WIKEN.ID - Seorang pria membawa tas yang dipenuhi rol rambut di bandara John F. Kennedy New York.
Meskipun dengan mudah bisa melewati mesin xray dan pemeriksaan petugas, petugas keamanan bandara ternyata menaruh curiga pada isi tas tersebut.
Tetapi hal-hal menjadi lebih aneh ketika petugas memperhatikan apa yang disimpan di dalam tas.
Pria itu baru saja tiba di AS dalam penerbangan dari Georgetown, Guyana.
Pria itu diduga telah menangkap hewan dari alam bebas untuk menjualnya ke pasar gelap di AS.
Sayangnya, perdagangan hewan peliharaan ilegal biasa memanfaatkan mode transportasi seperti pesawat.
Tak terhitung jumlah hewan mati selama perjalanan seperti ini setiap tahun.
Baca Juga: Sadar Wanita di Depannya Tengah Hamil, Inilah yang Dilakukan Harimau dalam Video!
Banyak juga hewan yang mati sebelum itu, karena metode perangkap yang digunakan oleh pemburu liar.
Penyelundup sering mencoba menyelinap melalui keamanan bandara tanpa terdeteksi.
Namun, pria penyelundup kali ini tidak bisa menipu petugas keamanan bandara.
Betapa terkejutnya petugas bandara ketika melihat apa yang ada di dalam rol rambut itu.
Tak disangka, dalam rol rambut itu ternyata ada burung kutilang.
Sejumlah 70 burung kutilang ditempatkan di dalam tol rambut, seolah-olah itu merupakan kandangnya.
Begitu menyedihkan ketika hewan-hewan itu ditempatkan di tempat yang sempit, sesempit rol rambut.
Penderitaan hewan-hewan itu belum berakhir sebab mereka harus menempuh perjalanan untuk kemudian diperjualbelikan.
Menurut Washington Post. dua tahun terakhir, lebih dari 200 kutilang lainnya telah ditemukan di New York dalam kondisi yang sama,
Baru-baru ini, petugas satwa liar di Florida merusak operasi perdagangan burung ilegal.
Burung itu ditangkap yang menggunakan metode seperti perangkap lem dan jaring besar.
Banyak hewan menderita luka-luka atau bahkan mati karena penangkapan yang paksa dan kondisi hidup yang tidak memadai yang mereka hadapi saat berada di tangan pedagang."Intinya adalah kegiatan ini bermuara pada uang," David Pharo, agen residen yang bertanggung jawab untuk Kantor Penegakan Hukum Layanan Ikan dan Margasatwa AS (FWS) dilansir The Dodo.
"Mereka menghasilkan uang dari menangkap dan memperdagangkan [burung] ini secara ilegal. Orang-orang ini memiliki dampak nyata pada sumber daya [di alam liar]," lanjut David Pharo. Untungnya, sebagian besar kutilang ini tiba di New York tanpa cedera.
Hewan-hewan ini kini berada di bawah karantina dengan Departemen Layanan Veteriner Pertanian Amerika Serikat.Pria penyelundup itu, di sisi lain, tidak bisa lolos begitu mudah.
Pria itu ditahan, dilarang memasuki Amerika Serikat dan dikenai denda berat karena kejahatannya.
Baca Juga: Memilukan! Ini Aksi Orangutan Berjuang Sendiri Melawan Penebang Hutan yang Hancurkan Rumahnya
Di Indonesia sendiri, kasus penyelundupan satwa liar terus terjadi.
Terbaru, dilakukan penyelundupan bayi orangutan oleh seorang warga negara Rusia di Bali.
Bayi orangutan malang itu dibius dan dimasukkan dalam keranjang agar mudah dibawa.
Penyelundupan tersebut berhasil digagalkan otoritas keamanan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Menurut Mongabay, sejak Januari hingga Maret 2019, berbagai upaya penyelundupan berhasil digagalkan petugas dari Kepolisian, BKSDA, Balai Karantina hingga Bea Cukai di bandara dan pelabuhan di sejumlah daerah. (*)