WIKEN.ID-Pada video upacara perayaan HUT ke-74 RI, kita bisa melihat kompaknya para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka.
Tidak hanya dalam gerakan, mereka juga kompak dalam seragam yang dikenakan.
Ya, karena mereka memiliki seragam khusus.
Yaitu mengenakan seragam putih baik dari kemeja hingga bawahan berupa rok atau celana.
Bagian leher ditutupi dengan kain berwarna merah dengan penutup kepala berwana hitam.
Namun berbeda dengan puluhan anggota paskibraka yang bertugas di Kecamatan Amalutu, Kabupaten Seram Barat, Maluku.
Baca Juga: Setengah Wilayah di Pulau Ini Diblur Google Maps, di Video Ini Terkuak Misterinya!
Anggota paskibraka disana tidak bisa menahan tangis ketika harus bertugas pada Sabtu (17/8/2019).
Mereka harus bertugas dengan mengenakan seragam sekolah SMA, yaitu paduan putih dan abu-abu.
Padahal, harusnya sejak beberapa minggu sebelumnya, sudah dijanjikan diberikan seragam layaknya anggota paskibraka yang sedang bertugas.
"Kami semua merasa sangat sedih dan menangis saat menjalankan tugas karena kami melakukannya hanya dengan baju seragam SMA,” kata seorang anggota paskibraka dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Sempat Viral Video Salon Review Terburuk, Pemilik Mengaku Trauma dan Rugi Hingga 20 Juta
Menurutnya, sampai satu hari sebelum upacara, pihak kecamatan tak memberikan penjelasan soal seragam, sampai akhirnya mereka berinisiatif menggunakan seragam sekolah.
Terkait masalah tersebut, Camat Amalatu Adaweya Wakano membenarkan bahwa anggota paskibraka tak menggunakan seragam saat bertugas.
Ia mengaku bahwa memang kecamatan tak punya anggaran untuk pengadaan seragam.
“Saya sudah sampaikan ke kepala sekolah bahwa selama ini kita tidak punya anggaran soal ini, jadi saya bilang mereka (Paskibra) cari pakaian nanti saya tanggung apa yang kurang seperti garuda, sarung tangan, dan perlengkapan lain.
Itu saya siapkan,” ujarnya.
Namun beberapa hari menjelang upacara, rencana tersebut ternyata tak terlaksana.
Sampai akhirnya, Adaweya mengaku mengambil jalan keluar untuk menyewa seragam.
Meski sudah diberikan solusi dari kecamatan, pihak guru dari anggota paskibraka ternyata tak setuju.
Sejumlah guru tetap meminta agar muridnya diberikan seragam paskibraka menggunakan anggaran kecatamatan.
Drama tersebut tetap tak selesai, dan berakhir kejadian petugas paskibraka yang tak bisa menahan tangis lantaran tak pakai seragam.
Dilansir dari youtube tribunnews, inilah videonya.