WIKEN.ID -Diketahui, pertengahan Agustus, Polisi lakukan penyelidikan tersangka pada kasus Pedofil.
Polisidi Newark, New Jersey dituduh melakukan penganiayaan.
Dia adalah, Robert Frank Williams (53) yang dituduh menganiaya gadis 13 tahun selama beberapa bulan tahun lalu.
Namun selama penggerebekan, polisi dibuat ketakutan, dengan penemuan-penemuan mengerikan di dalam rumahnya.
Menurut The Sun pada Senin (19/8/19), dalam penggerebekan itu, petugas temukan tempat sampah, lemari pakaian, semua penuh dengan sisa mumi manusia.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah altar agama aneh di kamar Williams.
Namun, sejauh ini sisa-sisa tersebut belum diidentifikasi.
Pihak berwenang hanya mendakwa Williams melakukan pelecehan seksual, karena penetrasi pada seorang anak berusia 13 tahun, dan rentetan tuduhan seks anak lainya.
Namun, penemuan itu mengejutkan, dan disebut sebagai penodaan tingkat kedua dari sisa-sisa manusia.
Hal itu membuatnya, terkait dengan kasus yang sebelumnya juga terjadi di daerah sama di New Jersey pada 2002 silam.
Kala itu, seorang wanita yang mengaku pendeta agung agama Palo Mayombe ditemukan memiliki wadah berisi sisa-sisa manusia di ruang bawah tanahnya, lapor New York Post.
Miriam Miarabal (61) dilaporkan mengarahkan pengikutnya menjadi geng perampok makam dan mengumpulkan jasad manusia untuk digunakan ritual.
Praktik utama Palo berfokus pada wadah agama atau altar yang dikenal sebagai "la Nganga."
Agama tersebut telah dikaitkan dengan rentetan kontrversi dan perampokan makam.
Agama ini konon diturunkan di Kuba, namun memiliki basis di Kongo, para pengikutnya percaya pada pemujaan roh.
Mereka meyakini, akan mendapatkan kekuatan duniawi dan alami dengan memuja roh.
Kasus Williams tersebut, telah membuka tabir sisa-sisa pengikut Palo Mayombe, diduga dia juga melakukan perampokan makan, namun polisi belum mengonfirmasinya.
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul Polisi Dibuat Ketakutan Ketika Bongkar Rumah Pedofil, Temukan Mayat dan Altar Ritual Agama Aneh Ini