Kepala Truk Terbang dan Terlempar Ke Gerbang Tol, Pertamina Berikan Klarifikasi Soal Video Truk Tangki yang Terbakar di Jalan Layang

Senin, 22 Juli 2019 | 14:00
Twitter.com/TMCPoldaMetro

Truk Pertamina dan Toyota Calya terbakar pada Minggu pagi

WIKEN.ID - Beberapa waktu lalu beredar video sebuah truk tangki Pertamina dan sebuah mobil Calya terbakar di jalan layang tol.

Dalam video tersebut tampak pula kepala truk terlempar hingga ke bawah dan jatuh tepat di depan gardu tol.

Penyebab truk tangki Pertamina berkapasitas 24 ribu liter berpelat B 9851 SEH yang kecelakaan lalu terbakar di Tol Wiyoto Wiyono dekat GT Rawamangun pukul 01.45 WIB tadi diduga akibat sopir mengantuk.

Menanggapi hal itu, Unit Manager Communication Relation Pertamina MORR III Dewi Sri Utami mengatakan belum mengetahui pasti sebab kecelakaan.

Dia menyebut sopir truk Asep Abdurohman (35) dan Ahmad Wagiyonto (23) dalam keadaan sehat saat bertugas mengirim BBM ke SPBU Jatibening Bekasi karena lulus Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dapat kami sampaikan untuk SOP pengiriman bahan bakar dengan Patra Niaga itu sudah ada SOP-nya. Tidak hanya kendaraan yang dicek kondisinya tapi juga awak mobilnya," kata Dewi di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (21/7/2019).

Baca Juga: Diiringi Musik Gamelan, Ini Video Seru dan Lucunya Avengers Flash Mob Tari Jawa

Baca Juga: Tak Hanya Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Veronica Tan Sekarang, Dalam Video Ini Ahok Juga Beberkan Harta yang Diberikan Mantan Istrinya dan Anak-anaknya

Dewi menuturkan setiap awak bus yang hendak mengirim BBM harus melewati pemeriksaan medis beberapa saat sebelum pengiriman.

Pemeriksaan medis yang dilakukan yakni tensi darah, mata, detak jantung, dan lainnya guna memastikan awak bus dalam kondisi sehat.

"Selalu dites kesehatan, baik kondisi fisik, tensi, dan sebagainya. Sehingga apabila kondisi mereka tidak fit, otomatis dia tidak bisa melakukan pengiriman karena ada pin yang harus dia lewati," ujarnya.

Untuk menuju bagian pengiriman sopir dan kernet bus harus melakukan tapping card, namun akses tapping card itu ditentukan hasil pemeriksaan medis.

Dokter, lanjut Dewi dapat membatasi akses sopir dan kernet secara langsung karena memiliki akses ke mesin gate menuju bagian pengiriman.

"Ada pin yang harus dia lewati untuk menuju ke petugas pengiriman bahan bakar. Jadi kalau dia tidak fit dia tidak bisa melakukan pengiriman," tuturnya.

Baca Juga: Tega, Demi iPhone X Mahasiswi Ini Rekayasa Penculikan dan Minta Tebusan 25 Juta dari Orangtua, Ini Videonya

Baca Juga: Kini Tertangkap Nyabu, Nunung Pernah Hampir Pensiun Karena Sakit Parah, Beli Benda dalam Video Ini Demi Kesembuhannya!

Sebelumnya, Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKP Agus Sumarno mengatakan truk yang melaju dari arah Tanjung Priok ke Cawang itu tiba-tiba oleng dan menabrak pembatas jalan.

Usai menabrak pembatas, bagian kepala truk terlepas jatuh tepat depan GT Rawamangun lalu bagian tangki dihantam Toyota Calya berpelat B 2230 TOW.

Truk tbermuatan tiga jenis bahan bakar, yakni 8.000 liter Premium, 8.000 Pertalite, dan 8.000 Pertamax hendak memasok BBM ke SPBU di Jatibening, Bekasi.

"Sopir diduga mengantuk lalu menabrak pembatas jalan di sisi kiri jalan. Setelah menabrak, kepala truk Pertamina terlepas jatuh ke arteri depan gerbang Tol Rawamangun," jelas Agus.

Selain Asep dan Ahmad, pengemudi Calya yang belum diketahui identitasnya juga tewas terbakar dan kini jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

(*)

Editor : Pipit