Terpopuler, Video Mencuci Piring Dengan Kulit Pisang Hingga Tradisi Lebaran di Lombok dan Madura

Sabtu, 08 Juni 2019 | 11:10
Youtube : awanst Landaks

Tradisi tahunan di desa lenek kecamatan lenek kab. Lombok timur saat merayakan Lebaran.

WIKEN.ID - Berita-berita video tradisi mendominasi berita terpopuler di WIKEN.ID.

Salah satu berita terpopuler adalah tadisi mencuci piring bukan dengan sabun tetapi dengan kulit pisang.

Selain itu ada video tradisi unik saat merayakan lebaran di Lombok dan Madura.

Inilah rangkuman berita terpopuler di WIKEN.ID.

Baca Juga:Tak Hanya Jadi Pembawa Hidayah, di Video Ini Ayu Azhari Ingin Sang Anak Jadi Harta di Dunia Akhirat

1. Warga mencuci piring dengan kukit pisang

Video ini menjelaskan bagaimana cara petugas catering mencuci banyak piring seusai acara hajatan.

Cuplikan video ini terjadi di Tapanuli Tengah dan viral karena cara mencuci piring berbeda dan inovatif.

Dalam video yang diunggah salah satu akunyoutube ia menuliskan, “Penemuan baru cuci piring di pesta. Bahan: batang pisang goreng d cincang, lalu d rebus sampe hangat kuku, lalu masukkan sabun sunlight,, tinggal celup, langsung kinclong, boleh d coba.” Ini kami temukan di desa Ladang Tengah, Barus Tapanuli Tengah"

Baca Juga:Nikahi Gadis 45 Tahun Lebih Muda, di Video Ini Mark Sungkar Beberkan Keuntungannya, 'Murah Nih Punya Istri Gini'

Video dimulai dengan dua orang pria yang duduk di belakang penggorengan kuali yang begitu besar.

Di dalam penggorengan kuali itu, terdapat potongan kulit pisang yang direbus.

Dua pria itu terlihat sedang mencuci saringan, tapi bukan dengan cara menggosok saringan dengan spons.

Mereka hanya bergantian mencelupkan saringan ke dalam rebusan pisang tersebut.

Terdengar si perekam terus berbicara dengan logat Tapanuli, “Disangka direbus piringnya ini, ini, ya, cuci piring penemuan baru”

Salah satu pria yang sedang mencuci piring pun menanggapi, “iya, inovasi ini”.

Baca Juga:Hanya dalam Waktu 2 Menit, Dokter Mampu Sempurnakan Posisi Bayi yang Sungsang, Begini Videonya!

Tak lama, ada yang mengantarkan tumpukan piring kotor.

Dengan santainya, pria yang menerima langsung mencelupkan piring penuh noda kotor ke dalam rebusan kulit pisang tersebut!

Ia lalu mencelupnya berkali-kali sambil memutar piring.

Sesudahnya piring diangkat tanpa ada sedikit noda kotor ataupun busa sabun.

Pria itu kemudian menaruh piring yang baru dicucinya ke dalam baskom besar berisi air untuk membilasnya.

Instagram

Cuci piring cara baru

Baca Juga:Terpopuler, Video Kecelakaan Mobil Adu Kepala Dengan Truk Hingga Hingga Fakta Tabrakan 8 Kendaraan di Tol

Di sebelahnya, pria yang lain juga mencuci gelas di dalam rebusan tersebut.

Yang menarik perhatian adalah air keruh yang dibuang dari gelas yang baru saja direndam di dalam rebusan kulit pisang tersebut.

Melihat aksi tersebut, ramai-ramai netizen membanjiri kolom komennya.

Kebanyakan bertanya apakah bersih bila dicuci dengan cara seperti itu?

Apalagi kotoran piring dan gelasnya tertinggal di dalam rebusan kulit pisang yang digunakan untuk mencuci piring-piring yang lain.

Meski sudah ditonton lebih dari 110ribu kali, sepertinya tak ada yang memberikan jawaban atas pertanyaan warganet.

Baca Juga:Jadi Penyelamat Wanita, Sepatu Anti Kekerasan Seksual Mampu Lumpuhkan 'Penjahat', Intip Video Cara Penggunaannya!

2. Video Menggemaskan Saat Cucu Presiden Jokowi Menjawab Pertanyaan Wartawan

Jan Ethes, cucu pertama Presiden Jokowi, kembali bertingkah menggemaskan saat ditanya oleh wartawan.

Tak hanya menjawab pertanyaan saja, dalam video ini jan Ethes juga memperagakan gerakan seorang paskibra saat menyapa warga Yogyakartadi Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta.

Saat itu Presiden Jokowi mengajak Jan Ethes untuk menyaksikan pembagian sembako bagi masyarakat.

Sementara dilansir dari akun Instagram Jokowi, pada Jumat (7/6/2019), tingkah lucu Jan Ethes lainnya diabadikan melalui sebuah video singkat.

"Bila Jan Ethes hormat bendera dan menjawab awak media," tulis akun tersebut.

Baca Juga:Hari Lebaran Perabotan Bersih dan Sehat, Ini Dia Video Cara Membersihkan Dispenser dengan Bahan Alami

Putra pasangan Gibran dan Selvi Ananda ini lantas bergaya bak Pasukan Pengibat Bendera (Paskibraka).

Orang-orang di sekitar pun menggodanya dengan memberikan aba-aba 'hormat grak'.

Uniknya, Jan Ethes malah mengikuti aba-aba tersebut.

Sontak orang-orang di sekitar Jan Ethes langsung bersorak.

"Naaaah mantap," ujar salah satu orang di balik kamera.

Baca Juga:Nikahi Gadis 45 Tahun Lebih Muda, di Video Ini Mark Sungkar Beberkan Keuntungannya, 'Murah Nih Punya Istri Gini'

3. Tradisi Unik Warga Lombok Saat Merayakan Lebaran

Video tradisi masyarakat Indonesia ini menjadi bukti bahwa negeri ini memiliki kebudayaan yang beragam.

Video ini memperlihatkan tradisi masyarakat saat berkumpul bersama keluarga untuk bersilaturahmi dan makan bersama di hari raya Lebaran.

Setiap daerah di Indonesia punya tradisi untuk merayakan saat lebaran seperti tradisi masyarakat di Lombok dan Madura yang terlihat dari video ini.

Tradisi masyarakat Lombok saat merayakan Lebaran adalah Ngejot.

Baca Juga:Silaturahmi Lebaran, Megawati Swafoto dengan Keluarga SBY, Ini Videonya!

Tradisi Ngejot dilaksanakan dengan menyajikan dan berbagi makanan dengan tetangga dan sanak saudara.

Tradisi Ngejot adalah tradisi bertandang atau bertamu menjalang akhir Idul Fitri.

Dalam tradisi ini, warga beramai-ramai mengantar makanan khas Lebaran yang diletakkan di dalam wadah dulang atau baki besar.

Tradisi juga memiliki tata cara yang secara simbolis diawali dengan wudu untuk menyucikan diri.

Baca Juga:Takut Ketemu Calon Mertua di Hari Lebaran? Video Tips Aman Bertemu Orang Tua Pacar Ini Bisa Jadi Sontekan!

Setelah itu, baru mendatangi kerabat maupun tetangga dekat.

Setelah berwudhu, warga membawa santapan berbuka puasa yang tersimpan disimpan di dalam wadah dulang.

Kepala desa sebagai pemimpin akan menerima wadah dulang dan memberikan pidato.

Setelah itu penghulu membaca doa dan kepala desa menyerahkan beras, gula pasir, buah, dan pangan lokal Lombok lainnya kepada warga.Prosesi adat selesai, warga pun dengan membawa dulang (wadah) di kepala berjalan beriringan pulang.

Baca Juga:Video Inspiratif, Kisah Perempuan Berenang 7 Jam Demi Selamatkan Anak-anak di Bangladesh

Barang bawaan itu diserahkan kepada orang tua, kakak, adik, dan kerabat terdekat di lingkungannya.

Maksud tradisi ini adalah menebar kebaikan, saling menghormati, dan berbakti kepada orang tua, dan pemimpin.

Selain tradisi Ngejot di Lombok ada juga tradisi Tellasa Katopa atau Lebaran ketupat yang dirayakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dalam tradisi ini, ada berbagai macam kegiatan seperti mengunjungi objek wisata, saling mengantar ketupat ke sanak saudara dan tetangga.

Baca Juga:Jalur Mudik Lebaran Ekstrim, Video-video Rekaman Perjuangan Kendaraan Lewati Tanjakan di Sumatera

Editor : Alfa