WIKEN.ID -Sebuah video yang diunggah Warta Kota menampilkanJajaran Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya yang berhasil menangkap pelaku penipuan dengan modus kecelakaan anak.
Pelaku penipuan yang berjumlah tiga orang itu melancarkan aksinya dengan menipu orangtua lewat telepon dengan mengatakan bahwa anaknya kecelakaan.
Lewat video itu,Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan peran masing-masing pelaku penipuan.
Ketigapelakuberinisial M , AZ dan A. Mereka dibekuk di sebuah apartemen yang mereka sewa di Jakarta Utara, Kamis (18/7).
Dalam video,Argo Yuwono menjelaskan bahwa salah satu tersangka yaitu M diketahui mampu menirukan beragam suara.
"M ini perannya bermacam-macam, kadang guru, dokter, jaga apotek. Setelah dia mendapatkan identitas atau data orangtua murid, dia akan menelpon," kata Argo Yuwono dalam video.
Bahkan M diketahui mampu menirukan suara seorang guru perempuan.
Dalam video, M sempat memeragakan kemampuan menirukan beragam suara dalam konpers di hadapan wartawandi Mapolda Metro Jaya, Jumat (19/7).
Nampak dalam video, M memeragakan kemampuannya tersebut, bahkan ia juga sempat menirukan suara perempuan.
Dari kemampuannya itu M berhasil memperdaya orangtua murid.
Adapun data nomor telepon orangtua murid itu didapatkan dengan cara menipu menggunakan kemampuannya menirukan beragam suara.
"Tersangka A mendapatkan identitas murid dan orang tua murid dengan berpura-pura sebagai staf dinas pendidikan. Setelah mendapatkan identitas tersebut, tersangka M akan menelepon orangtua anak tersebut bahwa anaknya mengalami kecelakaan," kata Argo.
Argo Yuwono mengatakan, ketiga penipuini sudah beraksi sejak 2009 lalu atau sudah sepuluh tahun.
Setiap sebulan minimal mereka beraksi 3 kali. Setiap beraksi mereka berhasil menipu korban antara Rp 17 Juta sampai Rp 40 Juta.
Aksi terakhirkomplotan itudilakukan pada Selasa (16/7) lalu terhadap pasutri Yudi Irhamsyah dan Siti Nuraini warga Modernland, Tangerang.
Argo mengatakan, saat M menelepon keluarga korban, ia menyamar sebagai guru pria dan guru perempuan juga dokter serta petugas apotek.
Awalnya sebagai guru pria ia menelpon ortu siswa dengan memberikan informasi bahwa anak korban mengalami kecelakaan di toilet dan dirawat di rumah sakit.
Sehingga korban kemudian menghubungi nomor telepon guru perempuan itu.
Saat dihubungi korban, sang guru perempuan yang diperankan M mengaku bersama dokter yang menangani anak korban.
Dengan peran suara dokter ini, M akan meminta keluarga untuk menyediakan dan membeli alat khusus tertentu untuk mencegah gegar otak korban.
"Ia akan menyuruh korban menghubungi pihak apotik penyedia alat itu. Dan lagi-lagi M ini yang berperan sebagai petugas apotek dan meminta korban mentransfer uang agar alat untuk mencegah gegar otak dikirimkan ke rumah sakit," kata Argo.
Baca Juga: 3 Siswi Terekam Video Lakukan Penganiayaan Verbal dan Fisik, Polisi Pun Turun Tangan
Selanjutnya, kata Argo mereka tinggal menunggu korban mentransfer uang.
Setelah korban mentransfer sejumlah uang tersebut, kata Argo, selanjutnya korban melakukan pengecekan ke sekolah dan ternyara anak korban diketahui tidak ada apa-apa.
Ketiga tersangka kata Argo ditangkap di sebuah Apartemen di kawasan Jakarta Utara. Ketiganya berasal dari Sulawesi Selatan.
Akibat perbuatannya, ketiga peniputerancam hukuman penjara tujuh tahun dan atau 20 tahun.