Viral Video Penghancuran Handphone Santri, Begini Pembelaan Pihak Pesantren

Selasa, 25 Juni 2019 | 08:30

WIKEN.ID - Pihak pondok pesantren buka suara terkait video viral sejumlah ponsel yang dipukul dan dirusak dengan menggunakan palu.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Jaga malam pada (23/6/2019).

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang pria yang memakai jas sedang memukul beberapa ponsel dengan menggunakan palu.

Aksi pemukulan handphone tersebut juga diikuti oleh pria yang lain.

Sedangkan, banyak siswa yang melihat kejadian tersebut dengan bersorak sorai.

Baca Juga: Diduga Kelelahan, Driver Ojol Meninggal di Atas Motornya, Video Kronologinya Menuai Simpati Netizen

Baca Juga: Video Kolase Pernikahan Anak Presiden dari Masa Ke Masa, Bandingkan Emas yang Digunakan Oleh Pengantinnya!

Melalui akun Instagram resminya, pihak Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar memberikan klarifikasi terkait video yang viral tersebut pada Senin (24/6/2019).

Dituliskan bahwa ponsel yang dipecahkan karena santri dilarang membawa ponsel sehingga haras disita sesuai dengan peraturan di pondok pensantren.

"Handphone yang dipecahkan dalam video tersebut merupakan barang sitaan yang dilarang untuk santri yang berusaha melanggar disiplin dengan membawa HP ke dalam pondok secara diam-diam yang dapat menganggu proses pendidikan di pesantren," isi keterangan resmi tersebut.

Baca Juga: Tak Bilang Orang Tua Akan Lamar Kekasihnya di Hari Itu, Pria Ini Nekat Gantung Diri di Hari Pertunangannya, Begini Video Kronologinya!

Baca Juga: Kaesang dan Gibran Jualan Rice Bowl Bareng Chef Arnold, Youtuber Ini Buat Video Review Makanannya, Bagaimana Rasanya?

Ditambahkan, pemecahan ponsel tersebut sesaui dengan peraturan pondok pesantren yang telah disetujui calon santri serta orangtua santri.

"Tindakan pemecahan HP tersebut sudah sesuai berdasarkan Pedoman Peraturan Santri Pasal 9 No.1-4 dan didukung Surat Pernyataan calon santri dan calon orangtua/wali yang akan mendaftar di Pondok Ngabar," lanjutnya.

Tindakan pemecahan tersebut dilakukan oleh Humas Biro Sekretariat Pondok Ngabar yang diharapkan dapat membuat efek jera pada para santri.

(*)

Editor : Pipit