Lynx, Kucing Berbulu Tebal yang Spesiesnya Terancam Hampir Punah

Senin, 06 Mei 2019 | 21:00
worldatlas.com

Lynx adalah salah seekor dari 17 jenis kucing liar yang berukuran sedang.

WIKEN.ID - Lynx adalah kucing soliter yang tinggal di hutan yang terpencil di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.

Kucing yang memiliki bulu tebal yang membuatnya tetap hangat selama musim dingin dan juga cakar berbulu yang berfungsi sebagai sepatu salju alami.

Kucing ini sebenarnya jarang terlihat di habitat aslinya dan selalu bersembungi.

Mereka baru berburu makan saat malam hari.

Semua kucing lynx adalah hewan pemburu yang terampil menggunakan pendengaran hebat.

Baca Juga : Gunakan Inseminasi Buatan, Kebun Binatang Cincinnati Sambut Kelahiran 3 Anak Kucing Ocelot yang Terancam Punah

Di bagian telingan dan mata adalah indra yang paling kuta sehingga dapat melihat tikus berjarak kurang lebih 75 meter.

Lynx biasanya memangsa tikus, tupai, dan burung, tetapi lebih suka kelinci.

Populasi Lynx pun sangat terbatas dan terancam punah.

Pasangan kucing Lynx di awal musim semi atau akhir musim dingin akan kawin dan sekitar dua bulan kemudian, sang betina melahirkan satu hingga empat anak muda.

Beberapa tahun terakhir, kabar tentang kepunahan kucing terjadi di sebagian besar Amerika Serikat bagian barat dan Kanada.

Baca Juga : Penasaran dengan Kelakuan Kucingnya di Malam Hari, Pria Ini Pasang CCTV dan Inilah yang Ia Temukan

Sedikitnya 20 kucing dewasa masih berkeliaran di pegunungan dan hutan alpine Balkan barat daya.

Satu-satunya habitat yang dikenal untuk berkembang biak adalah Taman Nasional Mavrovo , sebuah daerah yang terkenal dengan ngarai, padang rumput, dan air terjunnya.

Taman Nasional ini berada di perbatasan utara Makedonia dengan Albania dan Kosovo.

Dengan habitatnya yang semakin terancam, ada seorang yang berjuang untuk mencegah kepunahan kucing ini.

Baca Juga : Ditemukan Beku dan Penuh Salju, Kucing Ini Akhirnya Pulih Secara Ajaib

Dia adalah Ana Colovic Lesoska yang menghabiskan tujuh tahun untuk berkampanye melawan dua pembangkit listrik tenaga air yang rencanananya akan didirikan di taman nasional ini.

Ana Colovic Lesoska meluncurkan petisi, menggemakan opini oposisi ke publik dan menantang bank internasional atas keterlibatan mereka.

Dan hasilnya, upaya kampanyenya telah diakui oleh Goldman Environmental Prize sebagai aktivis akar rumput pada Mei 2019 ini.

Setiap tahun, hadiah itu menghadiahi enam pelopor lingkungan.

Dikutip dari CNN.com, Ana Colovic Lesoska (39) yang dibesarkan di Skopje, Makedonia Utara, mengatakan dia mengalami intimidasi dan ancaman terhadap hidupnya selama berkampanye.

Baca Juga : Dihadiahi Ruangan Dipenuhi Tisu Toilet, Video Tingkah Lucu Kucing Ini Jadi Viral!

Dia bahkan pergi kampanye ke rumah penduduk di pegunungan saat kandungan anak keduanya berumur tujuh bulan.

Perjuangan dimulai pada 2010, ketika perusahaan listrik milik negara ELEM mengusulkan pembangunan dua pembangkit listrik tenaga air di Taman Nasional Mavrovo.

Keduanya telah menarik dana yang signifikan dari bank pembangunan internasional, satu pabrik senilai USD 72 juta dari Bank Eropa untuk Penelitian dan Pengembangan (EBRD) dan USD 70 juta lainnya dari Bank Dunia.

Para pemerhati lingkungan khawatir rencana pembangunan ini akan merusak keanekaragaman hayati Taman Nasional Mavrovo.

Baca Juga : Terinspirasi dari Sang Kakak, Edgar Adik Raditya Dika Pelihara Kucing, Inilah Jenis Kucing yang Dipilihnya

Daerah terlindung 450 km persegi ini adalah rumah bagi lebih dari 1.000 varietas tanaman, serigala, beruang, rajawali emas, berang-berang, spesies trout langka, serta lynx Balkan.

Dime Melovski, dari Masyarakat Ekologi Makedonia (MES), mengatakan bahwa bendungan itu memiliki efek kumulatif negatif terhadap populasi lynx karena mengganggu habitat mereka.

Akibatnya, membuat mereka lebih mudah diburua pemburu liar dan mengganggu pemeliharaan anak kucing. (*)

Baca Juga : Hampir Jadi Santapan, Puluhan Kucing dan Anjing di Sebuah Pasar Sulawesi Utara Berhasil Diselamatkan Orang Asing

Editor : Alfa