Diternakan untuk Diambil Bulunya Demi Kebutuhan Fashion, Ratusan Rubah Ini Berhasil Diselamatkan dan Dapat Kehidupan Lebih Baik

Rabu, 04 September 2019 | 11:00
EuroPic

Diternakan untuk Diambil Bulunya Demi Kebutuhan Fashion, Ratusan Rubah Ini Berhasil Diselamatkan dan Dapat Kehidupan Lebih Baik

WIKEN.ID - Di Cina, ada peternakan yang sengaja mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan.

Namun, hewan yang dikembangbiakkan dan dibudayakan itu bukanlah sapi atau kambing seperti yang umumnya kita lihat di Indonesia, melainkan rubah.

Rubah dikenal sebagai hewan yang berhubungan dengan anjing, memiliki kemampuan berlari cepat dan tangkas.

Rubah yang dikembangbiakkan di Cina adalah rubah yang memiliki bulu tebal berwarna putih.

Mirisnya, dilansir Daily Mail, peternakan tersebut sengaja mengembangbiakkan rubah putih untuk diambil bulunya.

Bulu rubah tersebut kemudian dijual demi kebutuhan fashion seperti baju, topi atau mantel oleh para fashionista di seluruh dunia.

Namun, yang lebih miris adalah, cara mengambil bulu rubah putih tersebut sangat brutal.

Biasanya buruh ternak menggantung rubah putih di ekornya sambil memukulnya hingga mati dengan tongkat.

Baca Juga: Ajari Mulan Jameela Fashion dan Make Up, Maia Estianty Bandingkan Ketiga Mantan Penyanyi yang Pernah Menemaninya

Rubah yang lebih jinak hanya digantung dan dikuliti hidup-hidup untuk menghemat waktu dan energi pembantai mereka.

Ketika bulu akhirnya dikupas, tubuh hewan ini dibuang begitu saja.

Para aktivis hak hewan menuntut tindakan untuk menghentikan pembantaian ribuan rubah untuk industri mode global ini setiap tahun.

Tetapi pemilik peternakan rubah yang kontroversial mengatakan bahwa keuntungan mereka sangat tipis sehingga mereka tidak mampu untuk membunuh rubah dengan manusiawi.Sebagai gantinya, hewan-hewan tersebut disimpan dalam sangkar kecil hingga musim gugur ketika mereka diseret keluar dan dipukuli dengan tongkat.Para aktivis mengatakan mereka bahkan melihat beberapa hewan ditendang untuk dibunuh. Dan semua pembunuhan terjadi di depan mata rubah yang menunggu giliran mereka, dengan panik berusaha melarikan diri.

EuroPic

Diternakan untuk Diambil Bulunya Demi Kebutuhan Fashion, Ratusan Rubah Ini Berhasil Diselamatkan dan Dapat Kehidupan Lebih Baik

Baca Juga: Kecil dan Penyakitan, Anak-anak Anjing Ini Alami Trasformasi Luar Biasa Setelah Diselamatkan, Begini Perubahannya

Peternakan Lanhu, dekat kota Xi'an, Provinsi Jilin, adalah salah satu dari banyak rumah jagal seperti itu di jantung pedesaan Cina timur laut.Para aktivis telah didukung oleh penduduk setempat yang tidak bekerja di peternakan yang mengeluh bahwa jeritan dan tangisan rubah yang dibunuh itu menyedihkan bagi anak-anak.Akhirnya, awal tahun ini, sekelompok aktivis hewan menyelamatkan 174 rubah dari peternakan tersebut.

Hewan-hewan itu akhirnya dibawa ke rumah baru mereka, sebuah Biara Budha setempat.

Karen Gifford, seorang aktivis hewan dengan tempat perlindungan yang merupakan rumah bagi hampir 2.500 anjing, mendokumentasikan penyelamatan itu di akun media sosialnya.

Rekaman itu dilaporkan dibagikan kepadanya oleh BoHe, seorang aktivis yang terlibat dalam penyelamatan.Misi itu melibatkan 174 rubah bulu putih yang dibiakkan untuk bulunya di sebuah peternakan di Cina.

Hewan-hewan itu disimpan di kandang kecil tanpa ruang untuk bergerak.Menurut South China Morning Post, peternakan itu bangkrut dan tidak mampu lagi merawat hewan-hewan itu.

South Cina Morning Post

Diternakan untuk Diambil Bulunya Demi Kebutuhan Fashion, Ratusan Rubah Ini Berhasil Diselamatkan dan Dapat Kehidupan Lebih Baik

Baca Juga: Miliki Wajah Unik dan Langka, Rusa Kecil Ini Jadi Favorit Pengunjung Peternakan

Hal ini mendorong para aktivis untuk mengumpulkan $8.000 untuk membeli rubah untuk membuat mereka mendapatkan rumah baru.The Good News Network melaporkan bahwa Karen Gifford memposting video penyelamatan di akun media sosialnya, yang menunjukkan rubah sedang dimuat oleh truk.Hari berikutnya, Gifford memposting video lain yang memperlihatkan rubah-rubah itu berlari bebas untuk pertama kalinya.Taman Perawatan Jilin Buddhis di Mudanjiang, Cina, telah menawarkan rumah bagi hewan-hewan yang sekarang bebas.

Hewan-hewan itu tinggal di sana sampai tempat berlindung yang lebih permanen dapat dibangun untuk mereka. (*)

Tag

Editor : Rebi