Pernah Pakai Uang untuk Tisu Toilet, Negara Ini Sengsara Kena Karma karena Penduduknya Suka Foya-foya

Sabtu, 07 September 2019 | 08:00

WIKEN.ID-Sempat merasakan kehidupan yang makmur dan kaya raya, penduduk di negara ini justru merasakan pahitnya hidup kini.

Kejadian ini terjadi oleh penduduk negara Nauru.

Awalnya, penduduk di negara ini bisa dikatakan kaya raya.

Bahkan mereka pernah menghamburkan uangnya untuk digunakan sebagai tisu toilet.

Tapi kini sikap foya-foya yang dilakukan oleh penduduk Nauru tidak bisa dilakukan.

Seperti kena karma, penduduk Nauru kini justru melarat karena kebiasaan foya-foya mereka.

Nauru merupakan sebuah pulau kecil di Samudra Pasifik dengan luas hanya 21 kilometer persegi.

Baca Juga: Jadi Model Jilbab di Romania, Benda-benda yang Melekat di Tubuh Incess Syahrini Ini Harganya Bikin Melongo!

Ini adalah negara terkecil di Pasifik Selatan dan negara terkecil ketiga berdasarkan wilayah di dunia.

Pada awalnya Nauru dihuni oleh orang-orang Mikronesia dan Polinesia setidaknya 3.000 tahun.

Nauru menjadi terisolasi kecuali oleh pelaut atau narapidana yang melarikan diri, sampai akhir abad ke-19 ketika diklaim sebagai koloni oleh kekaisaran Jerman.

Bangsa Eropa segera menemukan deposit fosfat dan pulau kecil itu menjadi tambang terbuka, dieksploitasi oleh kekuatan kolonial asing.

Baca Juga: Terlalu Keras Memompa ASI, Aktris Ini Buat Kapilernya Pecah dan Merusak Putingnya, Netizen Ngeri

Google
Google

Peta Pulau Nauru

Setelah memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1968, penambangan diintensifkan sampai sebagian besar fosfat telah dilucuti.

Dalam proses penambangan fosfat untuk menyuburkan ladang di tempat yang jauh, negara telah membuat banyak lokasi menjadi rusak.

Hari ini, pulau ini adalah gurun tandus dengan puncak batu kapur bergerigi yang menutupi 80% pulau.

Baca Juga: Dua Wanita Kepergok Kamera CCTV Merusak Barang Dagangan di Gerai Kosmetik, Videonya Disebar Pemilik Toko

Google

Keindahan Nauru

Nauru menghasilkan miliaran dolar dari fosfat, yang digunakan dalam produksi pupuk.

Penduduk dibayar untuk melakukan pekerjaan panas dan kotor menggali fosfat dari antara fosil terumbu karang.

Baca Juga: Terawang Ruas Tol Cipularang, Mbak You Justru Ungkap Hal Ini: Yang Ingin Kaya Kebanyakan Menumbalkan Manusia!

Wikimedia Commons
ARM gov/Wikimedia Commons

Negara Nauru di Samudra Pasifik

Mereka jadi punya banyak uang, membeli tiket untuk membawa mereka pada perjalanan belanja ke Hawaii, Guam dan Singapura.

Seorang kepala polisi bahkan membeli Lamborghini berwarna kuning, kemudian mendapati dirinya terlalu gemuk untuk muat di belakang kemudi.

"Dari tahun 1970-an hingga 1990-an kami dihujani kekayaan tapi kami tidak tahu cara menanganinya," kata Evi Agir, 40, seorang penduduk pulau Nauru yang memainkan gitarnya di bawah naungan pohon ketika anak-anak berlari-lari di sekitar kakinya.

"Hampir tidak ada orang yang berpikir untuk menginvestasikan uang itu."

Baca Juga: Mengendap-endap Tengah Malam ke Rumah Tetangga, Pria Ini Tak Kuat Tahan Nafsu Usai Melihat Ibu Menyusui Bayinya Hingga Nekat Lakukan Hal Ini

Manoa Tongamalo, 43, yang terancam pengangguran mengatakan,

"Banyak hal-hal bodoh terjadi. Orang-orang akan pergi ke toko, membeli beberapa permen, membayar dengan banyak uang dan tidak minta kembalian.

Mereka bahkan menggunakan uang itu sebagai kertas toilet."

Karena keserakahan manusia dan gemar hidup berfoya-foya, kini Nauru menjadi negara yang miskin dan keindahan alamnya juga telah rusak.(*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul: Pernah Pakai Dolar untuk Tisu Toilet, Mantan Negara Kaya Ini Kini Sengsara karena Penduduknya Gemar Foya-foya

Editor : Agnes

Baca Lainnya