WIKEN.ID - Sebuah video menampilkan kisah anak-anak di Vietnam yang harus masuk ke dalam kantong plastik agar bisa melewati sungai demi bisa datang ke sekolah.
Anak-anak dalam video itu berasal dari Huoi Ha, sebuah desa terpencil di provinsi Dien Bien, Vietnam.
Dalam video ini nampak anak-anak punya semangat tinggi untuk bisa datang ke sekolah dan belajar.
Mereka berusaha keras untuk bisa datang ke sekolah, bahkan jika itu harus masuk ke dalam kantong plastik dan diseret melintasi sungai dengan aliran deras.
Tentu beberapa dari kita mungkin mendapatkan kemewahan untuk tidak harus bersusah payah menuju sekolah.
Kisah dalam video ini sepertinya bisa jadi inspirasi untuk siapa saja yang mendapatkan kemewahan itu, tetapi tidak punya semangat tinggi untuk datang dan belajar di sekolah. Kisah ini bermula dari sungai yang beraliran deras karena sedang musim hujan.
Jembatan dan rakit bambu yang tipis, yang digunakan hampir sepanjang tahun di desa, tidak cocok saat kondisi sungai demikian.
Beberapa pria diberi tugas untuk mengantar lebih dari 50 anak untuk melintasi sungai dengan selamat. Inilah saatnya mereka menunjukkan kreativitasnya.
Pria-pri iu lalu menarik anak sekolah melintasi arus deras yang berpotensi mematikan.Menurut Vov.Vn, anak-anak itu sebenarnya takut tetapi memiliki tekad yang kuat.
Anak-anak itu menonton dengan cemas saat mereka menunggu gilirannya.
Baca Juga: Lagi, Sekolah Gelar Razia, Lihat Video Saat Puluhan Ponsel Direndam ke Dalam Air
Persimpangan itu sangat berbahaya karena kesalahan kecil saja bisa membuat siapa pun tersapu oleh arus yang deras.
Vo A Giong, kepala desa Huoi Ha, mengatakan bahwa aliran itu sangat berbahaya.
“Kerabat saya biasanya mengantar anak-anak dengan rakit tetapi sekarang tidak dapat menggunakannya. Saya berharap bahwa negara akan berinvestasi untuk membuat jembatan gantung segera agar orang-orang dapat bepergian dengan lebih nyaman," kata Vo A Giong.
"Hujan dan banjir telah memecah desa Huoi Ha," katanya, “Dari sekolah kami, ada lebih dari 50 siswa di desa Huoi Ha dan sejauh ini, para guru dan orang tua telah memobilisasi anak-anak untuk menghadiri kelas sebaik mungkin.”
“Namun, perjalanan juga sulit. Kami juga berharap bahwa di tahun-tahun sekolah yang akan datang, akan ada lebih banyak investasi dari negara dengan jembatan yang lebih modern untuk membawa anak-anak ke sekolah di musim hujan ini," lanjutnya.
Perjuangan menyebrang sungai hanyalah awal bagi anak-anak yang berdedikasi ini.
Setelah selamat melintasi sungai, pendakian sekitar 5 jam lebih dari 15 km jalan hutan licin menunggu mereka.Berkat jurnalisme investigatif dari orang-orang baik di Vov.Vn, nampaknya solusi untuk masalah ini bisa muncul, karena pemerintah ingin berinvestasi lebih banyak di jembatan di daerah terpencil.