Sering Bawa Penyakit Berbahaya, Ternyata Hal Ini yang Bakal Terjadi Jika Hewan Kecil ini Musnah dari Bumi!

Senin, 07 Oktober 2019 | 20:00
James Gathany/CDC via Britannica.com

Terdapat pro dan kontra tentang menghilangkan nyamuk dari bumi.

WIKEN.ID - Jika kita berandai-andai, bagaimana jika nyamuk hilang dari planet bumi ini?

Menurut WHO, nyamuk merupakan salah satu hewan mematikan di dunia.

Walaupun tubuhnya yang kecil, namun ia mampu membawa dan menyebarkan berbagai penyakit ke manusia yang dapat menyebabkan jutaan kematian.

Menurut data dari mongabay.co.id, pada tahun 2015, penyakit malaria akibat sengatan nyamuk menyebabkan kematian ke 438.000 jiwa.

Penyakit demam berdarah pun juga meningkat 30 kali lipat selama 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Klarifikasi Pernyataan 8 Jam ke Amerika, Barbie Kumalasari Malah Salahkan Lotion Anti Nyamuk, Netizen: Gak Nyambung!

Beberapa penyakit seperti zika, demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Parahnya, lebih dari setengah populasi di dunia tinggal dan menetap di daerah di mana spesies itu berkembang biak.

Beberapa waktu yang lalu, sebuah induk dari perusahaan terkemuka, Google, meluncurkan anaknya bernama Alphabet untuk melenyapkan nyamuk dari muka bumi.

Cara yang dilakukannya terlihat sederhana.

Menyebarkan populasi nyamuk jantan yang tidak bisa menggigit manusia yang juga dibuat mandul alias steril agar tidak bisa membuahi nyamuk betina.

Sebelum google, perusahaan di Australia, Innisfail, juga merencanakan program yang serupa.

Hasilnya? program tersebut berhasil mengurangi populasi nyamuk mencapai 80 persen.

Apakah program memusnahkan nyamun hanya memberi dampak baik?

Sebuah studi empat tahun yang dimulai dari Oktober tahun lalu, mencoba membuka siklus hidup beberapa generasi nyamuk atau Anopheles gambiae dari larva hingga mati.

Selain itu, studi itu juga melihat siklus hidup itu yang bersinggungan dengan hewan lain seperti kelelawar lokal, ikan, bunga, dan serangga lain.

Baca Juga: Kakak Beradik Lansia Tinggal Bareng Belasan Kambing Orang Lain, Uang Komisi Penjualan Kambing untuk Beli Obat Nyamuk Malah Raib

Menurut seorang peneliti, Charles Godfray, Anopheles gambiae adalah nyamuk asli atau lokal.

“Itu benar-benar telah berkembang bersama kita. Cukup sulit untuk memikirkan apa yang bisa menggantikannya yang lebih buruk.” ucapnya.

Selain itu, seorang pakar serangga dari Laboratorium Public Health Entomology University of Kentucky, Grayson Brown, menyatakan jika nyamuk hilang maka banyak serangga dan hewan lain yang sulit mendapatkan makanan.

“Larva nyamuk sangat penting dalam ekologi air. Banyak serangga lain serta ikan kecil memakan larva nyamuk,” jelas Brown.

Dengan memusnahkan nyamuk akan banyak serangga atau hewan yang akan kehilangan sumber makanan utamanya.

Meskipun begitu, dalam beberapa kasus, para ilmuwan mengakui bahwa cacat ekologis yang disebabkan hilangnya nyamuk dari muka bumi bisa disembuhkan dengan cepat karena dipenuhi oleh organisme lain.

Dengan banyaknya pilihan makanan pengganti nyamuk yang tersebar di alam, tampaknya sebagian hewan yang memakan nyamuk tidak akan mengalami kelaparan.

Baca Juga: Seorang Wanita Ubah Bangunan Toilet Umum yang Terlantar Menjadi Rumah Mewah, Hasilnya Sangat Menakjubkan!

Baca Juga: Hampir Mati Karena Hipotermia, Pria Ini Berhasil Selamat Karena Pertolongan Anjing Peliharaannya

Kehidupan akan terus berlanjut seperti sebelumnya -atau bahkan lebih baik, kata banyak ahli.

“Jika mengingat begitu berbahayanya nyamuk terhadap kesehatan manusia, sulit untuk menemukan kerugian dari punahnya mereka,” kata ahli ekologi serangga Steven Juliano, dari Illinois State University.

Bagaimana menurutmu?

(Mega Khaerani)

Editor : Pipit