Terkuak Sudah Alasan Mata Thareg Habibie Tertutup, Pengobatan Hingga Operasi Tidak Bisa Mengembalikan Fungsinya

Jumat, 13 September 2019 | 13:45
KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM

Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie (pakaian hitam), sat menyampaikan keterangan pers perihal kondisi ayahnya, BJ Habibie yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

WIKEN.ID - Penampilan Thareq Kemal Habibie, putra kedua Presiden Republik Indonesia ke-3, menjadi perhatian warga karena menggunakan penutup mata.

Banyak warga yang bertanya-tanya kenapa Thareq Kemal Habibie memakai penutup mata.

Penampilan pertama Thareq Habibie menggunakan penutup mata adalah saat ia menjenguk dan melayat Ani Yudhoyono.

Setelah itu, Thareq Habibie kembali tampil di publik saat menjelaskan kondisi ayahnya di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (11/9).

Baca Juga: Terpopuler, Cara Mendiang BJ Habibie Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Saat Ainun Sakit Hingga Sindiran Syahrini ke Luna Maya

Berdasarkan rangkuman informasi, diduga Thareq Habibie mengalami kerusakan saraf pada mata yang disebut glaukoma.

Hal tersebut disampaikan pemilik akun @deshie.susanti saat menjawab pertanyaan @gengsuryadi di akun Instagram aditya_bosky_raharjo.

Akun @gengsuryadi bertanya, "Maaf min,itu mata beliau kenapa min harus pake penutup spt itu"

Akun @deshie.susanti pun menjawab, "Kalo ga salah glukoma. Mohon maaf apabila ada salah".

Baca Juga: Kesederhanan BJ Habibie Saat Rayakan Ulang Tahun Perkawinan, Istrinya Terbaring Lemah di Rumah Sakit

IG : aditya_bosky_raharjo
IG : aditya_bosky_raharjo

Sebuah akun Instagram menduga, Thareg Habibie menderita glaukoma.

Hingga saat ini, memang belum ada keterangan langsung bahwa Thareq Habibie menderita penyakit glaukoma.

Lalu, apa penyakit glaukoma itu?

Di Indonesia, Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak.

Bedanya, operasi katarak bisa mengembalikan penglihatan, sedangkan glaukoma tidak.

Glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf mata.

Pengobatan hingga operasi tidak bisa mengembalikan fungsi saraf seperti semula.

Baca Juga: Guru SMA Sempat Jodohkan BJ Habibie Dengan Aninun, Jika Jadi Suami Isteri Keturunan Mereka Sangat Pintar

Twitter/@AndiArief__
Twitter/@AndiArief__

Thareg Habibie saaat menemani ayahnya BJ Habibie menjenguk mendiang Ani Yudhoyono.

Untuk itu, sangat penting melakukan deteksi dini glaukoma.

Sebagai langkah awal, kenali dulu gejala glaukoma meski terkadang tidak menimbulkan gejala dan sering tak disadari penderitanya.

Dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Ikke Sumantri mengungkapkan, glaukoma yang sering tidak memunculkan gejala yaitu, jenis glaukoma sudut terbuka.

Glaukoma jenis ini disebabkan faktor genetik atau keturunan dan yang paling banyak dijumpai kasusunya.

“Gejalanya seperti melihat dalam terowongan dan sering kali tidak bergejala,” ujar Ikke.

Baca Juga: BJ Habibie Awalnya Tak Tertarik Ainun Saat SMA dan Akhirnya Takjub Kecantikannya Hingga Punya Sebutan Gula Jawa Jadi Gula Pasir

Sementara itu, pada tipe glaukoma sudut tertutup, gejalanya lebih berat, yaitu nyeri berat, pandangan kabur, pusing karena tekanan bola mata lebih tinggi, bila tekanan bola mata tiba-tiba naik akan terasa mual hingga muntah.

Kornea mata juga terlihat tidak jernih karena pembengkakkan.

“Kalau tidak ditangani lama-kelamaan bisa menghilangkan penglihatan. Proses hilangnya penglihatan bisa berbeda-beda setiap orang, ada yang cepat, ada yang butuh 10 tahun, tergantung tinggi rendahnya tekanan pada bola mata," ujarnya.

Glaukoma juga bisa terjadi pada bayi baru lahir atau tipe glaukoma kongenital.

Glaukoma pada bayi bisa ditandai dengan bola mata bayi yang terlalu besar atau terlihat melotot dan pembengkakkan pada kornea mata disertai air mata berlebih.

Baca Juga: 6 Tahun Setelah Ditinggal Meninggal Istrinya, BJ Habibie Siapkan Liang Kubur Nomor 120 di TMP Kalibata dan Bersebelahan Dengan Pusara Ainun

Pengobatan memang tidak bisa menyembuhkan, tetapi hanya menghambat kerusakan saraf lebih parah.

Ikke mengatakan, glaukoma karena faktor genetik adalah tipe glaukoma primer yang cukup banyak ditemui.

Faktor risiko lainnya, yaitu orang-orang yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.

Baca Juga: Perjalanan BJ Habibie Dari Sakit Hingga Wafat, Lebih dari 5 Kali Dikabarkan Meninggal Dunia Sejak Tahun 2012

Ikke menjelaskan, pada diabetes yang gula darahnya tinggi atau tidak terkontrol, pembuluh darah kecilnya bisa rusak, termasuk yang ada di mata.

Selain menyebabkan retinopati diabetic, bisa juga terjadi glaukoma.

Kemudian pada orang dengan penyakit jantung misalnya, kondisi itu bisa menurunkan suplai darah di mata.

Faktor risiko tersebut bisa menyebabkan rusaknya saraf mata hingga terjadilah glaukoma. (*)

Baca Juga: Tak Mau Dibawa Ke Jerman Lagi, Presiden BJ Habibie Pernah Dirawat di Muenchen Dengan Keluhan yang Hampir Sama Dengan Mendiang Istrinya

Tag

Editor : Alfa