WIKEN.ID - Sulit bagi hewan yang terluka atau kehilangan induknya untuk bertahan hidup di alam liar tanpa bantuan.
David Sheldrick Wildlife Trust (DSWT) membawa hewan yang membutuhkan bantuan dan merawat mereka agar bisa kembali ke alam liar.
Seekor burung unta betina yang tinggal di tempat perlindungan DSWT menjadi perhatian warganet.
Hewan itu menjadi perhatian karena kasih sayang dan persahabatannya dengan gajah.Burung unta bernama Pea itu datang ke DSWT pada tahun 2014.
Meskipun Pea tiba di tempat perlindungan bersama saudara lelakinya Pod, dia mendapati dirinya tertarik pada gajah.
Sedemikian rupa sehingga ketika Pod dibiarkan kembali ke alam liar, keputusan dibuat untuk membiarkan Pea tetap tinggal di tempat perlindungan.
Pea telah menjadi teman yang luar biasa bagi bayi-bayi gajah yang dibawa ke DSWT.
Ada banyak foto dirinya yang sedang dipeluk oleh bayi-bayi yang kehilangan induknya.
Dia telah menghabiskan begitu banyak waktu di sekitar gajah.
Karena itu, dia bahkan meniru perilaku mereka.
Sulit Bertahan Hidup Tanpa Induk, Bayi-bayi Gajah Ini Dapat Kasih Sayang dari Burung Unta, Mirip Anak Asuh!
Pea sering terlihat berbaring dengan gajah, yang suka menyikat bulu-bulunya yang lembut setelah bermain di lumpur.
Satu bayi gajah, khususnya, telah membentuk ikatan khusus dengan Pea.Jotto datang untuk tinggal di suaka margasatwa pada tahun 2016 setelah diselamatkan dari sumur oleh penggembala.
Pekerja di suaka margasatwa percaya bahwa Jotto muda baru berumur satu bulan.
Karena masih sangat muda, dia tentu saja membutuhkan figur ibu.
Dan Pea lebih dari senang untuk menurutinya.
Satu gambar bahkan menunjukkan Jotto berbaring di atas Pea seolah-olah dia adalah bantal empuk.
Nampaknya naluri keibuan Pea benar-benar membuat Jotto dan bayi-bayi gajah lainnya nyaman.
Sulit Bertahan Hidup Tanpa Induk, Bayi-bayi Gajah Ini Dapat Kasih Sayang dari Burung Unta, Mirip Anak Asuh!
Setidaknya ia bisa menggantikan posisi induk gajah-gajah tersebut yang sudah tiada.
Persahabatan dan kasih sayang seringkali menembus batas-batas yang ada.
Tidak peduli apa ras, jenis kelamin, asal atau agama seseorang, setiap orang berhak atas kehidupan dan rasa hormat.Sangat menarik untuk melihat dua spesies bergaul dengan baik dan bahkan saling menyayangi. (*)