WIKEN.ID- Kabar meninggalnya Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membuat kaget masyarakat Indonesia.
Berita, foto dan video terkait kabar meninggalnya Sutopo ini menjadi trending di media sosial.
Kepala Humas BNPB itu meninggal usai menjalani perawatan di Guangzhou terkait kanker paru-paru yang dideritanya.
Jenazah Sutopo akhirnya sampai di tanah air.
Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Sasonolayu, Kabupaten Boyolali.
Penggalian tanah sudah dilakukan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat.
Di balik penggalian tanah di TPU Sasonoloyo, Jalan Perintis Kemerdekaan itu, ada seorang sosok penting bernama, Suwarto (56).
Pak Warto sapaan akrabnya yang menjadi Ketua Tim Penggali Kubur di TPU Sasonolayu itu, mengaku hanya membutuhkan waktu singkat untuk menggali tanah selebar 1,5x2,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter lebih.
Baca Juga: Balas Dendam Terhadap Mantan Pacar, Pria Ini Bakar Apartemen Si Mantan, Aksinya Terekam Video CCTV
"Biasanya 4 jam lebih, bahkan ada yang seharian," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
"Makam Pak Sutopo mudah digali hanya 2 jam lebih," aku dia membeberkan.
Pria ini sudah 15 tahun menjadi penggali kubur di TPU Sasonolayu.
Pemakaman ini tidak jauh dari rumah duka di Jalan Jambu RT 7, RW 9, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kabupaten Boyolali.
Tekstur tanah di pemakaman ini keras.
"Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil, Alhamdulillah cepat," terang dia.
Baca Juga: Sakit Stroke, Pria Setengah Baya Ini Dibuang Keluarganya di Pemakaman, Videonya Bikin Marah Netizen
Hal senada juga dijelaskan Suparno.
Pria 71 tahun yang ikut menggali tanah peristirahatan terakhir untuk Sutopo itu menuturkan, penggalian tanah sangat mudah.
"Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya.
"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget," papar dia menekankan.
Dilansir dari tribunnews, inilah videonya.