Nasib Tragis Binatang yang Direbus atau Dikuliti Hidup-Hidup, Mulai Dari Zebra Hingga Trenggiling

Minggu, 13 Oktober 2019 | 08:00
World Animal Protection/Getty

Nasib tragis binatang yang direbus atau dikuliti hidup-hidup

WIKEN.ID - Menurut sebuah laporan baru yang mengejutkan, jutaan hewan liar dipelihara sebagai hewan peliharaan eksotis atau dibunuh lalu kemudian diubah menjadi aksesoris mode.

Anjing laut, buaya, gajah, dan ular sanca termasuk di antara mereka yang terbunuh atau diperdagangkan hidup-hidup ketika permintaan melonjak dari konsumen di barat.

Hanya dalam empat tahun, lebih dari 2,7 juta hewan rentan dari Afrika secara legal diternakkan atau ditangkap lalu kemudian diperdagangkan.

Banyak yang akan sangat menderita dengan beberapa di antaranya direbus atau dikuliti secara hidup-hidup.

Para ahli mengatakan industri ini sekarang mendorong banyak hewan liar ke ambang kepunahan.

Baca Juga: Hewan Laut Cantik Tak Bertulang Belakang Tetapi Berbahaya Sangat Menyengat Ditemukan Terdampar di Bibir Pantai

Dikutip dari Metro.co.uk, Global Wildlife Advisor dari World Animal Protection, Dr. Neil D’Cruze, mengatakan, perdagangan hewan dengan cara ini mungkin legal tetapi tidak memperbaikinya.

"Ini adalah binatang buas, bukan barang yang diproduksi pabrik." katanya.

Sebuah laporan terbaru oleh badan amal tersebut menjelaskan bagaimana spesies yang rentan diubah menjadi komoditas dan diperdagangkan hingga titik kepunahan.

Itu menyoroti nasib buaya Nil yang disembelih untuk mengambil kulit mereka.

Antara tahun 2011 hingga 2015, lebih dari 189.000 kulit hewan diekspor.

Baca Juga: Demi Selamatkan Bayi Berusia 45 Hari, Pria Ini Rela Terjang Banjir Tanpa Takut Buaya dengan Membawanya di Baskom

World Animal Protection

Nasib Tragis Binatang yang Direbus atau Dikuliti Hidup-Hidup

Di Namibia, ada perdagangan bulu hewan yang tumbuh pesat dari anjing laut.

Setiap tahun ribuan anak anjing ditangkap dan dipukuli atau mati lemas.

Kelompok itu mengatakan bahwa hewan dewasa ditembak atau dipukul dan kadang-kadang dikuliti hidup-hidup untuk mendapatkan bulu mereka yang nantinya digunakan dalam aksesoris mode, seperti tas tangan dan sarung tangan.

Gajah diserang oleh pemburu yang menginginkan tanduk mereka atau lebih tepatnya gading mereka.

Tetapi ada juga perdagangan kulit yang digunakan untuk jaket dan interior mobil.

Karena ukuran badannya yang besar, peluru sering meleset dari sasarannya sehingga mengakibatkan kematian dengan luka yang berkepanjangan dan menyakitkan.

Baca Juga: Gajah Kerdil Ditemukan dengan 70 Luka Tembak, Jasadnya Mengambang dan Terikat di Pinggir Sungai

Zebra juga diburu karena kulit hitam dan putihnya yang unik untuk digunakan sebagai hiasan di rumah dan digunakan sebagai bisnis.

World Animal Protection mengatakan ada juga perdagangan yang berkembang pesat dalam ekspor hewan hidup untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Hewan peliharaan yang paling populer adalah sanca bola dan lebih dari setengah juta baru-baru ini dikirim langsung dari Afrika.

Amerika Serikat adalah tujuan terbesar dari perdagangan di mana mereka akan hidup di dalam tangki layar kaca.

Baca Juga: Artis Wanita Ini Pernah Masuk Penjara Kasus Narkoba dan Dituduh Jadi Pelakor, Ternyata Baru Ketahuan Sosok Orang Tuanya

World Animal Protection

Nasib Tragis Binatang yang Direbus atau Dikuliti Hidup-Hidup

Nuri abu-abu Afrika juga diekspor ke seluruh dunia dan dikatakan sangat menderita selama penangkapan dan pengangkutannya.

Sebanyak 289.006 burung yang seharusnya bebas terbang sekarang dikurung.

Dr. D’Cruze menambahkan, industry-industri yang kejam ini menyakiti hewan liar dan dapat merusak keanekaragaman hayati Afrika dengan dampak jangka panjang yang dapat menghancurkan mata pencaharian dan ekonomi juga.

"Bagaimana kita sampai pada titik di mana hewan diekspor dan dieksploitasi dengan rakus untuk kesenangan pribadi kita? Apakah kehidupan binatang tidak ada artinya sama sekali?" Tanya Dr. D'Cruze.

Ada 2,7 juta hewan yang disebutkan dalam laporan yang berjudul Exploiting Africa’s wildlif "the Big 5 and Little 5.

Mereja diperdagangkan secara legal tetapi perdagangan ilegal satwa liar masih booming.

Baca Juga: Demi Curi Perhatian Hewan Buas Tanpa Pikirkan Keselamatan Dirinya, Wanita Ini Nekat Lakukan Hal Tak Masuk Akal di Kandang Singa

Trenggiling sekarang dianggap mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia dan mereka menderita kematian yang menyakitkan.

Treggilung direbus dalam keadaan hidup-hidup untuk menghilangkan sisik keratinnya yang sangat dihargai dalam pengobatan tradisional di Timur.

Badak yang berisiko masih diburu untuk gadingnya dan pada tahun 2017 lebih dari 1.000 tewas di Afrika Selatan saja. (*) (Mega Khaerani)

Baca Juga: Penyanyi Dangdut Pria Ini Bercucuran Air Mata Menggendong Anaknya yang Meninggal Dunia 4 Hari Setelah Lahir, Videonya Pun Beredar Membuat Tangis

World Animal Protection

Nasib Tragis Binatang yang Direbus atau Dikuliti Hidup-Hidup

Editor : Alfa