Tak Habis Pikir! Dikenal Sebagai Beruk, Monyet Pemakan Buah Ini Justru Kepergok Sedang Asyik Memakan Hama Besar

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 15:00
Anna Holzner via Phys.org

Foto Mengejutkan Tampilkan Monyet yang Makan Tikus di Perkebunan Sawit

WIKEN.ID -Beberapa foto yang menampilkan bagaimana monyet memakan banyak tikus di perkebunan sawit di Malaysia mengejutkan peneliti.

Diperkirakan mungkin pengendalian hama dengan bahan kimia sudah tidak diperlukan lagi.

Monyet ekor babi (pig-tailed macaques) atau yang dikenal sebagai beruk (Macaca nemestrina), dianggap sebagai hama saat mereka ditemukan memakan buah kelapa sawit.

Baca Juga: Jalin Persahabatan yang Tak Biasa, Ikatan Monyet dan Anjing Ini Sangat Erat Seperti Ibu dan Anak

Tetapi, penelitian yang dilakukan sejak 2016 percaya setelah melihat secara langsung monyet-monyet itu.

Terungkap bagaimana monyet itu memakan sejumlah tikus besar yang merupakan hama terburuk bagi perkebunan.

Hasil penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam majalah Current Biology Magazine, edisi 21 Oktober 2019.

Baca Juga: Para Monyet yang Jadi Astronot Untuk Dikirim ke Luar Angkasa, Begini Kisah dan Nasib Tragisnya Ketika Sampai di Antariksa

Dikutip dari The Sun, Nadine Ruppert dari Univeriti Sains Malaysia, mengatakan bahwa ia terkejut saat pertama kali melihat monyet memakan tikus di area perkebunan.

"Saya tidak menyangka mereka berburu tikus yang ukurannya relatif besar. Sesungguhnya, mereka secara luas dikenal sebagai primata pemakan buah yang hanya sesekali makan burung kecil atau kadal kecil.” ucapnya.

Baca Juga: Monyet Pintar di Kebun Binatang Ini Pecahkan Kaca Kandangnya Gunakan Batu, Reaksi Setelahnya Tak Terduga

Peneliti lain, Anna Holzner dari University of Leipzig mengatakan dengan membuka rongga batang kelapa sawit, tempat tikus berlindung saat siang hari, satu kelompok monyet yang biasanya berjumlah 40 ekor lebih dapat menangkap setidakna 3000 ekor tikus per tahun.

Dalam perkebunan sawit diperkirakan kerusakan lebih dari 10 persen karena tikus yang berada dalam perkebunan itu.

Tim riset juga melaporkan, kunjungan rutin yang dilakukan ke perkebunan sawit Malaysia setidaknya dapat mengurangi kerusakan tanaman dari 10 persen menjadi 3 persen.

Baca Juga: Induk Monyet Menangis Histeris Memeluk Anaknya yang ‘Mati’, Akhir Ceritanya Justru 'Lucu'

Kondisi ini sesuai dengan peningkatan hasil yang sama dengan peningkatan 315.000 hektar atau sekitar US $ 602.000 per tahun.

Untuk membuat perkebunan yang lebih berkelanjutan, para peneliti juga menyarankan menggunakan monyet untuk memburu tikus.

Baca Juga: Kisah Viral, Darius si Tikus Pandai Melukis dan Pemalu, Karyanya Laku Dijual

Penulis studi senior Anja Widdig, dari University of Leipzig, the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology and the German Centre for Integrative Biodiversity Research [iDiv] di Leipzig, Jerman, berharap hal ini mendorong pemilik perkebunan mempertimbangkan perlindungan primata dan habitat hutan alam mereka.

Baik di dalam dan di sekitar perkebunan sawit atau yang baru didirikan.

“Bisa jadi, pada akhirnya mengarah pada win-win situation untuk keanekaragaman hayati dan industri kelapa sawit.” ucapnya.(*)

(Mega Khaerani)

Editor : Amel