Kesal Temukan Sehelai Rambut dalam Makanannya, Pria Ini Tega Mencukur Paksa Rambut Istrinya Hingga Botak

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 15:00
Global Punjab

Kesal Temukan Sehelai Rambut dalam Makanannya, Pria Ini Tega Mencukur Paksa Rambut Istrinya Hingga Botak

WIKEN.ID - Bayangkan ketika kita sedang makan siang atau makan malam di restoran favorit dan juga mencicipi hidangan favorit.

Pesanan datang dan kita langsung mencicipi hidangan lezat itu.

Tapi di tengah jalan, kita menemukan sehelai rambut dalam makanan yang sedang kita nikmati.

Tentu itu sangat mengesalkan dan menjijikkan.

Tetapi kenyataannya adalah bahwa rambut berakhir pada makanan kita cukup sering ditemui.

Dan biasanya itu terjadi secara tidak sengaja, apakah itu di restoran atau di rumah.

Baca Juga: Mantunya Kerap Kali Bikin Ulah, Penyanyi Dangdut Legendaris Ini Mengaku Tak Menyesal Putrinya Dinikahi Oleh Sang Mantu

Beberapa orang mungkin memilih menyingkirkan rambut tersebut lalu melanjutkan makan, atau kehilangan selera dan tidak lagi menyantap hidangan tersebut.

Beberapa lagi mungkin mengeluh pada manajer restoran untuk pekara kebersihan.

Sayangnya, pria ini sepertinya menginginkan solusi yang lebih permanen.

Seorang pria berusia 35 tahun dari Bangladesh dilaporkan mencukur rambut istrinya hingga botak setelah menemukan rambut dalam sarapannya.Kepala polisi setempat, Shahriar Khan, mengatakan kepada AFP bahwa sang suami "menemukan rambut pada sarapan nasi dan susu yang dipersiapkan istrinya untuknya."Karena hal itu, pria tersebut menjadi marah dan menyalahkan istrinya.

Instagram/michaelseklund

ilustrasi rambut dalam makanan

Baca Juga: Demi Tak Bayar Biaya Tambahan Bagasi, Wanita Ini Putuskan Gunakan Baju Berlapis-lapis Hingga 2,5Kg Beratnya

"Dia kemudian mengambil pisau dan mencukur kepala istrinya dengan paksa," ujar Shahriar Khan. Suami yang kejam, yang bernama Bablu Mondal, sejak itu ditangkap dan didakwa bersalah karena telah menyiksa istrinya yang berusia 23 tahun.Pelanggaran seperti ini kemungkinan bisa membuat Bablu mendapat hukuman penjara maksimal 14 tahun.

Meskipun pria berada di balik jeruji besi, wanita di Bangladesh masih takut akan kehidupan mereka hampir setiap hari.

Aktivis hak asasi manusia setempat mengatakan bahwa meskipun Bangladesh telah berusaha untuk menegakkan lebih banyak hukum untuk melindungi perempuan dari pelecehan dan kekerasan seksual, insiden ini hanya menunjukkan betapa buruknya perempuan ditekan di negara itu.Kelompok hak asasi manusia Bangladesh yang dikenal sebagai Ain o Salish Kendra melaporkan rata-rata tiga pemerkosaan sehari pada paruh pertama tahun 2019.

Instagram/pantarei.mo

ilustrasi rambut dalam makanan

Organisasi itu juga mengatakan bahwa 630 perempuan diperkosa dalam enam bulan pertama tahun 2019.

Dari jumlah itu, 37 tewas sementara tujuh lainnya bunuh diri.Nampaknya perlu ada lebih banyak kesadaran tentang cara kita memperlakukan dan berbicara tentang kekerasan seksual untuk menegakkan perubahan nyata di masyarakat. (*)

Tag

Editor : Rebi