WIKEN.ID - Seorang wanita hajar petugas Satpol PP Kota Tangerang, di sebuah hotel di kawasan Karawaci Kota Tangerang lewat sebuah video kronologi.
Dalam video kronologi tersebut, aksi wanita menghajar petugas Satpol PP Kota Tangerang, dikarenakan sang wanita kesal digerebek Satpol PP saat asik mesum.
Diduga, Satpol PP gerebek wanita dengan pria di hotel tersebut saat itu.
Wanita yang dikabarkanmenghajar petugas Satpol PP Kota Tangerang seperti yang dijelaskan dalam video tersebut berinisial LS (33), diketahui warga asal Cengkareng, Jakarta Barat.
Dia nekat menghajar petugas Satpol PP Kota Tangerang, saat dirinya diamankan lantaran tertangkap basah mesum dengan pria selingkuhannya.
Kegiatan penggerebekan pasangan mesum di hotel kawasan Karawaci Tangerang itu, terjadi dinihari tadi, Jumat (14/6/2019) dini hari tadi.
Rupanya, LS masih berstatus istri orang tengah berduaan dengan seorang lelaki yang diduga pasangan selingkuhannya.
Awalnya LS sempat mengaku ke petugas, jika ia dan pasangannya ini merupakan suami istri.
Kendati demikian aparat menemukan perbedaan alamat pada kartu identitas keduanya.
Bahkan wanita itu sempat menghardik petugas, bahkan memberontak saat digerebek aparat.
"Kalian mau ngapain? Sembarangan aja main tuduh selingkuh, ini suami saya," kata LS seraya lontarkan kalimat yang tak pantas kepada petugas.
LS tetap bersikukuh bahwa dirinya tak berbuat salah.
Namun saat petugas memeriksa isi percakapan di telepon selulernya, perempuan yang bekerja sebagai staf adminitrasi di perusahaan di Jakarta Barat ini tak dapat berkilah.
"Iya pak saya khilaf, ini bukan suami saya. Dia teman sekampung saya," ucapnya dengan nada memelas kepada aparat.
Baca Juga: Pahlawan di Tengah Bencana, Lihat Kisah Penyelamatan Kuda yang Terjebak Banjir Ini
LS mengaku telah lama berhubungan dengan selingkuhannya ini.
Bahkan layaknya seperti pasangan suami istri.
"Biasanya pulang kerja seminggu bisa 2 sampai 3 kali mainnya," ujar LS.
Sementara itu Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli menjelaskan operasi ini dalam rangka menegakan peraturan daerah tentang larangan prostitusi.
Tak jarang menemukan berbagai alasan dari para pasangan yang terjaring.
Bahkan jajarannya seringkali mendapatkan hardikan dan cibiran.
"Kami sudah biasa mendapatkan cibiran dan dihajar dari para pasangan yang terjaring. Tapi kami tetap mengedepankan sisi humanis dalam menegakan peraturan daerah"
"Dan kami mewajibkan kepada anggota kami untuk tetap sabar serta menahan diri," papar Ghufron. (DIK).
(*)