WIKEN.ID-Kisah hilangnya pendaki muda Thoriq Rizky Maulidan mencuri perhatian dan berita serta video terkait selalu ditunggu kelanjutannya.
Dari berita dan video informasi tersebut, Thoriq hilang saat ia melakukan pendakian di Gunung Piramid.
Ia hilang sekitar kurang lebih dua pekan hingga akhirnya ditemukan.
Setelah jenazah ditemukan dievakuasi dan dimakamkan dengan layak, kisah pencarian pendaki muda ini seolah belum usai.
Beberapa hari lalu, muncul video pengakuan dari ketua tim yang turut mengevakuasi jenazah Thoriq.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6 Magnitudo Guncangkan Bali, Begini Video Detik-detik Sebelum dan Sesudah Terjadi
Ialah Eko Wahyu Prasetyo, yang merupakan sosok pendaki yang pertama kali menemukan jenazah Thoriq Rizky Maulidan pertama kali.
Ia membagikan kisahnya dalam akun Youtube Amirenesia.
Eko yang merupakan ketua tim WANADRI menceritakan detik-detik dirinya menemukan jenazah Thoriq yang tersangkut di sebuah pohon di tebing curam Gunung Piramid.
Dalam videonya, sebelum turun ke lapangan, Eko mengolah data dan menganalisisnya di peta terlebih dahulu.
Di hari ketiga, tim WANADRI menganalisis data terkait titik-titik kemungkinan lokasi jatuhnya Thoriq.
Ia pun mengerucutkan lokasi pencarian berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti lapangan yang diperoleh dari BASARNAS.
Tim WANADRI, kata Eko, sempat survei ke lokasi pada hari Rabu dan kembali bergerak pada hari Kamis.
Sejak awal tim WANADRI hanya berencana melakukan 3 hari operasional, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Makanya di hari Jumat pagi tim WANADRI mencari di lokasi ploting search area di sebelah utara punggungan Gunung Piramid.
Di hari pertama, tim baru selesai menuruni punggungan utara pada pukul 14.40.
Ketika menyisir selatan punggungan gunung, tim menemukan beberapa hal yang mencurigakan.
Kecurigaan itu bermula dari ditemukannya sebuah pohong kering yang patah.
"Jadi itu, kami curigai sebagai jalur survivor Thoriq terjatuh," terang Eko.
Alasannya patahan pohon itu seperti bekas dipegang oleh pegangan orang yang baru jatuh dan langsung saja ia mencoba turun.
Baca Juga: Tak Pikirkan Kebersihan, Pengemasan Snack di Video Ini Sampai Diinjak-injak, Masih Mau Makan?
Sekitar 40 meter berjalan, Eko mencium bau jenazah yang menyengat, “Saya turun ke bawah lagi, baunya tambah menyengat.
Akhirnya saya putuskan untuk turun lagi, dan saya melihat kaki.
Saya turun lagi dan saya memastikan itu survivor.
Begitu sudah memastikan itu survivor, saya langsung instruksi ke teman-teman, itu peluit tiga kali,” ujarnya.
Setelah menemukan jasad Thoriq. Eko segera mengadzaninya.
"Saya langsung Azan. Setelah Azan berkumandang, saya langsung turun, dan duduk di sebelah survivor," kata Eko.
Sambil duduk di sebelah jenazah, Eko melakukan orientasi sambil menelusuri jejak-jejak yang menjadi jalur terpelesetnya korban.
Eko bersama dengan jenazah sekitar 1,5 jam.
Ia kemudian disusul oleh seniornya, Bang Andre.
Setelah itu Bang Andre dan Eko memilih naik karena jam sudah menunjukkan pukul 16.00.
Polres pun segera diberitahu, dan berharap evakuasi lekas bisa dilakukan pada malam hari.
Baca Juga: Lucunya Video Angsa yang 'Adopsi' Bebek, Menjaga Layaknya Anak Sendiri
Tapi Eko paham betul kondisi personelnya mulai kelelahan.
Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk evakuasi malam hari.
"Pertama personel tenaganya sudah habis, kedua medannya tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi pada malam hari. Karena sangat tipis punggungannya dan sangat curam," ujar Eko.
Baca Juga: Ingin Rayakan Kemerdekaan Bersama, Pria Ini Buatkan Es Lilin untuk Kura-kura, Lihat Videonya!
Dilansir dari akun Youtube Amirenesia, inilah videonya.