WIKEN.ID-Majelis Permusyawaratan Ulaman (MPU) Aceh sudah resmi mengharamkan permainan PUBG dan kini beredar video razia terhadap orang yang bermain game tersebut.
Video itu menampilkan beberapa petugas sedang berada di sebuah kafe atau tempat makan.
Sebelumnya, MPU Aceh memang sudah mengeluarkan fatwa haram terhadap PUBG dan sejenisnya setelah melakukan kajian dan dengar pendapat bersama pakar informasi dan teknologi (IT), psikologi dan Fiqh Islam secara mendalam.
Saat diberlakukan, polemik mengenai game PUBG yang diharamkan ini terus berlanjut.
Walaupun di Aceh sendiri dukungan dari berbagai instansi dan lembaga terus didapatkan, namun banyak orang yang menganggap ini berlebihan.
Dukungan berbagai instansi dan lembaga terhadap keputusan yang diambil MPU Aceh ini merupaka langkah berani demi menyelamatkan masa depan anak muda Aceh.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengatakan bahwa diharamkannya permainan PUBG ini karena memiliki unsur kekerasan dan kebrutalan.
Hal dinilai bisa memberi kemudharatan yang besar, bahkan dapat menciptakan perilaku tidak baik terhadap anak-anak, khususnya di Aceh.
Baca Juga: Baru Keluar Kolam Renang, Viral Video Bocah Laki-laki Tersetrum, Begini Kata Keluarga
“Hasil rapat, PUBG sama dengan hukum bermainnya haram.
Alasan utamanya adalah karena permainan ini secara perlahan bisa membangkitkan semangat kebrutalan anak-anak, dan dampaknya bisa melahirkan perilaku yang tidak baik,” ucap Faisal Ali, Rabu (19/6/2019).
Tidak hanya itu, bagi pelanggar bahkan ada kabar akan dihukum cambuk, walaupun kabar ini masih simpang siur.
Game PUBG adalah salah satu permainan virtual yang dimainkan di telepon pintar bertema peperangan.
Game ini dimainkan antarpengguna secara dalam jaringan (daring).
Baca Juga: Cucu Ratna Sarumpaet Kini Genap 2 Tahun, Atiqah Hasiholan Justru Unggah Video Mengharukan!
Sejumlah unsur masyarakat menilai permainan tersebut ditengarai memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan.
Permainan genre battle royale itu menuai kontroversi setelah disebut mirip dengan aksi pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Beberapa waktu lalu, beredar video sekelompok orang yang berpakaian seperti seragam Satpol PP tengah berada di cafe.
Razia ini dilakukan di cafe-cafe yang sering mengadakan turnamen PUBG.
Lebih lanjut video itu menampilkan beberapa orang yang sedang diberikan pengarahan kepada sekelompok orang.
Video ini sempat diunggah oleh akun instagram @nenk_update.
Beragam komentar dilontarkan oleh netizen terhadap razia ini.
@mammita_yasdemz, "Mungkin untuk anak d bawah umur ga bolehinn.. tp klo sdh dewasa mah bebas lah"
@syarliii, "Main game aja dilarang?kecuali dijadiin judi baru dirazia"
Baca Juga: Video Nenek Berusia 103 Tahun Juarai Lomba Lari 100 Meter Ini Bikin Kagum
@laurenssaa, "Pdhal game mah hak masing2 org. Ribet amat daj"
@ulia_aziska, "ini kan cuma berlaku diaceh, bukan didaerah lain. hormati saja apa yg berlaku disana kita yg luar daerah cukup menghormati, memahami tp jgn bikin opini berlebihan. namanya juga aceh setiap kebijakan dikembalikan pada syariat agama, setiap tindak tanduk masyarakatnha harus berdasarkan peraturan agama."
Dilansir dari akun Youtube MRS muhammad raihan saputra, inilah videonya.