Negaranya Alami Fenomena 'Kekurangan Wanita', Gadis Ini Dipaksa Menikahi Lebih dari Satu Pria

Minggu, 15 September 2019 | 18:30

WIKEN.ID-India sering disebut sebagai negara yang jumlah penduduk wanitanya lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk pria.

Salah satu hal yang menjadi penyebabnya adalah karena orangtua seringkali memilih menggugurkan bayi perempuan mereka.

Para orangtua masih berpikir bahwa anak laki-laki lebih berharga dari anak perempuan.

Alhasil fenomena ‘kekurangan wanita’ terjadi di negara tersebut.

Dan yang terjadi adalah para wanita dipaksa untuk melakukan poliandri atau dipaksa untuk menikahi banyak pria.

Dilansir dari Gulf News (10/9/2019) Seorang wanita bernama Majida yang baru berusia 17 tahun menjadi salah satu 'korban' situasi tersebut.

Baca Juga: Pernah Selamatkan Nyawa Anjing, Petugas Pemadam Kebakaran Dapat Reaksi Begini dari Hewan Itu Ketika Bertemu Lagi

Wanita ini dipaksa untuk menikah dengan seorang pria yang berprofesi sebagai pengemudi truk.

Bukan hanya itu saja, Majida pun dipaksa untuk berperilaku seperti seorang istri bagi saudara-saudara suaminya.

Saat Majida mencoba menolak, ia justru akan mendapatkan serangan fisik dan dirudapaksa.

Baca Juga: Ngamuk Hingga Beri Ancaman Keras ke Ponakan Ashanty, Naffa Urbach Kini Gagal Jadi Caleg DPR RI

Kisah itu dibagikannya kepada The Telegraph sekitar bulan Agustus 2019 kemarin.

"Mereka datang pada hari yang berbeda, mereka mendapat giliran, mereka memiliki hari-hari mereka," kata wanita muda itu kepada Telegraph.

Yang lebih menyedihkan, Majida melahirkan dua anak, tetapi dia tidak tahu siapa sebenarnya ayah dari bayi-bayi itu.

Kisah serupa dialami oleh wanita bernama Munni beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Nekat, Toilet Emas Seharga 17 Miliar dari Istana Bleinhem di Inggris Dicuri! Pencurian Ini Sebabkan Banjir

Sementara itu, dilansir dari Reuters (27/10/2011), Wanita bernama Munni dipaksa berhubungan badan dengan saudara-saudara suaminya hingga dia hamil.

Lebih mirisnya, bukan hanya suami Munni yang mendorongnya mau melakukan hal itu.

Mertua Munni juga melakukan hal yang sama.

"Suami saya dan orangtuanya mengatakan saya harus berbagi diri dengan saudara-saudara. Mereka membawa saya kapan pun mereka mau siang atau malam," ungkapnya.

Baca Juga: Demi Calon Anak, Pria Ini Buat Rumah Bermain dari 2.000 Balok Mie Instan, Usahanya Justru Dihujan Netizen

Munni pun mengalami kekerasan setelah ia berusaha untuk menolak.

Bahkan ia sampai diusir dari rumah dan tidur di luar.

Lebih parahnya, mereka bisa tega menuangkan minyak tanah ke atas tubuhnya.

"Kadang-kadang mereka mengusir saya dan membuat saya tidur di luar atau mereka menuangkan minyak tanah ke atas tubuh saya dan membakar saya," ungkap Munni.

Dikutip dari Gulf News, sebuah studi 2011 yang dilakukan oleh Kantor Pusat Statistik India di bawah Kementerian Statistik dan Program mengatakan bahwa hampir tiga juta anak perempuan hilang di India karena pembunuhan bayi perempuan.

Baca Juga: Pernah Dipukuli dan Ditembaki Hingga 17 Kali Sampai Penglihatannya Hilang, Anjing Ini Bertahan dan Kini Jadi InspirasiBaca Juga: Pernah Dipukuli dan Ditembaki Hingga 17 Kali Sampai Penglihatannya Hilang, Anjing Ini Bertahan dan Kini Jadi Inspirasi

Diperkirakan 10 juta kelahiran wanita (500.000 setiap tahun) telah dibatalkan di India dalam 20 tahun terakhir.

The Population Research Institute menemukan bahwa sekitar 15,8 juta anak perempuan telah terbunuh di dalam rahim melalui aborsi berdasarkan jenis kelamin di India sejak tahun 1990.

Aborsi berdasarkan jenis kelamin adalah ilegal, tetapi hukum itu diabaikan.(*)

Editor : Agnes

Sumber : gulf news

Baca Lainnya