Gunung Anak Krakatau Erupsi, Inilah Video Detik-detik Letusan yang Terekam CCTV

Rabu, 26 Juni 2019 | 14:00
Twitter/@EarthUncutTV

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Inilah Video Detik-detik Letusan yang Terekam CCTV

WIKEN.ID -Video Gunung Anak Krakatau yang erupsi terekam kamera CCTV atau kamera pemantau milik Kementerian ESDM RI, Selasa (25/6).

Video tersebut merekam detik-detikerupsi Gunung Anak Krakatau dan letusannya sebanyak tiga kali.

Lensa kamera pemantau yang merekam video itu sampai tertutup debu vulkanik Gunung Anak Krakatau.

Video detik-detik letusan Gunung Anak Krakatau dapat dilihat di akun Instagram Kepulauan Krakatay di @krakatay_ca_cal.

Terlihat jelas dalam video, penampakan Gunung Api Anak Krakatau bererupsi dan meletus sebanyak 3 kali.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laman resminya di http://www.vsi.esdm.go.id jika aktivitas terkini Gunung Api Anak Krakatau berstatus waspada.

Baca Juga: Video Kisah Wanita yang Selamatkan Nyawa Anjing dengan Menggendongnya Selama Enam Jam untuk Turun Gunung

"Gunungapi Anak Krakatau - Lampung

Tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. G. Anak Krakatau (157 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.

Pada Mei 2019 erupsi masih terjadi tetapi dengan intensitas yang semakin menurun.

Dari kemarin hingga pagi ini visual Gunungapi tertutup kabut. Asap kawah utama tidak teramati.

Melalui seismograf tanggal 24 Juni 2019 tercatat:

1 kali gempa Letusan

1 kali gempa Hembusan

1 kali gempa Tektonik Jauh

Tremor menerus dengan amplitudo 1 - 35 mm, dominan 7 mm

Rekomendasi:

Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

VONA:

VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 24 Juni 2019 pukul 22:53 WIB, terkait erupsi yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 53 mm dan lama gempa 89 detik," tulis laman resmiPVMBG.

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami banyak perubahan.

Selain ketinggian badan gunung yang kini tinggal 110 mdpl, kawahnya kini sudah diameter sekitar 400 meter.

Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Migitasi Bencana Geologi Kementerian ESDP kembali memasang alat seismometer di Gunung Anak Krakatau (GAK).

Pemasangan seismometer di Gunung Anak Krakatau ini merupakan yang pertama pasca terjadinya erupsi besar pada 22 Desember 2018.

Tangkapan layar @krakatau_ca_cal

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Inilah Video Detik-detik Letusan yang Terekam CCTV

Baca Juga: Video Kisah Wanita yang Selamatkan Nyawa Anjing dengan Menggendongnya Selama Enam Jam untuk Turun Gunung

Alat seismometer yang dipasang tersambung ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Pasaurang, Banten.

Data digitalnya juga akan terkirim ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran.

Sementara itu pada Rabu, (20/6) terpantau adanya gempa vulkanik di Gunung Anak Krakatau dalam dengan amplitudo 7-15 mm, S-P : 1,1 -2,5 detik dan durasi 8-20 detik.

Status Gunung Anak Krakatau pun masih di level III alias Siaga.

Nelayan dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.

Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api baru yang muncul ke permukaan laut pada tahun 1927.

Gunung ini muncul di lokasi kaldera induknya yang meletus dahsyat pada 1883 silam.

Letusan ini tercatat menjadi salah satu letusan gunung api terdahsyat di dunia.

Pada tahun 2018 lalu, Gunung Anak Krakatau mulai terpantau aktif pada bulan Juni.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau terus mengalami pasang surut.

Pada Oktober 2018, aktivitas Gunung Anak Krakatau sempat cukup tinggi.

Pada Desember 2018, aktivitas Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan, hampir setiap hari mengeluarkan lava pijar.

Sabtu, 22 Desember 2018 sekitar pukul 20.30 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi besar.

Sebagian badan gunung longsor ke laut Selat Sunda.

Longsoran ini memicu terjadinya tsunami yang menghantam kawasan pesisir Kabupaten Lampung Selatan dan Banten.

Baca Juga: Remaja Pekerja di Pabrik Sosis Tewas Tersedot Ke Dalam Mesin Pencampur Daging, Begini Video Kronologinya

Gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai 6-8 meter ini merenggut 437 korban jiwa.

Korban jiwa berasal dari lima kabupaten. Rinciannya, Kabupaten Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus di Lampung.

Editor : Rebi

Baca Lainnya