WIKEN.ID - Video ungkapan sedih pemilik warung ini merupakan cerminan efek kerusuhan tanggal 22 Mei yang lalu.
Dalam video ini, Usma (64), seorang pedagang di Jalan KH Wahid Hasyim, tampak terduduk lesu di dekat warung kecilnya saat diwawancarai.
Ungkapan sedih dalam video ini terlihat dari memerah matanya seperti sedang menahan tangis dan kesedihan.
Usman adalah salah satu dari korban kerusuhan massa yang ganas membabi buta barang-barang apa saja yang ada.
Baca Juga: Video Mengharukan, Anjing Setia Ini Kunjungi Makam Pemiliknya Setiap Hari
Usman sudah puluhan tahun berdagang di Jalan KH Wahid Hasyim.
Rokok dan minuman dagangannya ludes dijarah massa yang mengamuk.
"Ini ada yang bongkar dan ada yang ambil. Semua rokok diambil semuanya," ujar Usman yang dikutip dari KompasTV.
"Kalau ditaksir Rp 6 juta lebih," jawabnya saat ditanya tentang kerugianya.
"Yang diambil rokok sama minuman dagangan. Rokok sisa dua bungkus dari awalnya banyak slop," kata Usma yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Video Detik-detik Bus yang Ditumpangi Brimbob Diserang Perusuh Aksi 22 Mei
Usma mengisahkan, penjarahan itu terjadi pada Rabu tengah malam.
Saat itu, kerusuhan sedang memanas karena massa yang bikin onar di perempatan Sarinah dipukul mundur ke arah Gondangdia.
"Saya waktu kejadian ada di tanah kosong di dekat sini terus ke arah menyelamatkan diri," ujarnya.
Sebetulnya, Usma sudah mengantisipasi kericuhan massa dengan menutup lapak ketika jam menunjukkan pukul 23.00 WIB.
Namun, lapaknya tetap dijebol perusuh.
"Padahal, saya sudah kunci rapat ini lapaknya. Balik-balik tadi pagi sudah kosong melompong warungnya," kata Usma.
Usma tidak hanya kehilangan barang dagangan.
Uang tabungan dan beberapa helai pakaian yang ia miliki juga ikut ludes.
"Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu," ujar Usma.
Baca Juga: Bukan dengan Semen, Pria Ini Tambal Wastafel yang Rusak dengan Mie Instan, Begini Video Tutorialnya!
Atas kejadian itu, Usma pun sudah melapor kepada polisi.
Saat ditanya harapannya, ia tak neko-neko.
Usman hanya berharap supaya Jakarta selalu aman dan kejadian serupa tak terjadi lagi.
"Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu," ujar Usma.
Atas kejadian itu, Usma pun sudah melapor kepada polisi.
Saat ditanya harapannya, ia tak neko-neko.
Ia hanya berharap supaya Jakarta selalu aman dan kejadian serupa tak terjadi lagi.
Tak hanya Usman yang mengalami kerugian, pedagang di Pasar Tanah Abang pun mengalami kerugian.
Nasir, salah satu pedagang kain di Pasar Tanah Abang Blok A mengaku dirinya rugi Rp 20 juta per hari karena tak jualan saat kerusuhan terjadi.
Baca Juga: 5 Bahan Makanan Ini Dipercaya Bisa Mencegah Mata dari Katarak, Ini Dia Video Tips Memilihnya!
"Biasanya mah Rp 10 hingga 15 juta per harinya. Kalau lagi bulan Ramadhan ini keuntungan bisa dua kali lipat, makanya ruginya bisa sampai Rp 20 sampai 30 jutaan lah ini," ucap Nasir di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang dikutip dari Kompas.com.
Nasir mengatakan, ia bahkan harus menjadwal ulang waktunya bertemu pelanggan.
Sebab, beberapa pelanggannya berasal dari luar kota. (*)