik mereka dengan jarum suntik bekas yang sudah dibuang ke tempat sampah!

Dokter anak yang bersalah dikenal sebagai Dr Muzaffar Ghanghro.

Dia adalah salah satu dokter termurah di wilayah kota Pakistan dan hanya mengenakan biaya 30 rupee atau Rp 5 ribu per kunjungan.

Sayangnya, dalam melihat cara dia memperlakukan pasiennya, kita bisa melihat mengapa itu sangat murah.

Baca Juga: Selalu Tampil Cantik, Paranormal Kondang Ini Sebut Syahrini Gunakan Sesuatu yang Tak Alami untuk Cari Rezeki

Satu orang tua dari anak yang terinfeksi mengatakan dia telah melihat Dr Ganghro mencari melalui tempat sampahnya untuk menggunakan jarum bekas untuk digunakan pada putranya yang berusia enam tahun yang kemudian didiagnosis sebagai HIV-positif.

Ketika ayahnya memprotes, dokter hanya memberi tahu orang tua bahwa dia terlalu miskin untuk membayar jarum baru.

Orang tua lain, yang ketiga anaknya terjangkit penyakit ini, juga menuduh dokter ini.

Alasannya karena dokter itu menggunakan jarum yang sama untuk 50 anak.

Baca Juga: Diisukan Jadi Orang Pelakor di Rumah Tangga Farhat Abbas dan Nia Daniaty, Ini Pembelaan Barbie Kumalasari

Sejak kejadian itu, sang dokter telah ditangkap dan didakwa melakukan kelalaian dan pembunuhan setelah pasiennya berkumpul untuk menuduh petugas medis sering menggunakan kembali jarum suntik pada anak-anak mereka.

Menurut Independent, lebih dari 200 orang dewasa juga dinyatakan positif terjangkit virus mematikan sejak penyebaran epidemi itu dikonfirmasi pada April tahun ini.

Tapi itu hanya jumlah kasus yang dilaporkan.

Para pejabat kesehatan mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena 200.000 warga belum diuji sejauh ini.(*)

Editor : Agnes

Sumber : World of Buzz

Baca Lainnya