Viral Video Seporsi Udang Rp 250 Ribu, Pria Ini Marah-Marah Sambil Membuang Makanannya

Sabtu, 15 Juni 2019 | 12:30
Tribun Lampung

Viral video satu porsi udang Rp 250 ribu di Pantai Jono, Sumatera Utara

WIKEN.ID -Sebuah warung seafood di Pantai Jono, Sumatera Utara viral setelah videonya diunggah oleh seorang pengguna facebook berinisal LS, Senin (10/6/2019).

Dalam video yang beredar, pengunggah diketahui membeli udang goreng dengan harga Rp 250 ribu.

Selain itu sang pengunggah juga memesan sepiring nasi goreng dan sebuah kelapa muda.Total uang yang dikeluarkan sang pengunggah untuk ketiga menu tersebut yakni Rp285 ribu.

Baca Juga: Pahlawan di Tengah Bencana, Lihat Kisah Penyelamatan Kuda yang Terjebak Banjir IniHarga tersebut dinilai pria itu terlalu mahal untuk menu yang ia pesan sehingga ia berinisiatif merekam untuk memviralkannya."Diposting ini pernah kejadian, sebelum makan kami sudah curiga makanya tak kami makan. Tengok kan ketakutan kan (pedagang)," ujar LS.

Namun berbeda dari Warung Seafood Bu Anny di Tegal dan Warung Rujak Cingur Bu Mella di Surabaya yang mendapat hujatan netizen, kali ini LS, sang pengungah malah yang mendapatkan hujatan dari netizen.LS mendapat hujatan karena ia dinilai bertindak berlebihan.

Baca Juga: Momen Lumba-lumba Berwarna Langka Tengah Berenang Ini Berhasil Tertangkap Kamera, Ini Videonya!Pasalnya pada akhir video yang direkamnya, LS membuang semua menu makanan yang dipesannya ke pasir.Banyak netizen menilai meski kecewa, tak seharunya LS membuang makanan."Ini udangnya Rp250 ribu sama nasi goreng, ini kelapa mudanya," ujar LS sembari membuang semua menu yang dipesannya ke pasirSelain itu sikap LS juga dinilai terlalu berlebihan terhadap sang pedagang.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Berisik, Wanita Hamil Ini Siram Kuah Sup Panas pada Bayi 11 Bulan, Kejadiannya Terekam Video CCTV

"Sini biar kurekam, berani nggak? besok semua ini (warung) sudah gaada semua ini," ujar LS.Namun selain menghujat sang pengunggah, sang pedagang juga menuai kecaman netizen karena memang dinilai terlalu tinggi mematok harga. Bagaimana menurutmu, Wikeners?

(*)

Editor : Hikmah

Baca Lainnya