Video Pria Beseragam Ormas Ngamuk dan Membentak Karyawan Indomaret, Bahkan Hendak Memukul!

Sabtu, 29 Juni 2019 | 12:00

WIKEN.ID - Beredar sebuah video pria berseragam ormas tengah marah-marah di minimarket di Semarang.

Dalam video tersebut diketahui jika pria itu mengenakan seragam Pemuda Pancasila.

Tak ayal video ini pun menjadi viral terutama di media sosial Facebook dan grup Whatsapp.

Dalam rekaman video amatir berdurasi 32 menit dari ponsel tersebut, pria yang memakai tag nama di dada kiri itu membentak-bentak karyawan toko.

Bahkan gerakannya mengesankan hendak memukul lawan bicara.

Dalam video, tiga orang lain yang juga beratribut ormas ini berusaha melerai pria bertopi hitam tersebut.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Berbelanja, Wanita Ini Akhirnya Melahirkan di Pinggir Jalan, Begini Videonya!

Baca Juga: Pergi untuk Perjalanan Bisnis, Pria Ini Temukan Video Tak Diduga Tampilkan Pacar dan Anjingnya

Irwan (22) karyawan minimarket yang merekam ulah si pria menuturkan, peristiwa ini terjadi pada Senin (17/6/2019) malam lalu.

Saat itu dia bersama Hendrik (21) tengah menjaga toko.

Dua orang mengenakan pakaian ormas masuk menuju kasir menghampiri keduanya.

"Saat itu, kami akan melakukan penutupan harian selama 10 menit. Setelah konsumen terakhir keluar, beliau-beliau mengajukan proposal mengatasnamakan Pemuda Pancasila. Meminta sumbangan atau apa, nggak tahu," kata Irwan.

Saat proposal disampaikan, Irwan sedang melakukan pembicaraan video call (vidcall) dengan seorang temannya menggunakan ponsel.

Kedua pria ini salah sangka, menduga Irwan sedang merekam mereka sehingga marah.

Dua orang lain yang semula duduk di atas motor depan toko lantas ikut masuk.

Keduanya turut memaki-maki Irwan dan Hendrik.

"Waktu itu saya masih display barang, display kontainer.

Posisi saya masih telepon VC-an sama teman, mau izin kerja.

Bapak-bapaknya yang di luar juga nggak terima, dikira saya memvideokan atau lapor atasan.

Setelah masuk, yang pakai baju hitam marah-marah," kata Irwan.

Pria yang baru masuk ini terus memarahinya lantaran tidak percaya yang dihubungi melalui video call adalah teman.

Ia terus menuding Irwan sedang memvideokan atau melaporkan kejadian itu kepada atasannya.

"Dia bilang, 'Kowe jek telepon karo sopo pihak Indomaret? Bose opo sopo? Sak karepmu (kamu sedang telepon dengan siapa? Bosmu atau siapa? Terserah),'" jelas Irwan menirukan ucapan yang percaya.

Baca Juga: Video Ini Beberkan Hutang Galih Ginanjar ke Kakak Fairuz, Billy Syahputra: Gue Bayarin Deh!

Baca Juga: Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Rela Dihukum Bugil di Tengah Jalan Raya yang Ramai, Lihat Videonya!

Merasa jengkel, pria tersebut semakin marah hingga menantang Irwan untuk memvideokan aksinya.

Ternyata saat dituruti, pria tersebut malah mengamuk dan hendak memukul Irwan.

"Dia bilang, 'Video aku!' Dia minta divideo, saya videokan karena dia bilang kayak gitu.

Terus setelah saya videokan ternyata dia malah mau memukul saya, saya menghindar," paparnya.

Ketiga temannya berusaha melerai sehingga kekerasan tidak berlanjut.

Terpisah, Ketua MPP Pemuda Pancasila KotaSemarangJoko Santoso menyatakan peristiwa ini merupakan masalah pribadi yang bersangkutan.

"Kalau keanggotaan, orang yang pakai seragam Pemuda Pancasila itu saya cek ke pengurusnya (kecamatan) sudah anggota.

Tetapi itu bukan atas nama organisasi. Itu bukan perintah organisasi," tandasnya.

"Jadi itu untuk masalah pribadi sehingga perlu klarifikasi.

Ini sudah ada pertemuan, itu hanya masalah oknum Pemuda Pancasila itu, warga di sekitar toko itu," imbuh dia.

Joko memperkirakan itu sebagai masalah komunikasi.

"Ketika proses pembangunan itu, memang katanya yang pemilik toko itu mau melibatkan orang sekitar, tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada.

Mungkin hanya masalah komunikasi dan sekarang sudah ada programnya di kedua belah pihak," lanjutnya.

Joko juga akan memeriksa lagi soal keanggotaan yang bersangkutan di organisasinya.

"Orangnya sedang kami cari untuk kita klarifikasi permasalahan yang ada.

Sementara info yang kami dapatkan adalah yang saya sampaikan tadi.

Sejak kejadian itu, orangnya belum bisa dihubungi," ungkapnya.

(*)

Editor : Pipit