Berbeda Dengan Mertuaya yang Suka Kain Lurik, Menantu Pertama BJ Habibie Punya Alasan Menyukai Kain Warisan Dunia Ini

Sabtu, 14 September 2019 | 09:30
Istimewa

Pasangan anak mendiang BJ Habibie, Ilham Habibie dan Insana.

WIKEN.ID - Mendiang Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie, memilki minat menyukai dam perhatian terhadap kelestarian kain Nusantara, yakni kain lurik.

Seperti tak terduga, dalam sebuah kesempatan saat meresmikan Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny RA Habibie di Jalan Tubagus Ismail, Bandung, tahun 2016 lalu, Habibie berbicara tentang kain tenun ini.

Menurut BJ Habibie, lurik adalah salah satu produk Indonesia yang unik dan kaya sejarah.

"Lihat, pakaian saya keren kan? Ini namanya lurik," ujar Habibie sembari menunjukan kemeja lurik berwarna cokelat keemasan yang ia kenakan.

Baca Juga: Tidak Hanya Dipenuhi Taburan Bunga, Ada Origami Menhiasi Pusara Mendiang BJ Habibie

Sejak itu, BJ Habibie lalu mengaku akan membuat kain tenun lurik lebih populer.

Lain halnya dengan menantunya, Insana Ilham Habibie, menantu yang merupakan istri dari Ihlam Habibie.

Ia merupakan sosok yang peduli dan begitu mencintai batik Indonesia.

Karena kecintaannya kepada batik, Insana Habibie menggarap dan mengembangkan pembuatan batik dengan anugerah seni yang dimilikinya sehingga lahir Batik Limaran.

Insana yang memiliki background sebagai arsitektur melihat batik memiliki nilai tersendiri dan lebih dari seni.

Baca Juga: Terpopuler, Cara Mendiang BJ Habibie Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Saat Ainun Sakit Hingga Sindiran Syahrini ke Luna Maya

“Arsitektur bicara tiga dimensi, sudah nyata didepan mata. Kalau batik ini ada tantangan lain, di mana kain yang cuma dua dimensi harus bicara dan harus menampakkan dirinya hidup. Hidup itu kan artinya tiga dimensi, berbicara selain soulnya ya. Bagaimana ada motif bunga pada batik, mengisahkan bagaimana bunga itu belok kiri,” kata Insana Ilham Habibie selaku founder of Batik Limaran yang dikutip dari Nova.id.

Sebagai kreator batik yang melahirkan Batik Limaran yang memiliki nilai artistik bermutu tinggi, Insana melihat bahwa batik ini memiliki nilai tersendiri karena adanya teamwork.

“Kalau menurut saya, batik ini is a team-work art. Batik dilihat lebih dari nilai artnya. Kalau batik itu kerja tim dan harus deal dengan semuanya. Masing-masing orang mempunyai karakter tersendiri. Jadi memang mengelola batik ini pertama harus sabar, kedua sabar, dan yang ketiga sabar. Untuk sebuah batik yang indah. Tidak ada satu proses pun yang dipindah-pindahkan. Semua itu proses itu akan dilalui,” kata Insana Habibie.

Baca Juga: Guru SMA Sempat Jodohkan BJ Habibie Dengan Aninun, Jika Jadi Suami Isteri Keturunan Mereka Sangat Pintar

Ibu dari 3 cucu BJ Habibie ini mengatakan jika batik merupakan jati diri bangsa Indonesia.

“Batik ini merupakan jati diri bangsa Indonesia, batik ini soal budaya yang tercipta. Batik juga telah masuk ke DNA-nya orang Indonesia. Batik ini adalah pemersatu, seperti ada batik papua, ada batik jawa dan sebagainya yang memiliki khasnya masing-masing,” lanjut Insana Ilham Habibie

Dalam proses pembuatan Batik Limaran miliknya, Insana mengaku kreativitasnya sudah sangat tinggi dan selalu mentoring tim yang bekerja dalam pembuatan Batik Limaran tersebut.

Baca Juga: 6 Tahun Setelah Ditinggal Meninggal Istrinya, BJ Habibie Siapkan Liang Kubur Nomor 120 di TMP Kalibata dan Bersebelahan Dengan Pusara Ainun

“Saya selalu mentoring karena batik itu is always mentoring. Saya selalu berkeyakinan berbisnis dengan landasan tradisional akan langgeng karena punya akar yang kuat,” jelas Insana.

Insana juga menambahkan bahwa meningkatkan kepedulian akan batik dapat dilakukan dengan keperluan berpakaian batik itu sendiri.

“Kalau saya berpikir pragmantik, seacara realistis memang harus ada keperluan berpakaian saja kita pikirkan. Kalau saja dengan keperluan berpakaian menggunakan batik, kita sudah sedikit menyematkan sentuhan batik," ujarnya.

Baca Juga: Pengakuan Anak Korban KDRT, Ibunya Dianiaya Ayahnya Hingga Masuk Rumah Sakit, Netizen Pun Galang Dana karena Ditolak BPJS

Ilham Habibie menikah dengan Insana Abdul Adjid pada tahun 1987 di Jakarta.

Resepsi pernikahan keduanya digelar menggunakan Adat Gorontalo, sesuai dengan adat kampung halaman keluarga besar Habibie di Kabila, Gorontalo.

Dari silsilah keluarga, darah Gorontalo yang mengalir dalam diri Ilham berasal dari Eyang buyutnya di Gorontalo yang terkenal sebagai peternak sapi dan kuda, seorang pemangku adat serta tokoh agama yang sangat disegani pada saat itu.

Dari pernikahan Ilham dan Insana, mereka berdua dikaruniai 3 orang anak. (*)

Baca Juga: Cerita Habibie Selalu Siapkan Piring dan Kursi di Sebelahnya untuk Ainun yang Sudah Tiada Buat Hanung Bramantyo Menangis

Tag

Editor : Alfa