WIKEN.ID -Kru Kebakaran dan Penyelamatan bergegas ke Stasiun Udara Angkatan Laut di Jacksonville, Florida, A.S., pada Jumat malam (03/05/2019), setelah sebuah pesawat carter militer yang membawa 143 orang tergelincir dari landasan pacu dan jatuh ke dalam air.
Miami Air Boeing 737 kembali dari Teluk Guantanamo namun dilaporkan jatuh ke Sungai St. Johns setelah pendaratan gagal yang terjadi tak lama setelah pukul 21:30.
Pesawat itu tidak sepenuhnya tenggelam di dalam air, dan semua penumpang dievakuasi dengan aman.
Baca Juga : Kejadian Langka, Begini Video Detik-detik Paus Bungkuk Melahirkan yang Terekam Kamera
Hal tersebut terjadi ketika badai petir.
Untungnya sebagaimana diberitakan AFP dan BBC Sabtu (4/5/2019), tidak ada penumpang yang terluka serius ketika pesawat itu meluncur ke dekat Sungai St John.
Terdapat 21 penumpang yang dirawat karena mengalami luka kecil dengan Cheryl Bormann mengungkapkan momen mengerikan ketika pesawat tiba-tiba tergelincir dari landasan pacu.
Baca Juga : Tanpa Perlu Mengupas Kulitnya dulu, Begini Cara Mudah Mengupas Nanas, Berani Coba?
Kepada kanal televisi CNN, Bormann menjelaskan pesawat itu memantul dan mengeluarkan suara seperti lengkingan sebelum kemudian memantul lebih banyak.
"Setelah itu pesawat mengangkat ke kanan, lalu mengangkat ke kiri sebelum jatuh dan berhenti," ujar Bormann yang mengaku sebagai seorang pengacara itu.
Baca Juga : Telinga Bocah Ini Kemasukan Ribuan Semut dan Kertas, Segera Lakukan Hal Ini!
Segera setelah pesawat mendarat, Bormann melanjutkan beberapa masker oksigen keluar dan loker kabin terbuka dari pesawat yang dioperasikan oleh Miami Air International itu.
#JSO Marine Unit was called to assist @NASJax_ in reference to a commercial airplane in shallow water. The plane was not submerged. Every person is alive and accounted for. pic.twitter.com/4n1Fyu5nTSKantor Sheriff Jacksonville di Twitter menuturkan, ke-21 penumpang itu sudah dibawa ke rumah sakit, dengan paramedis mengobati penumpang lain di lokasi kejadian.— Jax Sheriff's Office (@JSOPIO) 4 Mei 2019
Perwira berwenang di Pangkalan Jacksonville Kapten Michael Connor dalam konferensi pers berkata adalah "keajaiban" tidak ada yang terluka serius atau tewas.
"Kami bisa membicarakan tentang kisah lain di petang hari ini (Sabtu dini hari). Seperti profesionalisme mereka yang membantu para penumpang," terang Connor.
Pangkalan Jacksonville dalam keterangan tertulisnya menuturkan, sebanyak 136 penumpang beserta tujuh awak kabin sudah didata dan dihitung seluruhnya.
Baca Juga : Posisi Bayi Sungsang Kerap Jadi Penghalang Persalinan Normal, Begini Video Kelahirannya!
Meski begitu, mereka mengaku masih belum menghitung jika ada hewan peliharaan yang ditaruh di bagasi karena masih ada peringatan keamanan dari pesawat.
Wali Kota Jacksonville Lenny Curry berkicau di Twitter bahwa dirinya mendapat pemberitahuan dari Gedung Putih yang siap memberikan bantuan di tengah situasi yang masih berkembang.
Adapun pabrikan Boeing menyatakan mereka sudah mendapat pemberitahuan tentang insiden itu seraya menyediakan bantuan teknis termasuk di dalamnya penyelidikan.
Baca Juga : Australia Berencana Membagikan Sosis Beracun untuk Bantai 2000 Kucing di Tahun 2020, Begini Sadisnya!
Menurut situs FlightRadar24, pesawat yang tergelincir itu bertipe 737-800 dan beroperasi selama 18 tahun.
Bormann berujar saat kejadian, hujan tengah turun.
Baca Juga : Bahaya Mengonsumsi Martabak pada Malam Hari, Bisa Sebabkan Kematian?
"Kami tidak tahu di mana kami berada. Lautan atau samudra. Saat itu kilat dan petir terus menyambar. Kami terpaku di sayap untuk beberapa lama," ujar Bormann.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bawa 143 Orang, Pesawat Boeing 737 Tergelincir dan Masuk ke Sungai Saat Mendarat