WIKEN.ID - Sidang paripurna Pelantikan Anggota DPR/MPR RI periode 2019-2024 digelar pada hari Selasa (1/10/2019) lalu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Dari 575 anggota DPR RI yang dilantik, ada 14 anggota DPR yang berlatang belakang artis/selebriti.
Ada 10 artis merupakan petahana atau calon yang terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dan 4 lainnya merupakan anggota baru DPR RI.
Dari 10 artis itu adalah wajah lama yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode sebelumnya, seperti Eko Patrio dan Dessy Ratna Sari yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), serta Rachel Maryam yang diusung Partai Gerindra.
Sedangkan empat artis yang merupakan wajah baru di DPR, termasuk artis Mulan Jameela dari fraksi Partai Gerindra dan Krisdayanti dari PDIP.
Salah satu yang menarik dari 10 artis anggota DPR RI ini adalah Eko Patrio yang mengawali karir sebagai pelawak.
Sebelum menjadi anggota DPR RI, Eko adalah pelawak yang tergabung dalam kelompok bernama Patrio.
Sejak muda Eko Patrio yang memiliki nama asli Eko Hendro Purnomo punya hobi melawak.
Pelawak dan juga anggotan DPR RI ini saat SMA saat masih SMA membentuk kelompok lawak Seboel, singkatan dari Sekelompok Bocah Eling, bersama Jejen dan Tejo.
Mereka memenangi sebuah lomba lawak yang diadakan oleh Radio Suara Kejayaan.
Saat menjadi penyiar radio, ia berkenalan dengan Miing atau Dedi Gumelar dari kelompok Bagito, ketiga anggota Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro), Ulfa Dwiyanti, Akri, dan Parto.
Setelah itu Tejo dan Jejen digantikan oleh almarhum Taufik Savalas dan Akri.
Setelah Taufik keluar, kelompok Seboel dibubarkan dan Eko masuk Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta untuk menuntut ilmu.
Ketika Eko Patrio lulus kuliah, ia kembali membentuk kelompok lawak baru bernama Patrio bersama Akri dan Parto.
Kelompok ini kemudian muncul di Televisi Pendidikan Indonesia dengan acara Ngelaba, dan mulai terkenal.
Patrio termasuk group lawak yang sukses setelah era kesuksesan Warkop dan Bagito., se-
Acara mereka, Ngelaba, selain diudarakan di Radio SK, juga ditayangkan TPI.
Patrio lahir, tumbuh, dan besar di Radio Suara Kejayaan (SK).
Tiga personelnya -Parto, Akri, Eko - semula adalah penyiar yang punya jam siar berbeda.
Eko siaran pagi, Parto siaran sore, dan Akri kebagian jatah malam.
"Pendengar kita berbeda-beda. Kalau saya ama ABG, Parto profesional muda, Akri lebih banyak dapet anak-anak malam bangsa penjaga malam, perawat, pokoknya yang gitu-gitu dah," kata Eko Patrio yang dikutip dari wawancara HAIOnline.
Buntut-buntutnya, Patrio bikin album rekaman.
"Isinya lawak yang diselingi lagu.Tapi jangan disebut penyanyi karena kita hanya menyanyikan,bagus atau tidak, nggak kita pikirin," ujar Eko Patrio.
Urusan order mentas, tidak kalah laris.
Dalam seminggu mereka bisa 2 sampai 3 kali manggung, bahkan untuk aljor tahun bisa setiap hampir tiap hari mereka naik pentas.
Hanya 1 hari mereka libur untuk siaran di radio SK, tempat mereka dibesarkan.
Group lawak Patrio terbentuk 10 Oktober 1994 dan mulai mengudara lewat acara Ngerumpi
Lewat Banyolan (Ngelaba) di radio SK.
Karena tuntutan penggemar, Patrio menawarkan acaranya ke salah satu stasiun TV swasta, TPI.
Gayung bersambut, jadilah Patrio punya acara di TPI yang ditayangkan tiap Senin malam, bersamaan dengan jam tayang Bagito di RCTI.
Acaranya persis sama dengan format siaran radio.
"Sejak awal pasar kami remaja, maka dipilih nama Ngelaba yang waktu itu lagi ngetren di kalangan remaja. Perannya pun kami bagi tiga. Akri ngewakilin remaja preman, Parto jadi orang kam-pung yang sok kota, nan kalau gua jadi remaja sok, sok ganteng, sok keren, sok kaya," kata Eko Patrio setengah bercanda.
"Tapi," lanjut Eko, "meski kita menjual remaja, pasar kita melebar dari anak kecil sampai orangtua. Sekarang yang banyak ngasih order malah bank, perusahaan, atau para eksekutif muda. Re-majanya jarang."
Dari segi penghasilan, Patrio sangat berkecukupan.
Sekali manggung mereka pasang tarif Rp 7 - 8 juta.
Hasilnya, masing-masing sudah punya 2 mobil, rumah, tanah, dan tabungan masa depan.
Tapi semuanya dilihat sebagai 'keberuntungan dan berkah luar biasa dari Tuhan.
Eko Patrio menikah dengan aktris Viona Rosalina pada tanggal 12 Oktober 2001.
Dari perkawinan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Syawal Adrevi Putra Purnomo, Nayla Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo. (*)